Sukses

Lifestyle

Memahami 5 Rukun Islam Sebagai Pondasi Bagi Seorang Muslim

Fimela.com, Jakarta Dalam ajaran agama Islam, seorang muslim wajib untuk mengenal dan memahami rukun Islam. Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam yang dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman. Sudah pasti untuk menjadi seseorang yang bertakwa dan taat kepada Allah SWT, ia harus menerapkan rukun Islam tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Adapun satu hadis yang menerangkan secara khusus tentang 5 rukun Islam yaitu sabda Rasulullah Shallahu'alaihimwasallam:

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ . رواه البخاري و مسلم .

"Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Menjalankan rukun Islam bagi seorang muslim merupakan bagian dari cerminan kualitasnya sebagai hamba Allah SWT dimuka bumi. Selam hidup, seorang muslim harus memegang teguh pondasinya yakni, rukun Islam dan rukun iman.

Nah, agar kamu dapat lebih memahami rukun Islam, Fimela.com kali ini secara khusus akan mengulasnya. Artikel kali ini membahas pemahaman 5 rukun Islam yang harus dipahami oleh seorang muslim sebagai pondasi keimanannya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat

Rukun Islam yang pertama ialah mengucapkan dua kalimat syahadat dan rukun ini wajib hukumnya bagi seseorang yang ingin menjadi muslim. Ini merupakan sebuah ikrar yang diucapkan oleh seorang muslim bahwa dirinya ikhlas dan beriman menjadikan agama islam sebagai agamanya dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Kalimat syahadat dalam bahasa Arab:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

"Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wa asy-hadu anna muhammadarrasuulullahi".

Arti kalimat syahadat:

"Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Ketika seseorang sudah mengucapkan dua kalimat syahadat maka dirinya sudah menjadi seorang muslim dan hendaknya dua kalimat syahadat ini tidak hanya diartikan secara tekstual, namun diartikan secara kontekstual. Artinya, dua kalimat syahadat ini memiliki konsekuensi logis untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mendirikan Sholat

Rukun Islam yang kedua ialah mendirikan sholat, yakni sholat wajib yang disebut juga sebagai sholat 5 waktu. Hukumnya wajib bahkan merupakan sebuah amalan pertama yang akan ditanyai dan dipertanggungjawabkan dihari hisab nanti.

Mengerjakan sholat 5 waktu juga merupakan pembeda antara orang yang beriman dan tidak beriman, sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW:

“Sesungguhnya yang memisahkan antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat.” (HR. Muslim).

Berikut sholat 5 waktu yang wajib dikerjakan oleh setiap umat muslim:

  • Sholat Subuh

   Sholat yang dikerjakan sebelum terbitnya fajar (antara jam 04.00). Sholat ini berjumlah 2 raka'at.

  • Sholat Dzuhur

   Sholat yang dikerjakan siang hari (sekitar pukul 12.00) dan berjumlah 4 raka'at.

  • Sholat Ashar

   Sholat yang dikerjakan sore hari (sekitar jam 15.30) dengan jumlah 4 raka'at.

  • Sholat Maghrib

   Sholat yang dikerjakan saat matahari terbenam sampai masuk waktu Isya. Raka'atnya ada 3.

  • Sholat Isya

   Sholat yang dikerjakan sekitar pukul 19.00 dengan jumlah 4 raka'at.

Berpuasa di Bulan Ramadan

Rukun Islam yang ketiga ialah berpuasa di bulan ramadan, berpuasa ini hukumnya wajib dan tujuannya tidak lain untuk mentaati perintah agama dan mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Adapun perintah berpuasa sudah jelas tercantum pada Q.S. Al-Baqarah ayat 183:

 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa“ (Q.S. Al-Baqarah: 183).

Selama berpuasa, kita diminta untuk menahan hawa nafsu mulai dari makan, minum hingga menahan hawa nafsu berupa perkataan, perbuatan, dan pandangan dari terbit fajar hingga adzan maghrib berkumandang.

Adapun hikmah yang bisa kita dapatkan dari berpuasa ialah melatih kesabaran dalam melawan hawa nafsu sehingga kita dapat mengontrol diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, dengan berpuasa kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang mampu dimana mereka kelaparan dan kesulitan. Hal ini akan menumbuhkan rasa kemanusiaan kita untuk saling berbagi.

Menunaikan Zakat

Rukun Islam yang keempat ialah menunaikan zakat, zakat merupakan ibadah dalam Islam yang memiliki nilai ekonomi. Setiap muslim di bulan ramadan diperintahkan untuk menunaikan zakat dengan maksud berbagi dan juga untuk menyucikan hartanya, karena kita tidak tahu apakah harta yang kita miliki bebas dari dosa atau tidak.

Selain menyucikan harta, menunaikan zata juga merupakan penyempurna dari ibadah puasa di bulan ramadan. Hukumnya wajib, zakat sendiri terdiri dari zakat fitrah dan dan zakat mal.

Jumlah zakat fitrah yang wajib diserahkan 2,5 kg atau bisa diganti dengan uang yang setara dengan 2,5 kg beras. Sedangkan untuk zakat mal, yakni zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau penghasilan sebesar 2,5 persen dari harta yang diperolah dari penghasilan kita.

Adapun perintah dan firman Allah SWT mengenai zakat sebagai berikut:

وَ اَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَ اٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَ ارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ

Artinya:

"Dan dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku'lah bersama dengan orang-orang yang ruku" (Surat Al Baqarah: 43).

Menunaikan Ibadah Haji

Rukun Islam yang kelima ialah menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu, yakni mampu secara fisik dan finansial. Pergi melakukan ibadah ke tanah suci pasti adalah impian terbesar semua umat muslim karena pada saat itulah Allah SWT memanggil kita untuk bertasbih kepada-Nya.

Pergi haji wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup, adapun perintah dan firman Allah SWT mengenai ibadah haji yang tercantum dalam Surat Ali-Imran ayat 97:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"...mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali-Imran: 97).

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading