Sukses

Lifestyle

Ulasan: Novel Unspoken Words - Alicia Lidwina

Fimela.com, Jakarta Judul: Unspoken Words

Penulis: Alicia Lidwina

Editor: Tri Saputra Sakti

Proofreader: Claudia Von Nasution

Ilustrasi kover: Orkha Creative

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Ada kata-kata yang tidak sempat terucap oleh Kemuning sebelum Bunda meninggal dunia. Tak peduli betapa dia ingin memutarbalikkan waktu, Kemuning tahu dirinya sudah terlambat.

Ada kata-kata yang tak sempat terucap oleh Bunda semasa hidupnya. Oleh karena itulah beliau datang ke dalam mimpi Kemuning—untuk menyampaikan apa yang tak sempat tersampaikan tujuh tahun yang lalu, ketika beliau masih hidup.

Bertemu kembali dengan Bunda di dalam mimpinya mungkin merupakan kesempatan terakhir Kemuning untuk meminta maaf—sesuatu yang sudah ingin dilakukannya sejak dia menyebabkan kematian Bunda bertahun-tahun silam.

Namun, apa yang ingin Bunda sampaikan padanya? Di balik kenangan akan masa kecilnya, Kemuning harus mencari tahu maksud dari pesan-pesan misterius Bunda. Terutama karena dia tahu Bunda hanya muncul dalam mimpinya, dan dia juga tahu bahwa tak ada mimpi yang takkan berakhir.

***

Bagaimana perasaan kita bila diberi kesempatan bertemu dengan ibu kita yang sudah meninggal walau hanya dalam mimpi? Perasaan kita pasti campur aduk tak karuan. Ada bahagia tapi juga sedih karena pertempuan itu hanya bisa terjadi dalam mimpi. Tapi pastinya pertemuan itu bisa jadi sebuah kesempatan untuk menyampaikan perasaan dan kata-kata yang mungkin dulu belum sempat terungkap.

Unspoken Words, novel ini menceritakan tentang Kemuning yang berkesempatan bertemu dengan ibunya lagi. Pada suatu malam di tahun ketujuh pernikahannya, Kemuning kembali berada di rumah masa kecilnya dan bisa melihat lagi bunda tercintanya. Pertemuan yang sungguh tak pernah terbayangkan. Mimpi pertama itu membuat Kemuning bahagia tapi juga hatinya kembali terasa sakit sebab ia merasa dirinyalah penyebab sang bunda meninggal dunia.

"Ning, kamu sudah bisa naik sepeda?" Dalam mimpi tersebut, Kemuning ditanya oleh bundanya apakah dirinya sudah bisa mengendari sepeda. Mendapat pertanyaan tersebut, Kemuning makin bertanya-tanya apa maksud bundanya. Kemuning pun menceritakan mimpinya itu kepada suaminya, Samudra. Pengalaman mimpi itu pun kemudian menghadirkan kembali kenangan dan masa-masa yang pernah dilewatkan Kemuning bersama bundanya.

Kemuning ditinggal pergi selamanya oleh ayah tercintainya ketika dirinya masih kecil. Otomatis hanya bunda yang membesarkan Kemuning seorang diri. Masa kecil Kemuning dipenuhi perasaan kesepian. Ia kesulitan mendapat teman di sekolahnya. Karena bunda sibuk bekerja dan hidup yang terasa berat, Kemuning pun merasa kesepian juga di rumah. Segalanya terasa kelabu di masa kecilnya. 

Pertemuan dengan Samudra sedikit demi sedikit membuat hidup Kemuning lebih berwarna. Tapi hubungan Kemuning dan Samudra tak lantas membuat bunda Kemuning tampak bahagia. Perjalanan Kemuning sampai akhirnya bisa menikah dengan Samudra juga memiliki lika-likunya sendiri. Sampai kemudian melalui mimpi, ada rahasia-rahasia kecil yang terungkap soal hal-hal yang terjadi antara Samudra dan bunda Kemuning.

Ulasan Novel Unspoken Words

Ada kata-kata yang belum sempat terucap. Ada penyesalan dan kekecewaan yang tampaknya tak bisa terobati. Namun, ketika diberi satu lagi kesempatan untuk bisa kembali bertemu dengan ibu tercinta yang sudah lama tiada semua perasaan tumpah ruah dan campur aduk tak karuan. Rasanya ingin bisa terus berlama-lama berada di dalam mimpi tapi itu di luar kuasa kita.

Membaca Unspoken Words membuat kita merasa seakan-akan meneropong hubungan kita sendiri dengan ibu kita. Apakah kita sudah benar-benar memahami isi hati ibu kita? Apakah kita sudah pernah membahagiakannya? Atau malah selama kita hidup (atau ibu kita hidup) kita hanya menghadirkan kekecewaan?

Seorang ibu mungkin dengan sengaja menyimpan kesedihannya sendiri. Tak ada ibu yang mau menyakiti hati putrinya sendiri. Walau kadang hidup dan kenyataan yang harus dihadapi sangat berat, seorang ibu akan mengusahakan apapun untuk membahagiakan buah hati tercintanya.

Novel ini sepintas mengingatkan akan novel karya Mitch Albom yang berjudul For One More Day. Sama-sama mengangkat tema hubungan ibu dan anak. Sama-sama membahas soal mendapat satu lagi kesempatan berjumpa dengan ibu yang sudah lama tiada. Ah, setiap kali membaca novel yang bertema tentang ibu pasti perasaan ini dibikin sangat terharu.

Ada kejutan manis di akhir novel Unspoken Words ini. "Misteri" pertanyaan tentang sepeda juga ternyata mengandung makna yang begitu dalam. Setelah membaca novel ini rasanya kita ingin kembali memeluk ibu kita sambil mengucapkan banyak cinta dan terima kasih. 

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading