Sukses

Lifestyle

Miss Universe 2019, Zozibini Tunzi Bicara Tentang Kesetaraan Gender

Fimela.com, Jakarta Hari Perempuan Internasional 2020 mengangkat tema EachforEqual,yang diambil dari gagasan 'Individualisme Kolektif'. Kesetaraan atau equal yang ingin disampaikan kali ini bukan hanya masalah perempuan namun lebih luas lagi. Kesetaraan gender sangat penting untuk ekonomi dan masyarakat yang berkembang.

Miss Universe 2019 Zozibini Tunzi, salah satu perempuan yang kerap mengampanyekan mengenai kesetaraan gender. Ia mengatakan, EachforEqual menjadi isu penting di PBB. Di mana mengusahakan kesamaan pria dan perempuan dalam segela aspek, seperti di bidang politik atau ekonomi.

Tunzi sapaan akrab Zozibini Tunzi mengatakan titlenya sebagai Miss Universe dapat membuatnya melakukan pengaruh kepada orang lain, mencoba menyebarkan lebih luas lagi tentang kesetaraan gender.

"Saya mendorong lebih luas lagi, seperti pengumpulan dan agar benar-benar tercapai apa yang diinginkan," paparnya Tunzi dalam acara Lazada Beauty World, di Jakarta.

Perempuan kelahiran 1993 ini mengatakan, butuh 108 tahun agar pria dan perempuan bisa setera. Jadi menurutnya, perjalannya ini masih panjang. Ia juga mengatakan setiap tindakan dari perempuan memiliki dampak yang besar bagi kehidupan.

“Kita dapat secara aktif memilih untuk menantang stereotip, melawan bias, memperluas persepsi, memperbaiki situasi dan merayakan pencapaian perempuan. Jangan membatasi perempuan karena akan merugikan perempuan. Justru perempuan akan membuat suatu negara lebih maju dari segala aspek apapun. Kita perempuan pun harus berjuang, jadi tidak menyiayiakan perempuan yang sudah berjuang lebih dulu” tambah Tunzi.

Tidak bisa sendirian

Perempuan asal Afrika Selatan ini mengatakan, ia tidak bisa melakukan sendiri dalam menyebarkan isu kesetaraan gender. Jadi dibutuhkan kerjasama dengan banyak orang.

"Aku tidak bisa melakukannya sendirian, aku bisa melakukan bagianku, yang termasuk adalah menyebarkan kepedulian ke semua orang mengenai hal itu. Itulah artinya collective individualism, bekerja bersama, untuk memastikan aku menjalankan bagianku, dia (Putri Indonesia 2020, Ayuma) menjalankan bagiannya, dan semuanya menjalankan bagian mereka supaya kita pasti bisa meraihnya. jadi aku bisa menjalankan bagianku tapi aku nggak bisa melakukannya sendirian," paparnya.

Tak hanya itu, orangtua terutama ayah dapat mengajarkan anak laki-lakinya untuk menghargai perempuan. Jika diajarkan sejak kecil, Tunzi percaya saat dewasa mereka akan menghargai perempuan.

"Ikut menyiapkan anak pria untuk menghargai perempuan sebagaimana mestinya. Jadi saat dewasa mereka akan terbiasa untuk kesetaraan gender," ucapnya.

Ia meminta agar pria membantu perempuan untuk bisa mencapai posisi sesuai dengan kapabilitasnya. 

"Sudah terlalu lama pertarungan terjadi antara perempuan dan laki-laki. Saya pikir kita harus mulai bekerja bersama-sama," tutupnya.

 

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading