Sukses

Lifestyle

Menyedihkan, Dua Anak SD di Jepang Bunuh Diri Bersama

Bunuh diri seolah menjadi hal yang menjadi jawaban singkat atas permasalahan hidup. Para pelaku bunuh diri biasanya orang dewasa atau remaja. Tekanan hidup, stres dan depresi sering mengantar banyak orang untuk mengakhiri hidupnya. Yang menyedihkan, fenomena ini telah menjangkiti anak-anak.

Di usia 11 dan 12 tahun, ketika dua murid SD ini seharusnya bermain dan menikmati masa kecil yang menyenangkan, mereka justru bunuh diri dengan melompat dari gedung apartemen di Ota Ward, Tokyo. Dua siswi sekolah dasar di Tokyo ini dirahasiakan identitasnya oleh pihak kepolisian, seperti dilansir oleh Japantoday.com. Peristiwa ini terjadi hari Jumat (5/9).

Seharusnya anak-anak memiliki masa bermain dan ceria | Foto: copyright japanesesearch.com

Dua murid tersebut adalah teman sekelas. Mereka meninggalkan pesan kematian dan sepatu yang dijejer rapi. Pesan kematian itu mereka tinggalkan sebelum melompat dari tangga gedung apartemen antara lantai 7 dan lantai 8. Pihak kepolisian tidak mau membeberkan pesan kematian yang ditinggalkan, karena menjadi hal pribadi dan masih menjadi barang bukti penyelidikan.

Kedua orang tua murid juga tidak diberitahukan identitasnya. Polisi mengatakan  bahwa murid yang berusia 11 tahun tinggal dengan orang tuanya di apartemen tempat kejadian, sedangkan temannya yang berusia 12 tahun tinggal di dekat lokasi.

Masa depan anak-anak masih sangat panjang | Foto: copyright japanesesearch.com

Menanggapi kejadian ini, pihak sekolah mengatakan bahwa mereka berdua adalah anak yang ramah. Tidak ada indikasi mereka merupakan korban bullying atau bermasalah di sekolah. Tindakan bunuh diri oleh murid SD ini menggegerkan Jepang. Walaupun negara tersebut merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, sangat jarang kasus ini terjadi pada anak-anak.

Semoga korban dapat beristirahat dengan tenang dan menjadi pelajaran agar para orang tua lebih memperhatikan anak mereka, tak hanya dari materi, tetapi juga waktu untuk saling berkomunikasi. Seringkali korban bunuh diri memendam penderitaannya dan butuh bantuan sebelum benar-benar nekat mengakhiri hidupnya.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading