Sukses

Lifestyle

Pengertian, Jenis dan Tahapan dalam Wawancara

Fimela.com, Jakarta Sering kali kita mendengar dan melakukan kegiatan wawancara. Baik di dunia kerja ataupun saat mendaftar sekolah. Wawancara merupakan sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dua individu atau lebih, untuk mendapatkan sebuah informasi, pendapat, data dan keterangan.

Seseorang yang memberikan pertanyaan disebut dengan pewawancara. Sedangkan orang yang menjawab pertanyaan, memberikan informasi, dam orang yang memberikan pendapat disebut dengan narasumber atau seorang informan.

Biasanya narasumber merupakan seseorang yang menjadi saksi sebuah peristiwa, orang yang memiliki pengalaman tertentu, atau orang yang memiliki keahlian khusus, serta orang yang memiliki informasi yang aktual terhadap sesuatu yang ingin ditanyakan pewawancara.

Wawancara juga memiliki beberapa jenis dan tahapan. Yuk simak artikel berikut ini, untuk mengetahui jenis-jenis wawancara, dan juga tahapan-tahapan yang dilakukan dalam wawancara, dilansir dari berbagai sumber:

Bentuk-Bentuk Wawancara

Wawancara merupakan sebuah percakapan secara lansung, yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber, untuk mendapatkan suatu informasi atau pendapat.

Wawancara memiliki beberapa bentuk seperti wawancara berita untuk mendapatkan informasi seputar berita terkini, wawancara dengan pertanyaan yang sudah disiapkan, wawancara yang dilakukan melalui telepon, wawancara pribadi atau dengan banyak orang.

Wawancara juga memiliki bentuk yang mendesak, yang dilakukan secara mendadak karena ada keadaan darurat. Wawancara juga bisa dilakukan oleh beberapa pewawancara atau wartawan, untuk mewawancarai seorang artis, pejabat atau tokoh tertentu.

Jenis Wawancara

Dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi tiga jenis yaitu wawancara bebas, wawancara terpimpin, dan juga wawancara bebas terpimpin.

Jenis wawancara bebas merupakan wawancara yang silakukan secara bebas. Seorang pewawancara bebas menanyakan apapun kepada narasumber, namun harus menggunakan bahasa yang sopan, dan tetap sesuai dengan data yang sedang dicari oleh wartaman.

Sedangkan jenis wawancara terpimpin, merupakan wawancara yang biasanya dilakukan pada saat mendaftar kerja. Wawancara ini memiliki aturan, dan pertanyaannya sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pewawancara. Pertanyaan yang ditanyakan kepada narasumber, lebih terperinci dan sudah tersusun sesuai dengan data yang dibutuhkan pewawancara.

Dan jenis wawancara yang terakhir adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara ini dilakukan secara bebas oleh pewawancara, namun tetap menanyakan pertanyaan yang dijadikan pedoman dalam pengumpulan data. Wawancara jenis ini merupakan gabungan dari wawancara bebas dan wawancara terpimpin.

Tahapan Wawancara

Tentu saja saat melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, agar wawancara tersebut berjalan dengan lancar. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan pada saat wawancara, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan penyusunan hasil wawancara.

Pada saat tahapan persiapan, pewawancara harus menentukan topik wawancara, menentukan informasi data, menentukan dan menghubungi narasumber, dan menyusun beberapa pertanyaan.

Lalu tahapan pelaksaan adalah tahapan saat wawancara, yang dilakukan pewawancara untuk mengutarakan maksud dan tujuan wawancara, dan memperkenalkan diri dengan narasumber. Saat tahapan pelaksanaan ini, pewawancara harus menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan, dan harus merekam atau menulis jawaban dari narasumber.

Tahapan terakhir dalam wawancara adalah membuat laporan wawancara. Setelah mendapatkan informasi yang didapatkan dari narasumber, pewawancara harus menyusun laporan yang berisi tema, tujuan, identitas narasumber dan kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan.

Sifat yang Dilakukan Saat Wawancara

Saat melaksanakan wawancara, ada beberapa sifat yang harus dilakukan pewawancara, yaitu harus bersifat netral, ramah, adil dan percaya diri. Sifat ini harus dilakukan dilakukan agar narasumber lebih nyaman pada saat menjawab dan memberikan informasi.

Sifat netral adalah pewawancara tidak boleh memberikan pendapat, terhadap jawaban dari narasumber. Pewawancara hanya memberikan pertanyaan, lalu merekam atau mencatat jawaban dari narasumber.

Lalu pewawancara juga harus ramah, untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman. Pewawancara juga harus memiliki sifat yang adil, dengan memperlakukan semua narasumber dengan hormat dan sopan, tanpa membanding-bandingkan narasumber.

Sifat yang terakhir adalah sifat percaya diri. Sebagai pewawancara yang profesional, pewawancara tidak boleh tegang, tersenyum, menggunakan pakaian yang sopan, dan harus menggunakan bahasa yang halus tidak boleh dengan nada tinggi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading