Sukses

Lifestyle

Facebook digugat akibat berikan data video iklan yang tidak valid

Fimela.com, Jakarta Facebook kembali memberi sensasi atas laporan mengenai data yang tidak akurat pada penayangan video iklan selama lebih dari setahun.

Seperti yang dilansir dari CNBC, Facebook telah dilaporkan melakukan pemalsuan atas pemberian data yang tidak akurat pada penayangan video iklan yang dilakukan selama lebih dari setahun sebelum mereka memberikan data kepada kliennya di tahun 2016.

Hal ini terjadi saat September 2016 lalu di mana Facebook mengakui bahwa mereka telah merekayasa rata-rata waktu menonton video iklan dari 60 persen menjadi 80 persen selama dua tahun terakhir yang disebabkan oleh kesalahan data perhitungan.

Namun menurut para penggugat, data tersebut tak hanya sebatas itu saja tapi diperkirakan jauh lebih buruk. Para penggugat yang terdiri dari konsultan pemasaran dan agensi media sosial menganggap Facebook telah merahasiakan data dan tidak transparan.

Menurut penggugat, Facebook telah meningkatkan rata-rata waktu penayangan iklan sebesar 150 persen hingga 900 persen. Angka tersebut sangat tinggi dari data yang dilaporkan.

Dinasti yang dibangun Mark Zuckerberg itu tidak menggubris masalah ini selama lebih dari setahun. Bahkan para penggugat mengatakan, Facebook justru menyepelekan masalah ini.

Sikap Facebook

"Daripada mengoreksi metriks pada bulan Januari 2015 dan memberitahu klien, Facebook mengakui bahwa 'penurunan 40 persen yang terjadi sangat nyata dan dapat merusak kepercayaan para pengguna'," klaim gugatan tersebut.

Dalam hal ini, penggugat meminta kompensasi berupa ganti rugi, biaya hukum dan beberapa bantuan lainnya yang belum dibeberkan berapa jumlahnya.

Facebook pun mengaku, baru mengetahui masalah ini pada Agustus 2016 dan telah memperbaikinya sebelum membuat pernyataan publik di bulan berikutnya.

" Atas tuduhan terkait, kami mencoba menyembunyikan masalah ini dari partner kami adalah salah. Kami mengkonfirmasi klien mengenai kesalahan saat kami menemukannya, dan meng-update pusat bantuan kami untuk menjelaskan masalah ini," ungkap Facebook.

Pernyataan tersebut juga dikirim melalui email ke CNBC, di mana Facebook mengatakan gugatan tersebut tidak berdasar dan perusahaan telah mengajukan penolakan atas klaim tersebut.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading