Sukses

Lifestyle

Dibesarkan Single Mom Tangguh, Aku Tumbuh Jadi Perempuan Mandiri

Apakah ada sosok pahlawan yang begitu berarti dalam hidupmu? Atau mungkin kamu adalah pahlawan itu sendiri? Sosok pahlawan sering digambarkan sebagai seseorang yang rela berkorban. Mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Seperti kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Kisah Pahlawan dalam Hidupmu ini. Seorang pahlawan bisa berasal dari siapa saja yang membuat pengorbanan besar dalam hidupnya.

***

Memang tidak mudah untuk bisa bertahan hidup di tengah ketidakberdayaan. Terlahir di tengah keluarga yang sederhana membuatku diharuskan untuk selalu menjadi seorang wanita yang tangguh. Ya, ketangguhan itu aku peroleh dari sosok seorang ibu.

Tidak ada kata-kata istimewa yang  mampu  aku  lontarkan untuk menggambarkan betapa berharganya Ibu di hidupku. Setelah Ayah pergi meninggalkan kami, tidak ada lagi sosok laki-laki yang mampu membantu kami untuk bertahan hidup di kota yang katanya istimewa ini. Keadaan ini memaksa kami untuk bisa menjadi perempuan-perempuan tangguh dan mandiri.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Kami saling bekerjasama untuk mengurus pekerjaan rumah dan mengurus kepentingan masing-masing. Ibu selalu berpesan  kepada anak-anaknya untuk tetap selalu berdoa, berusaha, dan menjadi wanita tangguh serta mandiri dalam keadaan sesulit apapun. Pesan itulah yang selalu terngiang di telingaku seolah menjadi penyemangat di dalam hidupku.

Sesekali bila aku teringat akan kepergian Ayah rasanya sakit dan membuatku sedih. Seiring waktu yang terus berputar aku berusaha mengubur sedikit demi sedikit kenangan pahit itu. Perlahan mulai bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan hidupku yang baru. Ibu adalah sumber kekuatanku, tak pernah mampu terbayangkan hidup ini tanpa ada Ibu di sisiku.

Di hari sepesial seperti hari ibu dan hari ulangtahunnya tak pernah mampu kuungkapkan kata-kata selamat langsung dari mulutku. Aku pun tak tahu mengapa bisa seperti itu, tapi aku hanya bisa mengungkapkan segala perasaanku lewat perbuatan. Aku selalu berusaha untuk tidak menyusahkan Ibu, semua yang mampu aku lakukan sendiri pasti kulakukan tanpa harus meminta bantuan Ibu. Aku harus mampu menjadi perempuan tangguh dan mandiri seperti apa yang selalu Ibu katakan.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Setiap hari ibu bekerja keras mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya tanpa mau mengeluh. Dari pagi sampai malam tanpa pernah henti bekerja banting tulang mencari nafkah. Bekerja sekuat tenaga hanya untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang Ibu dapat tidak banyak itu pun harus dibagi-bagi untuk beberapa kebutuhan seperti biaya makan dan sekolah. Untuk mencukupi kebutuhan itu, Ibu mencari bantuan dari berutang uang ke orang lain.

Malu sesungguhnya bila harus berutang uang, tapi mau bagaimana lagi hanya itu yang bisa dilakukan Ibu untuk mencukupi kebutuhan. Ibu pernah berkata ia tidak mau apabila harus terus mengharapkan belas kasihan orang lain. Kalau sudah berani memutuskan satu hal ya harus dipertanggungjawabkan dan diselesaikan sendiri.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Memang berat bila dibayangkan menjadi seorang single parent yang menghidupi ketiga anak perempuan tanpa bantuan seorang laki-laki. Tapi semua itu mampu dikalahkan dengan semangat pantang mundur yang berkobar di dalam diri Ibu. Semangat itu mampu menghantarkan kedua anak perempuannya masuk ke salah satu perguruan tinggi swasta di kota yang  katanya istimewa.

Dengan biaya yang tidak sedikit, Ibu tetap bertekad untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi. Melihat perjuangan Ibu seperti itu membuatku bersemangat. Tidak hanya duduk diam di bangku perguruan tinggi, aku berinisiatif untuk membantu Ibu mencari nafkah dengan bekerja paruh waktu. Ibu adalah segalanya bagiku dan aku bangga memiliki sosok malaikat sepertimu Ibu.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading