Sukses

Lifestyle

Cinta Tak Tersampaikan, Terisolasi Masa Lalu

Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.

***

Oleh: Nikmatul Umaroh - Sidoarjo

Aku tidak menyangka ada rasa yang tumbuh begitu indah di dada, seakan tumbuh bunga-bunga bermekaran, menyebarkan semerbak bau harum. Di dadaku tumbuh berbagai bunga semenjak aku mengenalnya. Kawan semasa SMA, kawan satu kelas yang membuatku penasaran dengan dirinya. Satu-satunya lelaki yang mampu mengubah integritas diriku.

Sudah hampir dua tahun berlalu, menyimpan rasa ini seperti ada bongkahan batu di atas dadaku. Aku menjadi gadis malang di masa itu. Aku benci dengan cara mencintainya seperti ini, memilih menjadi pecundang, memilih untuk diam dan mengagumi. Mengapa aku menjadi manusia seputus asa ini? Tidak memiliki nyali untuk memulai walau hasrat menggebu untuk mengatakannya.

Aku tidak bisa memanfaatkan pertemuan, jika sudah, mungkin saat ini aku telah memilikinya. Walau hanya sesaat atau setidaknya aku memiliki kenangan indah dengan dirinya. Bukan kenangan seperti ini. Menyakitkan seperti ini. Membuatku sesak dengan kerinduan. Sesal dengan kenyataan.

Hanya Bisa Menyimpan Rasa

Di tempatku saat ini, terasa ada bongkahan batu, berharap kembali ke masa lalu dengan nyali yang aku miliki di masa ini. Mustahil. Cukup adil apa yang menimpaku, seorang gadis malang yang mengharapkan belas kasih seorang lelaki yang tidak pernah mengetahui perasaan ini, atau mungkin ia enggan mengetahuinya. Aku memilih berhenti di persimpangan jalan, bukan memilih di antara kedua jalan yang disuguhkan.

Saat ini, aku hanya menyampaikan rasa rinduku padanya, melalui doa yang terpanjatkan, melalui hembusan angin yang mengelilinginya, melalui pepohonan yang ia jadikan sandaran, melalui semesta yang melukiskan keindahan. Iya, itu aku yang membuatnya. Keindahan yang menggantikan rasa sedih yang masih bersarang di hati.

Jika suatu saat dia ingin berbicara soal masa lalu, mempertanyakannya dan memintanya setelah tahu aku mempertahankan dia di hatiku, sampai sejauh ini. Mungkin pada saat itu, aku tidak bisa menjumpainya, tidak bisa berbicara lagi dengannya karena langit telah mengambilku.

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading