Sukses

Lifestyle

Harapan Palsu Salah Siapa? #TanyaSETIPE

Saya menyukai seseorang, dan dia tiba-tiba menghilang. Apakah saya terjebak harapan palsu?

-oOo-

Dear Vemale

Perkenalkan saya I, 20 tahun, dari Jakarta. Pada bulan Maret 2015 lalu saya berkenalan dengan seorang pria, kebetulan dia adalah sahabat dari teman saya. Sebut saja dia Mr. D. Kami mulai dekat karena hampir setiap hari contact lewat bbm. Dia membawa aura positif untuk saya. Sejak berkenalan dengan dia, saya mengubah perilaku dan kebiasaan saya. Sebelumnya, saya kurang peduli dengan diri saya. Tetapi saat bertemu dia, saya lebih peduli dan merawat diri saya. Mungkin terlalu lebay tetapi inilah kenyataannya.

Waktu itu, dia pernah menyatakan perasaannya kepada saya tetapi saya mengatakan bahwa saya belum siap. Mungkin saya merasa minder karena dia anak orang kaya sedangkan saya tidak, dia sangat pintar sedangkan saya biasa saja, di kampus dia disukai oleh banyak wanita yang jauh lebih cantik daripada saya. Saya sangat takut jika menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengannya.

Setelah saya berkata belum bisa dan saya belum mau untuk pacaran, kami masih kontak-kontakan seperti biasa. Tetapi, ada 1 hal yang mungkin membuat dia ilfeel sama saya. Dia tau bahwa saya "stalker" account media sosial miliknya. Dia berpikir bahwa stalker adalah fans dan dia beranggapan bahwa saya menganggapnya bukan sebagai "ordinary man". Well, dia mungkin tidak tahu bahwa saya menganggapnya sebagai pria biasa bukan idola.

Setelah dia mengetahui itu, dia bersikap seperti biasa lagi ke saya. But, bulan Juni lalu saya kehilangan hp saya. Otomatis semua pin bbm hilang seketika, termasuk dia. Setelah saya mempunyai hp dan saya ingin menghubungi dengan Mr. D ternyata tidak bisa karena account bbm dia terblokir. Tetapi feeling saya mengatakan, bahwa sekarang dia sudah mempunyai account bbm. Saya pun lost contact dengan dia. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan agar bisa kembali komunikasi dengan dia.

Jika bertemu, itu tidak mungkin karena dia study di kota yang berbeda dengan saya. Sosial media? Dia tidak mempunyai itu. Saya bingung. Apa endingnya seperti ini? Karena sebelum kami lost contact kami masih berkomunikasi dengan baik dan sepertinya dia masih suka sama saya. Apa hanya saya yang terlalu percaya diri?

Sampai sekarang susah rasanya untuk menerima kenyataan. Dia pun berjanji akan menyiapkan " The best VN di hari ultah saya". Apakah itu akan terjadi? So, sekarang saya harus bagaimana? Melupakan dia kah?

(vem/setipe/apl)

Solusi Setipe

Hallo! Terima kasih ya sudah mau berbagi cerita dengan Setipe.com. Oh ya, dari ceritanya, bau-baunya ada unsur pemberi harapan dan penerima harapan yang berakhir pada terlalu berharap atau harapan palsu. Ada yang merasa jadi korban, padahal yang dituduh jadi tersangka merasa tidak melakukan atau memberikan harapan. Wah, rumit ya? Biasanya sumbernya berasal dari asumsi yang kurang tepat. Daripada pusing tujuh keliling mending hubungan sehat saja. Buat lebih sederhana, yuk!

[bullet]

[title]Belajar mengontrol harapan[/title]

[content]Ini dia yang penting untuk kamu lakukan. Sebenarnya, istilah korban dan tersangka dari PHP kita sendiri yang buat. Coba kalau kita bisa lebih bijak menyikapi perasaan dan harapan, pasti lebih realistis. Berbunga-bunga hatinya memang bisa saja. Tapi kan itu kemauan kamu sendiri. Misalnya, jadi merawat diri karena ingin dia memperhatikanmu. Bukannya begitu? Kurangi kecenderungan munculnya GR-GR yang berlebihan. Sabar ya, cinta memang butuh usaha dan pengorbanan.[/content]

[title]Bertindak sewajarnya[/title]

[content]Jangan terlalu menunjukkan kalau kamu terlalu tertarik dengannya. Bukan hanya kamu yang bisa GR, tapi dia juga. Contoh nyatanya sudah bisa kamu lihat sendiri dari dia yang menganggapmu sebagai ‘fans’nya. Kalau sudah begitu nanti yang ada hubungan kalian jadi kurang nyaman. Dengan bersikap sewajarnya, dia bisa jadi lebih penasaran dengan kamu dan ingin tahu banyak tentang kamu. Mulai dari ingin tahu seberapa cocok kepribadian kalian, hobi kamu apa, makanan kesukaan, dan sebagainya.[/content]

[/bullet]

Sekian sedikit tips and trick agar harapan tidak selalu salah. Ingat! Harapan palsu ada bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada celah dan kesempatan. Waspadalah, waspadalah! Say no to harapan palsu, say yes pada kepastian. Horas!

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading