Sukses

Lifestyle

8 Tips Mengelola Stres Saat Isolasi Diri di Rumah Selama Pandemi Virus Corona

ringkasan

  • Kesehatan mental harus menjadi prioritas utama di saat pandemi virus corona
  • Mengelola stres dan mengetahui bagaimana untuk melakukan hal yang penting, karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam dan melemahkan sistem kekebalan tubuh

Fimela.com, Jakarta Derasnya informasi secara terus menerus tentang pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh belahan dunia, dapat mengganggu emosional dan menyebabkan stres hingga kelelahan fisik.

Selain, masyarakat diminta untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut seperti ibadah di rumah, belajar di rumah, hingga bekerja dari rumah, juga dapat memicu datangnya stres.

Chief Health and Nutrition Officer, Herbalife Nutrition, Gary Small mengatakan kesehatan mental harus menjadi prioritas utama di saat-saat seperti saat ini. Mengelola stres dan mengetahui bagaimana untuk melakukan hal yang penting, karena pada saat ini stres kronis dapat mengancam, melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan untuk melawan infeksi virus corona. Stres juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.

Untuk itu kita harus mampu mengelola kesehatan mental agar selama pandemi ini kita tidak merasa stres. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda mengelola tingkat stres selama masa isolasi bekerja di rumah. Meski, setiap orang akan mengalami tingkat stres secara berbeda, sehingga penting untuk diingat bahwa masing-masing orang perlu mengetahui tingkat stres masing-masing: 

1. Identifikasi gejala stres

Nyeri gigi, berat badan naik, sakit kepala, perubahan suasana hati, sakit punggung, nyeri leher, hingga kurang tidur adalah sinyal bahwa sahabat Fimela mengalami stres. Mengidentifikasi gejala ini akan membantu mengetahui kapan saatnya mempraktikkan beberapa strategi untuk menurunkan stres.

2. Mencari pemicunya

Jika bekerja dari rumah atau menonton berita dan merasa cemas, jengkel, atau mengalami sakit kepala atau leher, maka segera berdiri dan berhenti sejenak. Berjalan-jalan di kebun, mendengarkan musik, atau pergi ke tempat yang tenang untuk bersantai dapat membantu mengatur ulang kondisi mental dan siap kembali bekerja.

3. Mengatur jadwal

Menjadwalkan ulang kegiatan sehari-hari dengan beristirahat yang cukup dari pekerjaan, menonton atau membaca berita, dan bersosial media. Terhubung dalam 24 jam sehari dapat menyebabkan ketegangan mental dan kecemasan. Luangkan waktu untuk bersantai dari kegiatan yang membosankan setiap harinya, dengan berbicara atau bersosialisasi bersama sahabat melalui online dapat membantu meningkatkan suasana hati.

4. Melakukan kegiatan yang kreatif

Menghabiskan waktu untuk mencari kegiatan yang baru atau melakukan hobi . Mengubah fokus pada kegiatan yang baru dapat membantumu rileks dan merasa bersemangat seperti mempertimbangkan mencoba resep baru, membersihkan rumah, atau berpartisipasi dalam pelatihan online untuk mengurangi stres dan membantu merasa lebih segar.

5. Pernapasan untuk relaksasi

Pernapasan alami melibatkan diafragma. Ketika kita bernapas menggunakan diafragma, lingkar perut kita akan memanjang saat kita menarik napas dan mendatar saat menghembuskan napas. Setelah beberapa saat, kita lupa bernapas dengan benar dan cenderung menggunakan dada dan bahu kita, yang dapat menyebabkan napas pendek dan meningkatkan stres hingga kecemasan.

Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai melatih pernapasan. Mulai dengan mencari tempat yang tenang untuk berbaring. Letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perutmu. Saat siap, tarik napas perlahan. sahabat Fimela harus merasakan perutmu membesar, dan saat mengeluarkan napas, dada akan turun. Berlatih pernapasan relaksasi selama 20 hingga 30 menit setiap hari untuk mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kondisi ketenangan.

6. Menggerakan tubuhmu

Tetap aktif. Temukan kegiatan hiburan yang disukai. Berolahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan serta merupakan cara yang bagus untuk memerangi stres. Saat berolahraga, akan menghasilkan endorfin, bahan kimia di otak yang membantu mengurangi persepsi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Olahraga teratur juga membantu meningkatkan kualitas tidur, yang pada gilirannya mengurangi stres dan kelelahan. Jika memiliki alat kebugaran, lakukan 10.000 langkah setiap hari. Menetapkan tujuan akan membantu tetap termotivasi dan memberi rasa pencapaian.

7. Tetap terhubung

Tetap terhubung dengan keluarga dan teman dekat itu sangat penting. Mungkin terisolasi secara fisik tetapi itu tidak berarti harus kehilangan koneksi ke orang lain. Cobalah untuk berhubungan setiap hari dengan orang-orang yang penting bagimu menggunakan media sosial, konferensi video atau panggilan telepon.

8. Jaga rutinitas

Di tengah-tengah perubahan yang tidak terkontrol, tetap konsisten dengan kegiatan yang dilakukan. Jika bekerja dari rumah, buatlah rutinitas harian. Bertindak seolah-olah akan bekerja. Bangunlah pada waktu yang biasanya dilakukan, tidak perlu mengenakan pakaian kerja. Buat meja kerja yang terhindar dari gangguan agar tetap fokus dan jangan lupa tetap beristirahat sejenak selama bekerja di rumah.

“Penting untuk diingat bahwa stres adalah hal yang umum yang berakibat menurunkan produktivitas, dan mengancam kesehatan fisik dan mental. Perlu diketahui penanggulangan stres dan mengembangkan teknik yang baik akan membantu mengelola tubuhmu dan lebih kuat pada akhirnya” tutup Gary Small.

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading