Sukses

Lifestyle

Begini Alur Pemeriksaan dan Deteksi COVID-19

ringkasan

  • Kini, jumlah total kasus Corona di Indonesia mencapai 134 orang. Dilansir dari Liputan6, Juru Bicara Nasional Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kebanyakan tambahan pasien ini berada di DKI Jakarta.
  • Penambahan kasus tersebut didapat dari proses tracing.
  • Berikut ini cara Kementerian Kesehatan RI melakukan proses tracing atau deteksi terhadap COVID-19.

Fimela.com, Jakarta Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Sejak Senin (16/3/20), kasus positif virus Corona di Indonesia bertambah 17 pasien. Kini, jumlah total kasus Corona di Indonesia mencapai 134 orang. 

Dilansir dari Liputan6, Juru Bicara Nasional Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kebanyakan tambahan pasien ini berada di DKI Jakarta. Sementara sisanya berada di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. 

"Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif yang baru," kata Yurianto saat konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Senin (16/3/2020).

Penambahan kasus tersebut, kata Yuri, didapat dari tracing. Lantas bagaimana Kementerian Kesehatan RI melakukan deteksi terhadap COVID-19

Alur Deteksi COVID-19

Menurut skema yang diunggah Kementerian Kesehatan RI di akun resmi Instagram-nya, pendeteksian dimulai dari penemuan pasien demam, baik masyarakat yang ada di Indonesia, atau juga WNI yang baru saja kembali dari luar negeri.

Pemeriksaan pasien demam dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk orang yang melakukan perjalanan dari negara terjangkit, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat di wilayah Indonesia. 

Jika orang dalam pemantauan tersebut memiliki gejala yang mengarah ke influenza sedang atau berat, seperti batuk, flu, demam, dan gangguan pernapasan, pasien langsung dijadikan Pasien dalam Pengawasan. 

Pemeriksaan Pasien dalam Pengawasan

Pasien dalam pengawasan ini akan ditanya apakah memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka pasien ini menjadi suspect. 

Selanjutnya, suspect akan menjalani pemeriksaan spesimen. Namun, pemeriksaan spesimen ini kini tidak perlu menunggu sampai status pasien menjadi suspect. Karena pemeriksaan spesimen dilakukan pada semua pasien dalam pengawasan agar deteksi dapat dilakukan dengan lebih cepat. 

Pemeriksaan spesimen ini dilakukan dengan 2 metode. Pertama melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genom Sekuensing. Jika hasilnya negatif, pasien diperbolehkan untuk pulang. Namun, jika hasilnya positif, pasien akan menjalani isolasi di rumah sakit rujukan serta akan dipantau dengan ketat di rumah sakit tersebut hingga sembuh. 

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading