Sukses

Lifestyle

Mau Jadi Influencer Bidang Apa Saja, Harus Kuasai 3 Ilmu Ini

Fimela.com, Jakarta Influencer menjadi keinginan banyak orang di era media sosial. Tergiur punya banyak follower, mendapatkan endorsment dalam bentuk barang atau uang, sampai jalan-jalan gratis menjadi beberapa faktornya.

Luxury World Traveler and Photographer, Christina Tan pun berbagi tiga hal mutlak yang dibutuhkan untuk menjadi seorang influencer. Berkat tiga hal tersebut, ia dipercaya menjadi fotografer dan travel blogger Indonesia yang mendapatkan pengakuan dunia.

Seperti menginap di hampir seluruh top hotel dunia hingga bertarif Rp80 juta semalam, hingga dipercaya mempromosikan pariwisata luar negeri seperti Czech Republic dan Swiss hingga viral. Serta di-featured berbagai media bonafide sudah dirasakannya.

Berikut ketiga ilmu yang dibaginya pada Fimela.com beberapa waktu lalu;

 

 

1. Mengembangkan skill foto

 

Sebelum menjadi Luxury World Traveler and Photographer, Christina Tan bekerja di industri retail. Namun hobi liburan membuatnya tergerak untuk mengabadikan foto yang menggambarkan kemewahan dari tempat yang dikunjunginya.

Ia pun tak malu untuk belajar fotografi dari nol demi mengembangkan skill-nya. Seperti mengikuti pelatihan untuk belajar mengenal kamera hingga ia memfasilitasi diri sendiri untuk semakin jago lagi.

"Saat itu aku ikut course 2-3 hari untuk tahu teknik. Aku belajar dari nol, masih gaptek dan pegang kamera saja gemeteran. Sampai akhirnya punya studio, beli lampu dan sekarang aku bisa create foto seperti yang ada di majalah," ujar Christina.

2. Komitmen untuk Mengelola Akun Media Social

Sebelum mendapatkan endorsment dari hotel dan travel, Christina Tan berlibur dengan dana pribadi. Hingga ia mendapat 80.000 follower di tahun 2014 mulai banyak kerja sama berbayar.

Kala itu, ia memang berkomitmen untuk mengelola akun Instagram dan memanjakan followernya untuk mendapatkan banyak gambar indah. Jika awalnya ia banyak memotret pemandangan Bali, Christina merasa butuh konten lain agar berkembang dan tidak membosankan.

"Jujur saja banyak follower jadi tambah semangat. Dan aku merasa kalau fotonya di Bali aja bukan traveler namanya. Saat itu aku mutusin untuk liburan ke banyak tempat biar banyak variasi, dan tak terhentikan sampai sekarang," lanjut Christina.

 

3. Mengasah cara komunikasi dan negosiasi

Menjadi influencer adalah siap 'menjual diri' dan menjalin komunikasi dengan banyak pihak, baik personal atau korporasi. Bukan sekadar menjawab komentar dari follower, namun orang di balik industri yang kamu geluti nanti, misalnya hotelier dan travel seperti Christina.

Jangan lupa juga praktikkan skill bernegosiasi yang akan terpakai untuk mencapai kesepakatan terbaik, untukmu dan pihak yang bekerja sama. Atau bisa juga tambahan kemampuan untuk brainstorming untuk menciptakan ide-ide kreatif saat diajak bekerja sama.

"Jangan sampai jago foto saja tapi enggak bisa berkomunikasi dengan baik. Mulai dari balas email, negosiasi penawaran, dan cara ngobrol langsung," tutupnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading