Sukses

Lifestyle

Menjadi Anak Tunggal saat Dewasa Mengubah Banyak Hal dalam Hidup

Fimela.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki banyak kisah dan makna tersendiri. Baik kisah bahagia maupun kisah yang berurai air mata. Kisah tentang orangtua, saudara, atau kerabat dalam keluarga. Ada makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kisah yang kita miliki dalam keluarga. Melalui Lomba My Family Story ini Sahabat Fimela bisa berbagai kisah tentang keluarga.

***

Oleh: Dwi Safitri Apriyanti

Tak pernah terbayangkan sebelumnya, kalau saya akan menjadi anak tunggal dalam keluarga. Iya, menjadi satu-satunya anak tapi bukan karena orang tua saya hanya memiliki satu anak saja. Namun menjadi anak tunggal karena takdir Allah yang menghendaki saya harus ditinggal oleh kakak laki-laki saya yang hanya menemani saya sampai 25 tahun di dunia ini.

Kematian adalah sesuatu yang pasti dan kehilangan sosok kakak benar-benar dapat membuatku menjadi nelangsa setengah mati. Hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi dan rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang, aku putus asa ketika harus menerima kenyataan itu.

Mungkin banyak yang mengatakan enak jadi anak tunggal. Selalu dimanja, Selalu diturutin apa kemauannya dan sebagainya. Tapi tidak juga semuanya seperti itu. Nah, kalau mendadak menjadi anak tunggal saat setelah menginjak dewasa seperti saya ini, apakah bisa dikatakan sama dengan anak tunggal pada umumnya. Tentu saja tidak.

Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya setelah menjadi satu-satunya anak dalam keluarga. Terutama dalam pola pikir tentang bagaimana ke depannya terhadap orang tua saya. Apakah saya bisa membahagiakan mereka? Apakah saya bisa selalu ada waktu buat mereka dan menjadi anak yang mandiri? Apakah saya bisa melanjutkan impian atau menjadi sosok seperti kakak laki-laki sayaa? Pertanyaan itu sampai detik ini masih ada di benak saya dan selalu terngiang di pikiran saya meskipun sudah 5 tahun berlalu.

Ketika kakak masih ada saya tidak terlalu khawatir bila harus pergi jauh meninggalkan orang tua karena di rumah masih ada kakak yang bisa menjaga langsung orang tua. Bahkan orang tua pun malah mendukung sekali kalau saya pergi kemana pun untuk mencari pengalaman seluas-luasnya seperti hiking. Mumpung masih muda katanya. Namun tidak dengan sekarang. Setelah kakak tiada, perubahan pemikiran saya untuk bisa melalang buana kemanapun sesuka hati, kini telah saya urungkan. Saya kasihan dengan orang tua jika harus saya tinggalkan.

Lebih Memikirkan Orangtua

Waktu akan terus berjalan dan sejalan dengan hal itu pula, orang tua pun beranjak mulai memasuki masa senja. Dari situlah muncul pemikiran, siapa nanti yang akan merawat orang tua kalau bukan saya sendiri. Saya akan berusaha untuk bisa bersama mereka saat usia senja menghampirinya.

Dari orang tua sendiri pun yang dulu begitu mendukung sekali kalau saya pergi untuk mencari pengalaman seluas-luasnya, kini sepertinya ada rasa berat untuk melepaskannya. Saya pun harus melakukan perubahan terhadap segala rencana dan pemikiran-pemikiran yang dulu pernah dirancang saat kakak masih ada. Orang tua adalah segalanya. Saya sekarang jadi anak satu-satunya bagi mereka, sehingga kalau bukan saya yang merawat mereka, siapa lagi?

Banyak sekali sebenarnya perubahan yang saya rasakan setelah menjadi anak tunggal. Saya lebih banyak merenung, lebih banyak belajar untuk bisa menyelesaikan masalah sendiri. Setidaknya waktu masih ada kakak bisa dijadikan tempat musyawarah, tapi sekarang sudah tidak.

Ah, sudahlah. Hidup harus terus berjalan karena hidup bukan tentang apa yang kita pikirkan, bukan apa yang kita inginkan, dan bukan apa yang kita impikan. Hidup mengajarkan kita bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah sementara dan yang datang pasti akan pergi. Maka perubahan-perubahan dalam hidup perlu dilakukan, selagi itu membawa kebaikan. Percayalah setiap kamu merasa beruntung, doa ibumu telah didengar, dan setiap kamu berhasil dalam hidup maka doa ibumu telah dikabulkan, dan ketika kamu mendapatkan kebahagiaan. Yakinlah doa ibumu telah Allah jadikan nyata.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading