Sukses

Lifestyle

Pernah Dengar Saraf Terjepit? Kini Bisa Ditangani Lebih Aman dan Cepat Lho

Fimela.com, Jakarta Ada banyak sekali masalah kesehatan yang kadang tampak familier. Uniknya, kadang kita sekadar sering dengar, tetapi ngga begitu paham maksudnya. Hal inilah yang mungkin sering terjadi pada saraf terjepit. Paling nggak, sekali dua kali kamu pernah mendengar istilah tersebut kan? Namun, seperti apa sih maksud saraf terjepit ini aslinya?

Nah, buat kamu yang belum tahu, saraf terjepit adalah kondisi yang membuat sarat tertekan bagian di sekitarnya. Saat seseorang mengalami masalah kesehatan ini, tubuh biasanya akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri.

Dalam dunia medis, gejala saraf terjepit atau HNP (Herniated Nucleus Pulposus) kerap ditengarai dengan munculnya nyeri. HNP ringan seringnya nggak menimbulkan gejala, tetapi nggak jarang juga menyebabkan gejala nyeri yang hebat. HNP sendiri paling sering terjadi pada bagian pungggung bawah dan leher.

Kabar baiknya, saraf terjepit kini bisa ditangani lebih aman dan cepat menggunakan teknik minimal invasive PELD dan PECD. Seperti apa? Berikut penjelasannya.

Percutaneous Endoscopic Lumbal Discectomy (PELD)

Perkembangan teknologi kedokteran di hampir semua lini saat ini mengarah ke tehnik minimal invasive. Demikian juga dengan tehnik operasi pada kasus-kasus tulang belakang seperti HNP. Walaupun tehnik operasi mikrodisektomi untuk kasus HNP tetap merupakan gold standard, namun saat ini berkembang tehnik yang dinamakan Percutaneous Endoscopic Lumbal Discectomy (PELD).

PELD dapat dilakukan dengan bius lokal dan memerlukan sayatan sebesar 8mm, untuk kasus HNP yang 15-20% di antaranya perlu dilakukan tindakan operasi. Selain itu, PELD untuk HNP bisa dilakukan secara one day care atau tanpa rawat inap. Waktu operasi 20-40 menit, sehingga nggak perlu pemasangan alat implant dan perdarahan yang ditimbulkan sangat minimal. Pengerjaannya dilakukan dengan bantuan lensa dan monitor, sehingga saraf terlihat jelas dan dapat dihindari dari cedera.

Dengan luka sayatan hanya 8mm, teknik PELD memberikan beberapa keuntungan antara lain pasien akan minimal merasakan nyeri paska operasi, dapat langsung mobilisasi jalan setelah operasi, sehingga pasien dapat lebih cepat untuk kembali beraktifitas atau bekerja. Pasien pun nggak perlu khawatir akan resiko kelumpuhan pada operasi tulang belakang termasuk bagian lumbal. Dengan indikasi yang tepat serta tehnik pengerjaan yang baik, angka keberhasilan operasi PELD dapat mencapai 98%.

Percutaneous Endoscopic Cervical Decompression (PECD)

Sementara untuk HNP cervical, kini penanganannya dapat dilakukan dengan teknik endoskopi bernama Percutaneous Endoscopic Cervical Decompression (PECD). Teknik PECD dapat dilakukan dari depan leher (anterior) ataupun dari belakang leher (posterior) tergantung lokasi tonjolan bantalan sendi.

Lebih lanjut, PECD termasuk teknik minimal invasive yang hanya memerlukan sayatan kecil sekitar 6 mm. Teknik ini menggunakan alat endoskopi berupa tabung yang dihubungkan dengan kamera dan monitor, sehingga saraf dapat terlihat sangat jelas. Adapun waktu operasi relatif singkat sekitar 30 menit. Sama halnya PELD, PECD juga dapat dilakukan secara one day care atau tanpa rawat inap, sehingga waktu untuk kembali beraktifias kembali sangatlah singkat.

Selama ini pasien sering takut untuk operasi saraf terjepit karena dikhawatirkan akan terjadi risiko kelumpuhan. Namun, dengan tehnik operasi PELD dan PECD, risiko tersebut dapat diminimalkan. Lantas, di mana operasi saraf terjepit menggunakan PELD dan PECD ini dapat dilakukan?

Nggak sulit menemukannya, karena kamu bisa melakukan pengobatan saraf terjepit atau HNP menggunakan teknik operasi PELD dan PECD di RS EMC Tangerang. Operasi ini akan ditangani oleh dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K)Spine, Dokter Orthopedi & Traumatologi Konsultan Bedah Tulang Belakang. Lebi lanjut informasi dan jadwal konsultasi, bisa langsung hubungi: Ekha (0878 8989 0102) via Call/SMS/WA.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading