Sukses

Lifestyle

Perpisahan Orangtua Menciptakan Bekas Luka yang Sulit Hilang

Fimela.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki banyak kisah dan makna tersendiri. Baik kisah bahagia maupun kisah yang berurai air mata. Kisah tentang orangtua, saudara, atau kerabat dalam keluarga. Ada makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kisah yang kita miliki dalam keluarga. Melalui Lomba My Family Story ini Sahabat Fimela bisa berbagai kisah tentang keluarga.

***

Oleh: Anti Prafitrianti

Aku terlahir dari keluarga yang tidak utuh. Orangtuaku bercerai sejak usiaku 6 tahun. Aku selalu berharap bahwa aku bisa memiliki keluarga sempurna namun hingga usiaku dewasa aku tak pernah mendapatkannya.

Sekarang aku tinggal bersama ibuku. Dia menjadi single parent dan mengurus keluarga dengan baik namun semua kebahagiaan hancur ketika ibuku menikah dengan seorang laki-laki yang tidak baik.

Kukira aku dan adik-adikku bisa bahagia memiliki ayah tiri namun sepertinya itu hanyalah menjadi mimpi buruk untukku dan untuk adik-adikku saja. Ayah tiriku hanya menyayangi ibuku saja hingga ibuku selalu memperlakukan ayahku dengan baik bahkan menganggap bahwa ayah tiriku lebih penting dibanding anak kandungnya sendiri. Banyak kepahitan dan sakit hati ketika tahu bahwa ibuku lebih menyayangi ayah tiri dari sikapnya saja begitu berbeda tidak seperti kepadaku dan adik-adikku.

Hari berganti dan terus berlalu. Setiap hari aku harus merasakan sakit hati karena ulah ibuku. Apa pun yang aku lakukan selalu dianggap salah oleh ibuku bahkan setiap kali ayah tiriku datang ke rumah aku tidak pernah sama sekali menyambut kedatangannya dengan baik. Ya hanya sekedar salam setelah itu aku mengurung di kamar ataupun pergi bermain bersama teman-teman. Karena dengan sikap seperti itu mereka bahagia dan tidak mau diganggu oleh anak-anaknya. Mereka menganggap seolah dunia hanya milik mereka berdua saja.

Aku tak pernah sedikit pun merasakan kebahagiaan dalam keluarga ini. Aku mencoba untuk mencari jati diriku sendiri setelah aku kehilangan kasih sayang dari ibuku bahkan untuk bertemu ayah kandungku saja ibu tidak pernah memberikan izin. Setiap kali aku ingin membahas dan bertanya tentang ayah kandungku ibu selalu marah bahkan selalu membahas masa lalu bersama ayah kandungku yang entah sampai kapan aku harus menahan rasa rindu ini pada ayah kandungku. 

Bertemu Ayah

Waktu berlalu hingga suasana rumah pun begitu sunyi sepi tanpa kebersamaan dan kehangatan layaknya keluarga lain, hingga akhirnya aku tak betah di rumah dan aku mencari tahu alamat dan tempat tinggal ayah kandungku tanpa ibuku tahu. Hingga akhirnya aku bekerja keras mencari informasi tentang ayah kandungku dan alhamdulillah aku menemukan apa yang aku cari dan aku inginkan selama ini. Kini aku bisa bertemu dan memeluk seorang ayah kandung yang selama ini aku cari.

Kulihat kebahagiaan seorang ayah bisa bertemu dan memeluk anaknya yang kurang lebih 10 tahun tak bertemu. Meski keadaan ayahku tak seperti ibu kandungku tapi aku merasa nyaman ketika aku bersama ayah. Dengan ketenangan hati dan kesederhanaan yang ayah miliki aku merasa lebih baik tinggal bersama ayahku. Lama bercerita aku dan ayahku ternyata ayahku selama ini belum menikah lagi berharap keluargaku bisa utuh kembali namun ibuku selalu menolak dan menolaknya lagi. Ibuku begitu egois ia hanya memikirkan kebahagiaannya sendiri tanpa memikirkan kebahagiaan demi anak-anaknya.

Kini sampai saat ini aku selalu bertemu dengan ayah kandungku di belakang ibuku tanpa ia tahu karena aku tahu jika aku memberi tahunya ia akan sangat marah kepadaku. Sampai saat ini aku tidak pernah betah tinggal di rumah karena sikap egois ibuku.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading