Sukses

Lifestyle

Belajar untuk Menerima, Tidak Selamanya Menyerah Berarti Kalah

Tidak mudah belajar untuk menerima, apalagi masalah kegagalan. Tentu tidak menyenangkan menerima hal yang tidak sesuai dengan harapan. Rasanya dunia tidak adil dan menjadi tidak menyenangkan. Hidup di dunia yang tidak sesuai harapan memang tidak mudah. Well, untuk itulah kita belajar untuk menerima.

Sayangnya perkara menerima tidak semudah mengatakannya. Perlu keikhlasan yang tinggi agar dapat menjalaninya. Pernah tidak kamu merasa sudah berusaha dengan maksimal tapi tidak juga berhasil? Hmm, kamu mungkin pernah merasa keras kepala dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya? Tenang saja kamu tidak sendiri.

Seringkali kita terlampau sering memaksakan kehendak. Memaksa semua berjalan sesuai harapan dan keinginan. Ujung-ujungnya, kamu menjadi stres karena terbebani. Padahal yang kamu butuhkan adalah menerima keadaan. Mencoba untuk berhenti dan menyerah.

Percayalah, seringkali kita harus mundur satu atau dua langkah untuk dapat mengambil langkah lebih jauh / copyright pexels.com

Jangan buru-buru marah karena diminta untuk berhenti dan menyerah. Percayalah, seringkali kita harus mundur satu atau dua langkah untuk dapat mengambil langkah lebih jauh. Menyerah bukan berarti kalah. Kamu harus belajar untuk menerima dan berhenti.

Di dunia ini kita sering bersinggungan dengan beberapa hal yang memang tidak sesuai dengan harapan kita. Saat hati ingin A, tapi kenyataannya kita harus menerima B. Saat hidup tidak sesuai keinginan apakah kita memang harus bergerak melawannya, atau sebaliknya berjalan mengikuti arus. Sulit tapi kita harus memilih.

Bukankah hati bisa belajar? Belajar untuk menerima, belajar untuk berhenti terlalu egois. Hidup tidak selalu tentang keinginan kita. Ada kepentingan orang lain juga yang perlu kamu pertimbangkan. Jadi, apakah kamu siap untuk menyerah?

Selamat hari ini.

(vem/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading