Sukses

Lifestyle

4 Cerita Penderita Kanker Yang Akan Menggugah Hati Anda

Seseorang dengan penyakit kanker yang dialaminya seringkali diidentifikasikan sebagai sosok yang lemah dan rentan akan sesuatu. Akan tetapi, beberapa orang dari berbagai belahan dunia ini mampu menampik kesan itu. Berbekal semangat hidup yang mereka miliki, membuat keempat orang ini patut diacungi jempol.

Memang penyakit yang mereka derita ini sangat menyiksa dan membatasi mereka dalam melakukan sesuatu. Namun, hal ini tak menyurutkan mereka untuk tetap melakukan hobi yang mereka gemari. Bahkan beberapa dari mereka mampu menunjukkan bahwa terkena penyakit kanker bukanlah akhir dari segalanya.

Siapakah keempat sosok penderita kanker yang menginspirasi itu? Simak cerita nyata mereka yang penuh haru di bawah ini.

(vem/oem)

Talia Castellano

Wajah seorang gadis cilik tanpa rambut di kepalanya baru saja menghiasi sampul sebuah  majalah ternama, CoverGirl. Adalah Talia Castellano, gadis belia yang berusia 13 tahun itu menampilkan wajah bahagianya di salah satu sesi pemotretannya terhadap majalah yang mulai ia baca sejak dirinya masih kecil. Siapa sangka, di balik senyum cerianya, gadis ini sedang berusaha untuk melawan kanker yang ia derita selama beberapa tahun itu.

Namun, satu hal yang ia yakini, bahwa penyakit yang sedang hinggap dalam tubuhnya tak akan pernah menghentikan dirinya untuk memakai make up. Benar, Talia sangat menyukai kegiatan merias wajah yang baru-baru ini ia terapkan juga dalam sebuah tutorial di YouTube. Menurut Talia, merias wajah membuat dirinya merasa percaya diri dan bahagia. Talia mengakui bahwa ia kerap mendatangi toko kelontong guna membeli peralatan make up untuk memenuhi hobinya tersebut.

Dari situlah nama Talia mulai santer terdengar di telinga masyarakat. Namanya mulai melambung akibat semangat yang ia miliki dalam menjalani hidup. Penggemar presenter ternama Ellen Degeneres ini pun akhirnya diberi julukan'honorary face'oleh majalah CosmoGirl atas wajah bahagia yang ia tunjukkan. Keajaiban yang terjadi pada gadis yang berhasil menarik penonton sebanyak 200.000 pada tutorial YouTube ini tak berhenti di situ. Dalam sebuah pemberitahuan disebutkan bahwa Talia mendapat undangan untuk datang pada acara 'The Ellen Show'.

Hal ini membuat impiannya benar-benar menjadi kenyataan bahwa ia akan bertemu idola yang sangat ia kagumi itu. Kedatangannya dalam acara ini berhasil membuat Talia meneteskan air mata haru sebanyak 2 kali. Ellen yang juga mantan model majalah CoverGirl tiba-tiba saja memberi kejutan kepada Talia yakni peralatan makeup dari CoverGirl, dan juga uang tunai sebesar $20,000 atau sebesar 200 juta rupiah.

Hari itu nampaknya akan menjadi hari paling bersejarah bagi Talia, dan mungkin tak akan pernah ia lupakan sepanjang hidupnya.

Riley Rhoden

Ketika Riley Rhoden berusia dua tahun, ibunya sangat sedih mengetahui anak kesayangannya mengidap kanker pada tangan di lengan sebelah kiri. Akibatnya Riley harus rela kehilangan satu tangan akibat amputasi. Namun hal ini nampaknya tak menjadikan Riley sebagai anak yang tertutup dan tak bergaul.

Riley kini malah tergabung dalam sebuah tim baseball di sekolahnya. Awalnya beberapa orang bahkan Riley sendiri sempat meragukan hal ini, namun berkat usaha keras yang ia lakukan, tak ada yang mustahil baginya kini."Hal Ini hanya merupakan keinginan anak itu, saya tak dapat menghentikannya, dia sangat kuat dan percaya,"kata ibu Riley, Rachel.

Rachel sendiri juga bertanya-tanya dalam hati bagaimana cara putranya dapat mengikuti permainan baseball. Namun rasa ragu Rachel perlahan terhapus seiring dengan ketekunan Riley dalam melatih satu tangannya bermain baseball. Riley mulai mencari inspirasi dalam sebuah video YouTube tentang seorang pemain baseball Jepang yang juga hanya memiliki satu tangan. Dalam video tersebut, pemain menangkap dengan sarung tangan, lalu melemparkan bola ke atas, membuang sarung tangan, meraih bola lagi (kali ini dengan tangan kosong), dan melemparkannya ke dasar yang sesuai. Ini langkah rumit, tapi Riley sangat antusias untuk melakukannya.

Rasa optimis yang dimiliki Riley inilah yang kemudian menjadikannya sebagai murid yang menginspirasi tak hanya bagi teman seusianya namun juga bagi guru di sekolahnya.


Zach Sobiech

Kisah mengharukan datang pada lelaki yang tergolong remaja ini. Di usianya yang ke 17 tahun Zach Sobiech didiagnosis menderita penyakit osteosarkoma atau tumor kanker tulang. Penyakit ini memang diidentifikasi sebagai penyakit yang sering dialami oleh remaja seusia Zach. Berdasarkan penyakit yang dideritanya, Zach mengetahui bahwa ia hanya memiliki beberapa bulan lagi untuk hidup.

Sebelum menderita kanker pada tulangnya, Zach dikenal sebagai anak yang ceria dan memiliki hobi bermusik. Ia dan kawannya kerap bermain bersama di sebuah studio untuk menyalurkan hobi mereka tersebut. Zach sangat suka bernyanyi dan bermain gitar, setiap ada waktu pasti akan ia luangkan untuk melakukan kedua hal tersebut.

Hal inilah yang lantas memberikannya sebuah ide yang sangat menyentuh. Penyanyi muda dan pemain gitar ini berpikiran untuk membuat sebuah lagu sebagai ucapan perpisahan darinya. Lagu ini khusus ia persembahkan untuk kedua orang tua dan para sahabatnya.

'Cloud' judul lagu memilukan yang telah ditulis oleh remaja asal Minnesota itu. Lagu yang juga telah diunduh dalam YouTube tersebut berhasil menarik sebanyak 400.000 penonton.
'WeÂ’ll go up, up, up, but IÂ’ll fly a little higher. WeÂ’ll go up in the clouds, because the view is a littler nicer. Up here, my dear' adalah sebaris bait yang berada di dalam lagu 'Cloud' yang telah diciptakan oleh Zach.

Video Zach berhasil menuai ribuan komentar yang terinspirasi oleh pesan yang terkandung di dalam lagu ciptaan Zach. Lagu yang bertema tentang pengharapan tersebut membuat beberapa orang terinspirasi olehnya, "Zach, Anda telah benar-benar menyentuh hati saya hari ini. Tetap kuat, positif, dan hidup,tertawa,dan cinta,"kata salah satu komentator.

Atas kejadian yang menimpa Zach, keluarga remaja itu pun memutuskan untuk Zach Sobiech Osteosarcoma  untuk mendukung penelitian pada kanker yang diderita oleh Zach.

Madeleine Telfer

Mukjizat bisa terjadi kapanpun dan pada siapapun. Hal ini terbukti ketika  wanita berusia 21 tahun Madeleine Telfer berhasil berjuang melawan kanker yang dideritanya. Wanita yang berasal dari Skotlandia ini berhasil mengalahkan kanker dua kali.

Cerita bermula pada bulan Agustus 2008, saat itu Telfer mengeluh merasa sakit pada bagian perutnya. Orang tuanya lantas membawa Telfer ke rumah sakit terdekat. Setelah diperiksa ternyata Telfer menderita kanker. Mulai dari itu  pada tahun 2009, Telfer mulai menjalani kemoterapi setiap dua minggu selama enam bulan.

Proses itu diakui Telfer sangat menyakitkan, akan tetapi, dengan semangat juang untuk hidup yang ia miliki, Telfer terus melakukan terapi penyembuhannya tersebut. Akan tetapi, kanker tak kunjung reda, malah kembali pada tahun berikutnya. Wanita ini juga dinyatakan tak dapat memiliki keturunan pada rahimnya. Hal ini membuatnya sangat terpukul

Namun, Telfer tetap melakukan kemoterapinya tanpa menyerah sedikit pun, dia juga sempat dilarikan ke rumah sakit akibat penyakitnya yang mulai kambuh. Di titik inilah Telfer menyerahkan semuanya kepada Tuhan, ia berdoa agar dia dapat mewujudkan impiannya, yakni memiliki buah hati.

Keajaiban pun mendatanginya, Telfer mulai sembuh perlahan, dan beberapa bulan setelah kejadian itu, dirinya dinyatakan hamil 3 bulan. Para dokter tak menyangka hal ini bisa terjadi melihat kanker ganas yang sempat dimiliki Telfer. Namun, mereka selalu percaya bahwa mukjizat bisa terjadi pada siapapun, dan dalam hal ini Telfer.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading