Sukses

Lifestyle

4 Hari Jalan-Jalan Keliling Seoul? Mau Dong!

Seoul! Korea Selatan! Wah, kalau sudah mendengar kata Seoul atau Korea Selatan, kita pasti akan terbayang drama super romantis serta para aktor tampan dan aktris cantiknya. Ladies, apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Seoul suatu saat nanti? Atau Anda sedang merencanakan untuk traveling ke sana?

Kalau saat ini Anda sedang mencari referensi untuk rencana jalan-jalan Anda ke Seoul, pengalaman Swastika Nohara ini bisa jadi referensi yang pas. Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan, hmm... kira-kira bisa ketemu aktor tampan favorit juga nggak ya? Well,daripada penasaran, langsung saja ikuti cerita seru pengalaman Swastika menghabiskan waktu empat hari jalan-jalan keliling Seoul ini.

---

Sejak K-Pop dan Korean drama series mendunia dan menjajah Indonesia, kayaknya bepergian ke Seoul jadi hip banget ya? Tapi kepergian saya bukan karena itu, saya nggak paham K-Pop, Korean drama series juga gagal memikat hati saya. Dulu pernah mencoba nonton rekomendasi drama series dari seorang teman, tapi baru 3 episode sudah nggak tahan karena tempo ceritanya terlalu pelan.

Meski begitu saya suka beberapa film Korea di bioskop seperti The Host, Mother, Memories of Murder, The Man From Nowhere dan sederet judul lain (entah kenapa 4 film yang saya sebutkan itu dark semua. Koreans are so good with dark movies after all). Anyway, bukan film Korea juga yang membuat saya memutuskan traveling ke Seoul dan Busan sendirian. Bukan…

Sesungguhnya saya pergi karena… tiket promo sebuah maskapai penerbangan! Hehehe… Seorang teman mengabari ada tiket promo cuma 2.5 juta PP KL-Busan. Jelas mau! Harga normalnya Jakarta-Seoul kan antara 7-10 juta kelas ekonomi (kelas bisnis sih gak usah dibahas). Harusnya kami pergi berdua, tapi menjelang hari-H teman saya itu gagal berangkat karena visa Koreanya belum jadi.

Jadi setelah 3 hari yang seru banget keliling Busan, pakai acara mendaki tebing di pinggir laut segala, akhirnya saya naik kereta bukan kuda ke Seoul tanpa mikirin itinerary. Terus, ngapain aja di Seoul? Nonton film Korea? Tentu tidaaaaaak!!! Bisa gila saya nonton film Korea tanpa English sub-title.

Sampai di stasiun Seoul, langsung minta peta gratisan di information center, buka peta, pelajari sebentar dan menentukan rute jalan-jalan selama 4 hari berdasarkan peta itu. Serius, gampang kok. Kementrian pariwisata Korea ini bagus banget kerjanya, termasuk menyediakan peta yang sangat informatif, plus information center di stasiun subway yang ramai, jadi gak kuatir nyasar. Saya memilih tujuan jalan-jalan ini berdasarkan lokasi yang saling berdekatan, karena mau jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain, agar lebih meresapi Seoul dan bisa selfie kalau nemu spot bagus. Jadilah rute ini:

Day 1: Gyeongbokgung Palace, National Folk Museum, National Palace Museum, Insadong, Tapgol Park, Myeongdong market

Kesannya ambisius ya, dalam sehari jalan kaki ke 5 tempat? Hehehe… Tiga lokasi pertama itu berdekatan, ke Insadong juga jalan kaki 25 menit sampai. Jadi asal makan yang banyak, masih kuatlah…. Jam 9 pagi berangkat dari penginapan naik subway ke Gyeongbokgung Palace, istana raja jaman Joseon dinasty yang paling besar, dibangun tahun 1395 dan punya 7.700 kamar! Nggak kebayang, kayak apa tuh pegelnya ngepel semua kamar… *lapkeringet

Bayar 3000 won untuk tiket masuk, luangkan waktu sekitar 90 menit buat jalan kaki mengitari kompleks istana yang luas banget banget banget ini! Halaman belakangnya keren banget, agak sepi, jadi bisa bebas foto-foto selfie meluk pohon gitu deh… hehehe… kapan lagi ketemu pohon gingko berdaun kuning yang cantik itu?

Habis foto-foto, lalu ke National Folk Museum, masuknya gratis, di dalamnya ada museum of jeans! Sayangnya nggak boleh foto. Lalu mampir ke National Palace Museum dan keliling jalan kaki lagi. Pastikan udah makan siang, dari pada kelaparan kayak saya waktu itu.

Selanjutnya jalan kaki ke Insadong, sebuah ruas jalan raya yang nyeni banget! Serius barang-barangnya bikin ngiler semua!! Kalau nggak liat harganya, saya bisa borong beragam pernak-pernik, dompet, topeng, keramik cantik. Duh… Tips biar nggak kalap belanja: inget-inget malesnya bayar bagasi di budget airline.

Foto: copyright lifetimejourney.me

Foto: copyright lifetimejourney.me

Foto: copyright lifetimejourney.me

Day 2: Sungai Cheonggyecheon, Belfry, Deoksugung Palace, Chongdong Theater, Gyeonghuigung Palace, Seoul Museum of History, Sungnyemun Gate, Nangdaemun Market.

Pagi yang mendung dari penginapan naik subway ke tepi Sungai Cheonggyecheon. Hah? Wisata ke sungai? Hehehe… iya. Soalnya sungainya cantik, ada trotoar luas buat jalan kaki pula. Padahal katanya sungai ini dulu kotor dan bau. Baru dibersihkan dan dirapikan dengan biaya 900 juta USD (10 trilliun lebih) tahun 2005. Warga sempat protes karena besarnya biaya tersebut. Tapi pas udah rapi, barulah warga memuji keputusan tersebut, dan sungainya bisa dijual sebagai spot wisata, setting bikin iklan, film, pemotretan dll. Kapan ya Ciliwung dibersihkan dan dipercantik?

Dari tepi sungai ini jalan kaki ke Deoksugung Palace, dan sampai di gerbang istana tepat jam 11 pagi. Lho kok ada suara ribut-ribut? Ternyata mau ada prosesi pergantian penjaga istana! Wah, sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan! Emang rejeki anak sholeh… Pergantian penjaga istana disini sangat menarik, jauh lebih keren dari pada ritual yang sama di Buckingham Palace, London dimana pengunjung hanya boleh melihat dari balik pagar besi. Di Seoul kita boleh melihat dari dekat dan tanpa pagar, jadi lebih mantap fotonya.

Selanjutnya jalan keliling istana, selfie dan jalan kaki lagi ke tujuan-tujuan selanjutnya yang saya tulis itu. Istana ini unik karena dibangun belakangan dan arsitekturnya dipengaruhi gaya Perancis, lengkap dengan water fountain dan selasar bergaya Eropa. Keluar dari istana, belok kanan, ada kedai kecil menjual makanan korea murah dan ENAK BANGET!

Selanjutnya ngurusin titipan kosmetik teman-teman. Nah, kalau mau beli boots, sepatu, atau kosmetik dengan harga lebih miring, gudangnya semua ada di Nangdaemun market. Boots pendek unyu atau yang bulu-bulu atau suede gitu bisa murah, kalau di kurs sekitar 200-300 ribu rupiah. Tapi boots kulit tinggi yang saya taksir tetep mahal sih, 1.5 jutaan, jadi batal beli.

Foto: copyright lifetimejourney.me

Seperti apa lanjutan cerita seru Swastika keliling Seoul? Yuk, langsung kita intip blognya di SINI.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading