Sukses

Lifestyle

9 Penyebab Mengejutkan Bau Mulut Meski Rutin Sikat Gigi

Fimela.com, Jakarta Bau mulut yang didapat setelah makan bawang dan keju adalah hal yang lumrah. Sebab beberapa jenis makanan dapat meningkatkan kadar napas berbau.

Namun bagaimana jika bau mulut belum hilang padahal baru saja menyikat gigi, pakai dental floss, dan mouthwash? Bahkan tidak menyantap jenis hidangan yang berpotensi membuat bau mulut tapi napas berbau busuk?

Ternyata kebiasaan rutin menjaga kebersihan mulut saja tidak cukup untuk menghindari halitosis. Tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi kesegaran bau mulutmu.

Melansir cosmopolitan, Rabu (11/12), berikut sembilan alasan mengejutkan yang membuatmu menderita bau mulut. Serta saran ahli untuk menyegarkannya kembali

Dehidrasi

1. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan halitosis karena bakteri yang hidup di mulut cenderung berkembang biak ketika mulut kering.

"Banyak dari bakteri ini tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menjadi halitosis membandel. Dehidrasi menyebabkan penurunan air liur karena melawan banyak bakteri," ujar Dokter Gigi dan Ahli Bakteriologi Dr. Harold Katz.

2. Makan Rendah Karbohidrat

Pola makan keto, paleo, atau apa pun yang mengurangi karbohidrat dan meningkatkan asupan protein menjadi salah satu penyebab bau mulut. Sebab tubuh lebih banyak bekerja memecah lemak untuk energi dan menciptakan keton.

"Salah satu keton, aseton, sering dikeluarkan tubuh lewat urine atau napas. Jika merasa napas seperti bau buah busuk, bisa jadi sedang mengalami ketobreath," lanjut Dr Katz.

Alat Kontrasepsi

3. Telat Makan

Puasa atau hanya karena telah makan juga bisa menurunkan kesegaran napasmu.

"Apapun alasan berpuasa tanpa makan teratur, mulut memperlambat produksi air liurnya. Tanpa kelembapan melawan bakteri di mulut, lidah, dan langit-langit, miliaran bakteri berkembang biak di mulut," detailnya.

4. Alat Konstrasepsi

Penelitian American Academy of Periodontology pada 2015 menyebutkan beberapa obat dapat mengubah cara tubuh berurusan dengan bakteri tertentu dalam mulut. Hal itu menyebabkan risiko peningkatan penyakit gusi termasuk bau mulut.

Begitu juga dengan alat kontrasepsi yang menempel pada tubuh. "Kontrasepsi oral yang dirancang untuk meningkatkan kadar estrogen atau progesteron dalam tubuh untuk mencegah kehamilan dapat menyebabkan mulut kering dan meningkatkan bau mulut," kata Dr Katz.

5. Overweight

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2007 menunjukkan semakin berat badan seseorang, semakin buruk bau napasnya. Dan penelitian serupa tahun 2013 juga menunjukkan hal sama. Alasannya kemungkinan organisme yang hidup di usus orang-orang overweight mengeluarkan gas khas yang bau.

"Secara umum diterima jika faktor obesitas dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan mulut seperti gigi berlubang, penyakit periodontal, dan bau mulut," jelas Dr. Katz.

 

Terlalu Lama Kunyah Permen Karet

6. Banyak Makan Permen Karet

Jika mengunyah perment karet rasa mint dirasa dapat mengusir bau mulut, itu salah. Sebab gula tersembunyi dalam permen karet justru memberi makan bakteri di mulut yang menyebabkan napas berbau.

"Semua permen karet di dunia tidak akan bisa menghentikan halitosis. Sebenarnya bisa saja menyegarkan dalam jangka pendek, tetapi kalau mengandung gula justru akan memperburuk kesehatan mulut. Apalagi mengunyah dalam waktu lama dapat menyebabkan akumulasi plak lengket pada gigi dan mempercepat pertumbuhan bakteri," ujarnya.

7. Mulut Kering

Bukan hanya sekedar mulut kering, tapi sudah ditakdirkan seperti itu. "Saliva adalah anugerah bagi manusia. Sebab mengandung anti-mikroba alami yang melindungi mulut dari bakteri," ujarnya.

Sebab saat bakteri berkembang biak, menyikat gigi dan flossing tak cukup membasminya. Apalagi setelah mikroba ini mendapatkan imun dari sumber di dalam tubuh yang membuatmu semakin lemah untuk melawan.

"Ada banyak penyebab mulut kering, bisa jadi karena usia, sedang minum obat resep dokter, rokok, kopi, dan diet," lanjutnya.

 

Sinus dan Diabetes

8. Sinus

Sinusitis memicu produksi lendir berlebihan yang dapat terakumulasi di tenggorokan atau belakang hidung.

"Hal itu menyebabkan kondisi yang disebut post-nasal drip yang berarti lendir mengalir otomatis ke tenggorokan bagian belakang lidah tempat bakteri anaerobik atau bakteri bau mulut hidup," ujar Dr Katz.

9. Diabetes

Terkadang, bau mulutmu menjadi indikator ada sesuatu yang terjadi dan perlu ditangani dokter. Ada sejumlah kondisi kesehatan yang bisa dideteksi lewat bau mulut, termasuk diabetes tipe 1 dan 2.

"Penderita diabetes tipe 1 dan 2 berisiko mengembangkan mulut kering (xerostomia). Produksi insulin abnormal yang terjadi pada penderita diabetes dapat menyebabkan kelenjar ludah tidah mencukupi jumlah air liur dan menyebabkan terjadi mulut kering dan bau," tutupnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading