Ulasan: Buku Mengatasi Gawat Darurat pada Anak

Fimela.com, Jakarta Judul: Mengatasi Gawat Darurat pada Anak

Penulis: dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K)

Penyunting: Dyota Lakhmi & Novikasari Eka S.

Penyelaras aksara: Lina Sellin

Penata aksara: Aniza Pujiati

Desain sampul: Peterbilt Baryonyx

Cetakan ke-1, September 2018

Penerbit: Noura Publishing

Temukan panduan mengatasi keadaan gawat darurat pada anak:

Henti napas
Tersedak
Keracunan
Alergi
Gigitan binatang
Tenggelam
Mimisan
Cedera kepala
Kejang
Diare
Luka bakar
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam tifoid, dll

***

Ketika terjadi sesuatu pada anak, kita perlu segera memberi pertolongan yang tepat. Saat anak mendadak demam, kejang, atau mengalami cedera misalnya, tindakan pertama yang kita lakukan bisa sangat memengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatannya. Hanya saja pengetahuan dalam memberi pertolongan pertama dalam mengatasi kondisi gawat darurat pada anak belum benar-benar dipahami oleh semua orangtua.

Buku Mengatasi Gawat Darurat pada Anak penting dimiliki oleh setiap orangtua. Berisi panduan dan petunjuk praktis dalam menghadapi keadaan darurat pada anak, buku ini menjadi referensi yang sangat bermanfaat bagi semua orangtua. Dengan formatnya yang unik, menarik, serta dilengkap penjelasan praktis yang mudah dipahami, buku yang ditulis oleh dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K) memudahkan kita dalam praktis langsung mengatasi kondisi gawat darurat yang dialami oleh anak.

TERKAIT: Bikin Sakit Perut, 7 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Saat Buka Puasa!

TERKAIT: Alasan Minum Jus Buah saat Sahur Memberi Manfaat Besar untuk Tubuh!

TERKAIT: Resep Es Kopyor Agar-Agar, Cocok untuk Berbuka Puasa

Panduan Mengatasi Gawat Darurat pada Anak

mengatasi gawat darurat pada anak 1 — Daftar Isi Mengatasi Gawat Darurat pada Anak./Copyright Endah

Seringkali orangtua akan langsung panik ketika dihadapkan pada kondisi gawat darurat. Contohnya, saat anak tiba-tiba tersedak, kita mungkin akan langsung panik dan bingung harus mengambil tindakan apa untuk mengatasinya. Malah saking paniknya, kita malah melakukan tindakan yang justru bisa makin membahayakan kondisi anak. Kondisi gawat yang bisa terjadi pada anak, seperti alergi, asma, perdarahan, patah tulang, luka bakar, tersedak, cedera leher dan tulang belakang, croup, kejang, demam, cedera kepala, meningitis, keracunan, muntah dan diare, serta luka karena gigitan perlu tindakan pertolongan pertama yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan jiwa.

Menghadapi kegawatan pada anak di rumah perlu dilakukan dengan mengondisikan diri untuk tetap tenang. Prosedur pemberian bantuan dasar bisa dipelajari langsung melalui buku ini. Ada banyak ilustrasi yang memudahkan kita dalam pemberian tindakan pertama. Salah satunya adalah ilustrasi tindakan yang harus dilakukan saat menolong anak yang tersedak. Posisi tangan dan posisi anak perlu dikondisikan sedemikian rupa agar anak bisa kembali bernapas dengan baik.

Buku dengan Format yang Unik, Praktis, dan Mudah Dipahami

Mengatasi Gawat Darurat pada Anak 2 — Berisi panduan dan cara mengatasi kondisi gawat darurat pada anak./Copyright Endah

Membedakan dan memberikan penanganan yang tepat pada kondisi infeksi dan noninfeksi juga dipaparkan dengan bahasa yang mudah dipahami. Membaca buku ini memberi banyak pengetahuan bermanfaat agar kita tak gampang panik saat dihadapkan pada kondisi yang tak diinginkan yang terjadi pada anak. Pemberian pertolongan dan penanganan pertama pada anak di rumah bisa memberi manfaat yang besar bila dilakukan dengan baik dan benar.

Selain berisi panduan dan tips praktis dalam memberi pertolongan pertama pada kondisi darurat anak, buku ini juga memuat informasi terkati penyebab, gejala, dan ciri penyakit pada anak. Pada kondisi kejang anak misalnya, ada informasi terkait definisi kejang, penyebab terjadinya kejang, faktor yang memengaruhi kejang, dan cara mencegah kejang. Dipaparkan dalam bahasa yang mudah dipahami, buku Mengatasi Gawat Darurat pada Anak benar-benar nyaman untuk dibaca oleh semua kalangan khususnya orangtua meski tak punya latar belakang ilmu medis.

#GrowFearless with FIMELA