Sukses

Lifestyle

Apa Alasan Seseorang Hingga Berani Palsukan Postingan Sosial Media?

Ladies, baru-baru ini publik dihebohkan dengan kisah selebgram Adriansyah Martin yang diduga mengedit foto-foto milik orang lain di Instagram. Kelakuan Andriansyah ini diungkap oleh selebgram Miles Mogul.  

Jika sudah melihatnya, kamu berpikir foto-foto traveling Andriansyah tersebut terlihat nyata. Ia menampilkan gaya hidup berpergian jetset dengan fasilitas mewah, sayangnya unggahan tersebut hanyalah sebuah editan.

Seperti foto Adriansyah yang seolah-olah sedang tiduran menikmati kenyamanan terbang di kelas Suites Singapore Airlines A380. Padahal foto tersebut sebenarnya milik akun @milesmogul.

Copyright: instagram/milesmogul

Postingan Adriansyah ini kemudian diketahui oleh salah seorang follower Miles Mogul. Follower tersebut langsung melaporkan hal ini kepada Miles Mogul.

Copyright: instagram/milesmogul

Mengetahui hal ini Miles Mogul tak tinggal diam. Dia pun mengunggah tindakan memalukan Adriansyah Martin di Instagramnya. Hingga akhirnya pemilik akun @adriansyah_martin menutup akun Instagramnya yang memiliki follower lebih dari 42 ribu.

Lalu mengapa Adriansyah rela melakukan hal tersebut agar terlihat eksis di media sosial? Menurut Psikolog Tara de thouars, BA, M.Psi, pada dasarnya setiap orang butuh diakui oleh orang lain. Tujuan hidup setiap manusia juga agar dirinya punya arti dan orang lain dapat melihat hal baik dari dirinya.

Copyright: instagram/milesmogul

“Sebenarnya setiap orang memiliki jiwa narsis yang tujuannya agar dapat membanggakan dirinya, supaya orang lain bisa ngeh dengan eksistensinya,” ujar Tara saat dihubungi redaksi  Vemale.com, Selasa (30/1).

Tara menambahkan, sebenarnya sosial media menjadi sarana yang baik dan positif untuk orang-orang ingin menampilkan sisi narsisnya dan bisa diakui orang lain. Memang, Tara melanjutkan, ada beberapa orang yang menjadi terobsesi dan memiliki perilaku di media sosial berlebihan yang akan berdampak negatif.

Lebih lanjut Tara menjelaskan semakin orang itu memposting sesuatu dan tujuannya mendapat feedback positif dari orang lain, ia akan ‘haus’ komentar positif, semakin ‘haus’ komentar positif, maka mereka akan melakukan segala cara untuk memposting apapun di media sosial.

Menurut Tara, orang yang berperilaku seperti itu sebenarnya mereka tidak percaya diri dan merasa insecure. Alhasil mereka menutupi segala kekurangan agar mendapat respon positif dari orang lain dengan berperilaku berlebih pada media sosial.

Nah Ladies, melihat hal tersebut sebaiknya sebagai pengguna media sosial harus cermat dalam memposting. Agar postingan yang diunggah tidak menjadi boomerang untuk diri sendiri. Be smart dan wise ya....

(vem/asp/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading