Sukses

Lifestyle

Unsur Kebahasaan untuk Membuat Kalimat yang Baik dan Benar

Fimela.com, Jakarta Satuan kata atau bahasa yang disusun secara rapi adalah sebuah kalimat yang memiliki makna tertentu. Kalimat yang tersusun dari kata-kata tersebut, dapat diucapkan secara lisan maupun ditulis. Dengan adanya kalimat, kita bisa menyusun karya sastra, dan mengungkapkan pendapat atau pikiran.

Di dalam kalimat, ada sebuah unsur yang menjelaskan tentang penggunaan kata dan arti kata tersebut, yang disebut dengan unsur kebahasaan. Unsur kebahasaan ini bisa membuat sebuah kalimat menjadi lebih jelas untuk dibaca, dan mudah untuk diartikan.

Unsur kebahasaan ini seperti rujukan kata, kata berimbuhan, konjungsi, frasa, kata ganti, repetisi dan juga kata penghubung. Yuk kita pelajari bersama, tentang unsur kebahasaan untuk membuat kalimat yang baik dan benar, dilansir dari berbagai sumber:

Rujukan Kata

Unsur kebahasaan yang pertama adalah unsur rujukan kata. Unsur yang satu ini digunakan untuk mengganti kata atau kata lain yang menunjukkan orang, kepunyaan atau penunjuk. Unsur rujukan kata ini ada beberapa jenis yaitu rujukan kata untuk benda atau suatu hal, rujukan tempat, dan rujukan orang.

Jenis rujukan kata untuk kata benda atau suatu hal, bisa diganti dengan menggunakan kata ganti ini atau itu. Sebagai contohnya,"Bunga mawar berwarna merah. Bunga ini banyak digemari perempuan di dunia."

Kemudian jenis rujukan kata tempat, merupakan kata yang menunjukkan sebuah tempat. Kata tempat tersebut bisa diganti kata tempat dengan kata disitu, disana atau disini. Sebagai contoh,"Perempuan yang disana sedang menunggu jemputan." Kata "disana" yang dimaksud adalah tempat.

Jenis kata rujukan yang terakhir yaitu rujukan kata pengganti nama atau kata orang, yang diganti dengan kata dia, ia, mereka atau beliau. Sebagai contohnya,"Dia sedang mengetik."

 

Frasa

Unsur kebahasaan yang kedua adalah unsur frasa. Frasa atau yang sering disebut dengan kelompok kata, merupakan penggabungan dua kata atau lebih, yang menjadi sebuah kalimat yang bisa dibaca.

Frasa memiliki sifat yang non-predikatif dan memiliki satu makna gramatikal. Frasa terbagi menjadi beberapa bagian yaitu frasa nominal yang menggantikan kata benda, frasa verbal yang menggantikan kata kerja dalam kalimat, frasa adjektiva yang menggantikan kata sifat, dan frasa proposional yang menggunakan kata depan.

 

Kata Berimbuhan dan Kata Baku

Unsur kebahasaan yang berikutnya adalah unsur kata berimbuhan. Kata berimbuhan merupakan kata dasar yang menggunakan awalan, akhiran dan juga sisipan.

Dalam unsur kebahasaan juga terdapat kata baku dan kata baku. Kata baku adalah kata yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, yang memiliki arti yang jelas. Sedangkan kata tidak baku adalah kata sederhana yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Kata Hubung

Kata hubung atau yang sering disebut dengan kata konjungsi, merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan kedua kata atau lebih. Konjungsi juga bisa digunakan untuk menghubungkan kedua kalimat. Konjungsi ini terbagi menjadi dua jenis yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

Konjungsi intrakalimat merupakan kata penghubung antara kata dengan kata, frasa dengan frasa dan klausa dengan klausa. Konjungsi intrakalimat ini terdiri dari konjungsi koodinatif yang merupakan penggabung dua klausa atau lebih tetapi memiliki sintaksis yang sama, dan konjungsi subordinatif yang merupakan penggabungan dua kata atau lebih yang tidak memiliki sintaksis yang sama.

Lalu konjungsi antarkalimat merupakan sebuah kata hubung untuk menghubungkan kalimat lainnya. Konjungsi antar kalimat ini digunakan untuk kalimat pertentangan, kelanjutan waktu, konsekuensi, pra-waktu, keadaan, kebalikan, menguatkan dan kesediaan.

 

Kata Leksikal

Unsur kebahasaan yang selanjutnya adalah makna leksikal, yang memiliki makna berhubungan dengan kata, leksem atau kosa kata. Makna leksikal ini terdiri dari nomina atau kata benda untuk menyebut benda nyata atau abstrak, adjektiva atau kata sifat untuk menyebutkan sifat atau keadaan, dan adverbia atau kata keterangan untuk memberikan keterangan tempat, waktu, suasana dan lain sebagainya.

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

Dalam unsur kebahasaan juga terdapat kalimat tunggal dan majemuk. Kalimat tunggal merupakan sebuah kalimat, yang memiliki satu unsur subjek dan predikat, tetapi juga diikuti objek dan keterangan. Kalimat tunggal terdiri dari verbal yang predikatnya berupa kata kerja, dan juga adjektiva yang predikatnya berupa kata sifat.

Sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih, yang kemudian digabungkan dalam satu kalimat dengan kalimat penghubung. Kalimat majemuk terdiri dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading