FIMELA FEST 2019: Berat Badan Bukan Patokan Bahagia, Ini 3 Kuncinya

Fimela.com, Jakarta Bukan rahasia lagi jika saat ini berat badan sangat berpengaruh pada emosi dan kepercayaan diri seseorang, terutama kaum perempuan. Bukankah seharusnya berat badan menjadi patokan dari fisik, emosional, dan spiritual yang sehat?

Inilah yang kemudian membuat berat badan erat kaitannya dengan body shaming, membuat banyak orang merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuh mereka, kamu salah satunya? Dilansir dari yourtango.com, Selasa (8/10/2019), berikut ini adalah kunci agar tidak menjadikan berat badan sebagai patokan rasa bahagia.

1. Perhatikan perasaanmu tentang makanan

Fokus pertama adalah tentang cara makan secara emosional. Buku-buku diet yang kamu miliki seringkali fokus pada cara menurunkan berat badan secara permanen, membuatmu merasa makan berlebihan dan makan makanan yang tidak sehat.

Perhatikan kembali apa yang kamu masukan ke dalam tubuh, karena dari makanan tersebut kamu bisa mengenali berbagai emosi yang muncul. Selain itu, kamu juga bisa mulai memperhatikan perasaan yang muncul ketika menginginkan makanan tertentu.

2. Tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar lapar

Ketika menginginkan makanan tertentu, coba pahami emosi yang muncul, apakah benar-benar lapar atau karena emosi sesaat. Terkadang, makan berlebihan erat kaitannya dengan keinginan untuk mengisi rasa bahagia yang kosong atau tujuan mendalam.

Jangan pernah mengisi kekosongan emosi dengan makan, karena kamu tidak akan pernah berhasil. Jangan makan karena kamu merasa emosi, karena jelas akan berpengaruh pada berat badan.