Sukses

Peringatan Konten!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Lifestyle

3 Hal yang terjadi pada otak ketika bercinta

Fimela.com, Jakarta Bercinta adalah kebutuhan biologis setiap manusia, baik pria maupun perempuan. Selain mencintai dengan hati, seorang istri juga harus mencintai suaminya secara fisik, dan bercinta menjadi salah satu bukti nyata. Ketika bercinta sebenarnya bukan hanya didasari oleh nafsu belaka.

Bercinta juga melibatkan banyak aktivitas fisik, terutama otak. Otak punya reaksi yang menakjubkan ketika manusia bercinta, dan menurut banyak penelitian, inilah yang terjadi pada otak selama dan setelah bercinta.

1. Melepaskan oksitosin

Bahkan sebelum mulai bercinta, hormon mengalami perubahan di dalam tubuh. Otak akan melepaskan hormon kebahagiaan bernama oksitosin yang juga disebut hormon cinta karena dilepaskan saat sesorang merasakan cinta. Hormon ini akan merangsang banyak saraf dengan cara yang baik.

2. Kortisol menurun

Karena otak melepaskan salah satu hormon kebahagiaan, tingkat kortisol atau hormon stres akan secara alami menurun. Hormon kortisol adalah penyebab utama stres pada tubuh dan dengan turunnya kadar kortisol, perasaan lebih santai dan puas dengan apa yang dimiliki saat ini.

3. Hormon serotonin meningkat

Ketika bercinta dan setelah bercinta, otak akan melepaskan hormon serotonin, yaitu neurotransmitter yang membantu melepaskan mood buruk, membuatmu merasa lebih bahagia dan damai. Semakin tinggi hormon serotonin, seseorang akan merasa lebih bahagia, berpikiran positif dan penuh harapan.

Bukan hanya itu, tingginya hormon oksitosin dan serotonin, diikuti dengan turunnya kortisol akan membuat tubuh lebih baik dalam mencegah penyakit karena sistem imun meningkat. Jadinya, tubuh lebih sehat. Itulah yang dilakukan otak saat bercinta.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading