Sukses

Lifestyle

Dekorasi Bambu Membuat Rumahmu Unik & Menonjolkan Daya Tarik Indonesia

Bayangkan jika rumahmu adalah sebuah pernyataan fashion. Semua yang tertera dan berada di dalamnya mewakili apa yang menjadi daya tarik dirimu.

Fashion yang berbeda bisa membuat dirimu berbeda. Sama seperti rumah unik yang bisa membuatmu lain daripada yang lain. Jika ingin rumahmu nampak unik, cobalah gunakan dekorasi atau hiasan bambu. Dekorasi seperti ini bisa membuat rumah dan dirimu memiliki ciri khas berbeda.

Demikian disampaikan Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, ketika berbincang di acara Awarding Asia Young Designer Award (AYDA) 2017. Hari menyatakan bahwa dekorasi bambu juga bisa membuat arsitek asal Indonesia berbeda dari yang lainnya.

"Agar sebuah karya arsitek bisa dikenal, cobalah menilik karya yang memiliki ciri khas. Dari Indonesia belakangan tumbuh arsitektur bambu yang bisa menjadi pembeda kita dengan arsitek lainnya," ujar Hari saat ditemui di Hotel The Hermitage, Cikini, Jakarta, pertengahan Januari 2018.

"Bayangkan arsitek itu semacam fashion yang ngga gampang ditiru. Para perancang busana agar coraknya tidak mudah ditiru orang, kini mereka bermain dengan jenis kainnya," tegasnya memberi perbandingan.

Jumpa pers Nippon Paint/ Inter Media Prisma

AYDA 2017 sendiri merupakan kompetisi arsitektur dan desain interior terbesar di Asia. Setiap negara diwakili oleh arsitek dan desainer terpilih yang nantinya bakal mewakili negara masing-masing di tingkat regional. Khusus untuk Indonesia, AYDA 2017 diikuti oleh lebih dari 500 mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior dari 18 universitas.

Acara yang digelar oleh Nippon Paint dan didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) ini mengambil tema “You For Tomorrow”. Tema ini diangkat dalam rangka mengajak calon pelaku di industri arsitektur dan desain interior untuk mampu melihat kebutuhan masyarakat dan menciptakan desain visioner, yang dapat memberikan manfaat dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan, baik di masa kini hingga di masa mendatang.

Tahap pengumpulan karya dimulai sejak April 2017 lalu dan ditutup pada 4 September 2017. Setelah melalui seleksi yang ketat, terpilihlah TOP 6 finalis Arsitektur dan Desain Interior untuk dikompetisikan di Grand Final AYDA 2017 yang diselenggarakan pada 19 Januari 2018 di Hermitage Hotel Jakarta.

"Kami mencoba membantu di dua sisi, dengan arsitek senior dan junior. Pemenang kompetisi ini bukan cuma dapat uang tapi juga peluang untuk magang di perusahaan para juri penilai," ujar Jon Tan selaku CEO Decorative Paints Nippon Paint Indonesia saat berbincang di acara yang sama.

Selain itu, ujar Tan, acara macam ini juga bisa menjadi platform untuk mengekspos talenta-talenta arsitek di Indonesia. Dengan demikian, karya mereka bisa ikut dikenal bersama dengan arsitek asing yang sudah memiliki nama di level internasional.

Setelah melalui babak seleksi dan penilaian, keluar tiga nama pemenang untuk Kategori Arsitektur yakni Alfian Reza Almadjid, Universitas Gadjah Mada (Gold Award); Louis Raymond, Universitas Bina Nusantara (Silver Award); Reagan Solihin, Universitas Sumatera Utara (Bronze Award).

Sedangkan Kategori Desain Interior muncul tiga nama yang terbaik, yaitu Zulfikli Yuanata, ITB (Gold Award); Sylvia Agustin Irawan, Universitas Kristen Petra (Silver Award); dan Wilson Wongso, Universitas Bina Nusantara (Bronze Award).

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading