Sukses

Lifestyle

Liburan Usai, Waktunya Diet Anti Inflamasi Setelah Makan Enak

ringkasan

  • Setelah libur panjang, ini saatnya untuk lakukan diet anti inflamasi untuk mengembalikan keseimbangan tubuh
  • Diet anti inflamasi merupakan jenis diet yang menghindari diri dari makanan penyebab peradangan, seperti gula, daging merah, susu tinggi lemak
  • Dalam diet anti inflamasi, perbanyak makan sayur, buah, biji-bijian, ikan, dan lemak sehat

Fimela.com, Jakarta Tubuh telah dimanjakan dengan beragam makanan selama libur Lebaran yang cukup panjang. Bukan tidak mungkin makanan yang dikonsumsi selama liburan menjadi pemicu peradangan pada tubuh.

Karena liburan pun telah usai, ini saatnya kamu untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dengan diet anti inflamasi. Ya! Mengutip dari Purewow pada Sabtu (15/6/2019) diet anti inflamasi ini menghindarkan tubuh dari makanan yang menyebabkan peradangan.

Dalam melakukan diet anti inflamasi disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang melawan peradangan. Beberapa selebriti memasukkan kunyit dan moringa dalam makanan atau minumannya.

Pada dasarnya diet ini menggantikan makanan yang bergula dengan makanan yang kaya akan nutrisi. Tidak ada aturan ketat soal diet ini. Namun kamu bisa memasukkan bahan makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, serta lemak sehat dalam menu makanan.

 

Makanan yang boleh dan tidak selama diet

Dengan diet ini, sudah pasti menghindari makanan seperti gorengan, gula, susu penuh lemak, hingga daging merah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet anti inflamasi ini mengurangi peradangan yang berimbas dengan berkurangnya risiko kankter tertentu.

Sebagai pilihan menu, kamu bisa memulai hari dengan sarapan roti gandum panggang dan alpukat. Kemudian makan siang dengan semangkuk sayuran dan di akhiri makan malam dengan salmon panggang dan salad. Untuk camilan, kamu bisa mengonsumsi dark chocolate yang menjadi makanan terbaik untuk melawan peradangan.

Diet anti inflamasi ini wajib dilakukan bagi penderita radang kronis. Namun jika tidak memiliki kondisi tertentu, diet jenis ini memungkinkan produksi lebih banyak energi, penurunan berat badan, hingga pengurangan risiko penyakit jantung.

Simak video berikut ini

#GrowFearless with Fimela

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading