Sukses

Lifestyle

Tunangan Berselingkuh, Kucoba Memaafkannya Tapi Ternyata Itu Tidak Cukup

Jelas jadi impian banyak wanita untuk menikah dengan pria yang paling dicintai di waktu yang sempurna. Tapi kadang tak semua cerita cinta bisa berakhir indah. Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Here Comes the Bridezilla ini mungkin tak berakhir bahagia tapi ada pelajaran yang sungguh mendewasakan.

***


Aku Zi umur 22 tahun. Tahun 2013 aku mempunyai kekasih yang berjarak tiga tahun lebih dewasa dari aku. Awalnya aku dan doi hanya sebatas teman chat biasa di media sosial. Kami saling berbagi cerita dan bertukar pikiran. Waktu itu belum pernah bertemu sama sekali dan pada tanggal 15 Agustus 2013, kami memutuskan untuk melakukan pertemuan pertama di KFC. Di situ kami mengobrol banyak hal.

Tepat tanggal 18 agustus doi mengajak pertemuan kedua. Saat itu doi menyatakan cintanya kepadaku, dengan pertemuan singkat kami memutuskan menjalin hubungan. Berjalan enam bulan tepat tanggal 11 Januari 2014, doi memberanikan diri membawa segerombolan keluarga datang ke rumah untuk melamarku. Bahagia rasanya, di tahun baru punya status baru bertunangan yang pastinya akan menuju ke jenjang pernikahan yang sudah aku impikan. Karena menikah muda adalah pilihan yang memang aku inginkan. Bisa jadi bukan hanya aku saja yang menginginkan menikah muda tapi semua wanita dan laki-laki lainnya.

Waktu berjalan begitu cepat. Di dalam hubungan pasti ada asam, manis, dan pahitnya. Dan di situ kami baru tahu sifat masing-masing. Doi memang paling bisa membuatku tertawa lepas, sedikit cuek tapi menyenangkan apalagi di situ aku mempunyai sosok calon ibu mertua yang bisa menggantikan sosok ibuku yang sudah tiada.

Kami menjalin hubungan pertunangan cukup lama, yaitu 2,5 tahun. Dan kami berencana menikah tepat di hari raya. Karena tuntutan pekerjaan, kami menjalin hubungan jarak jauh. Aku dan doi hanya kontak lewat media sosial. Karena jarak yang cukup jauh doi pulang hanya satu bulan sekali.

Karena tidak saling mengontrol satu sama lain, ternyata ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku setelah kami menjalin hubungan kurang lebih 3 tahunan karena pernikahan diundur tahun depannya. Sempat aku mendengar kabar temanku bertemu tunanganku sedang berjalan bersama wanita lain. Dan bukan cuma sekali tapi dua tiga kali dan dengan wanita yang berbeda pula. Kebetulan temanku tinggal di daerah itu juga. Entah wanita yang bersama tunanganku itu rekan kerja atau wanita yang spesial, aku tak tahu.

Dia menyembunyikan sesuatu./Copyright pixabay.com

Sebenarnya rasa semacam itu sudah aku rasakan jauh-jauh sebelum ada kabar burung tersebut, tapi dengan teguh aku percaya itu bukan siapa-siapa melainkan partner kerja. Karena aku sangat mencintainya maka aku hapus perasaan negatif itu.

Dua minggu setelahnya tiba-tiba aku mendapatkan SMS dan telepon. Aku kaget dibuatnya ternyata itu SMS dari mantan pacar calon suamiku yang isinya cukup mengecewakanku. Memang waktu itu doi izin katanya dipindahtugaskan di Surabaya ternyata, tapi ternyata dia membohongiku dengan pulang menemui mantan pacarnya. Hati ini rasanya hancur berkeping-keping. Di situ aku sama sekali tidak menyangka bahwa dia seperti itu.

Lagi-lagi mantan pacarnya menghubungiku supaya aku dan doi memutuskan hubungan dengan mengancam dan mengirim foto mereka berdua. Sakit memang tapi aku mencoba menenangkan hatiku sampai aku bertemu dengan calon suamiku dan mendengar sendiri kenyataan yang sebenarnya.

Tunangan mengkhianatiku./Copyright pixabay.com

Satu minggu setelahnya doi memutuskan pulang dan menemuiku. Setelah doi beristirahat dengan perjalanan jauhnya, aku memberanikan diriku bertanya pertanyaan-pertanyaan yang selalu menghantuiku. Awalnya dia selalu mengelak dan pada pertanyaan terakhir akhirnya doi berkata jujur dengan semua pertanyaanku dia menjawab iya.

Hanya air mata yang mampu meredakan rasa kecewaku. Dipeluknya aku dengan rasa bersalah dan dia meminta maaf. Aku sangat menyayanginya bahkan mencintainya dengan tulus. Aku pun memaafkannya karena kupikir mungkin itu hanya khilaf semata.

Singkat cerita tenyata memaafkan memang tidak selalu mendapat balasan baik. Bukannya berubah jadi lebih baik, dia malah mengulang lagi kesalahannya. Kali ini bukan hanya mantan pacarnya tapi juga dengan wanita-wanita laninya sampai aku bosan mendengarnya.

Berpisah tak pernah mudah./Copyright pixabay.com

Impian aku menikah dengannya ternyata menjadi pertimbanganku lagi. Kami masih menjalin hubungan jarak jauh kembali, hanya saja jarang ada komunikasi yang hangat lagi di antara kami. Di sisi lain aku mendengar kabar yang amat sangat menyentak, yaitu doi menikah siri dengan wanita lain. Aku sengaja membiarkan dan di saat waktu yang tepat aku mengembalikan cincin tunangan kepada keluarganya. Aku sudah benar-benar muak dengan kelakuannya yang entah disengaja atau tidak. Aku tidak lagi mempercayainya.

Tanggal 14 Juni adalah tanggal di mana aku memutuskan sendiri dengan jalan yang sudah aku pilih. Saat bertemu calon ibu mertua sebenarnya aku tak ingin melakukan ini tapi ini adalah kebenaran yang harus diketahui. Tapi aku tak menceritakan soal apa yang sudah anak laki-lakinya perbuat padaku.

Singkat kata aku hanya meminta maaf pada orang tuanya bahwa aku tak bisa menjaganya lagi. Bahwa aku tak bisa menjalani hubungan lagi. Kami sudah punya jalannya masing-masing dan impian untuk menikah muda pun gagal karena aku memilih pergi dari rasa sakit yang selalu menikam hati.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading