Sukses

Lifestyle

IVF Belum Berhasil, Perjuangan Panjang untuk Menjadi Seorang Ibu

Fimela.com, Jakarta Setiap keluarga memiliki banyak kisah dan makna tersendiri. Baik kisah bahagia maupun kisah yang berurai air mata. Kisah tentang orangtua, saudara, atau kerabat dalam keluarga. Ada makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kisah yang kita miliki dalam keluarga. Melalui Lomba My Family Story ini Sahabat Fimela bisa berbagai kisah tentang keluarga.

***

Oleh: Mutiara Wikjayanti

Bagi setiap pasangan, Allah memberikan anugerah keturunan dengan sangat cepat dan mudah. Tapi tidak dengan saya ataupun pasang pasangan lainnya. Kami harus berjuang keras untuk menjemput keturunan keturunan kami itu.

Empat tahun lebih saya dan suami berjuang keras agar Allah mau memberikan anugerah terbesarnya kepada kami. Dari jalur alternatif sampai jalur yang sudah sangat canggih sekalipun dalam dunia kedokteran. 

Sebulan ini, kami rela meninggalkan kampung halaman demi menjemput keturunan kami itu. Meninggalkan segala urusan pekerjaan atau apapun demi melakukan program IVF di ibu kota. Bagi saya, anak itu harus diperjuangkan. Dan kami dengan sekuat tenaga baik fisik, materi maupun moral untuk melakukan program IVF.

Tapi balik lagi, anak adalah anugerah Tuhan. Tuhan mempunya hak preogratifnya untuk memberikan kehidupan atau tidak di dalam rahim saya. IVF saya belum berhasil. Tuhan masih belum memberikan rezekinya itu kepada kami.

Tidak Putus Asa

Seperti kata dokter bilang, kami hanya bisa sampai sebatas "membuat embrio". Tapi kami tidak mempunyai kemampuan agar embrio-embrio itu hidup di dalam rahim ibu. Kami tidak mempunyai kemampuan membuat kehidupan.

Sejujurnya, saya sudah sangat bersyukur sekali ketika saya sudah sampai di tahap ini. Bisa melihat bagian dari diri saya dan suami yaitu "embrio" kami hidup dan masuk ke dalam rahim saya. Saya sangat bersyukur Allah memberikan banyak rezeki materi sehingga kami dapat mengikuti program ini.

Jangan ditanya betapa sedih dan hancurnya hati saya, ketika saya belum berhasil. Tapi saya sadar, anak itu milik Tuhan. Jadi terserah Tuhan apakah Dia bersedia memberikannya kepada kami. Yang penting, kami sudah berusaha, kami sudah mencoba, kami sudah meminta. Mungkin bagi Tuhan, kami harus terus berusaha lagi, lagi, dan lagi.  Saya percaya, semua yang telah dilakukan demi menjemput keturunan adalah pahala bagi kami. Jadi tak ada yang sia sia.

Dan saya tak akan pernah menyerah walau hanya untuk menjadi seorang ibu.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading