Sukses

Lifestyle

4 Makanan Penyebab Asam Urat yang Perlu Dihindari

Fimela.com, Jakarta Kamu perlu tahu bahwa ada beberapa jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit asam urat. Sayangnya, hal ini jarang disadari oleh banyak orang sehingga seringkali orang mudah terkena asam urat. Sementara itu, asam urat sendiri merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap remeh.

Hal ini karena penyakit asam urat bisa membuat penderitanya mengalami berbagai keluhan, seperti sendi terasa nyeri, bengkak, merah, dan terasa panas. Sejumlah kondisi tersebut dapat menganggu aktivitas, bahkan hingga menurunkan kualitas hidup penderita asam urat.

Sebagai informasi tambahan, faktor utama penyebab penyakit asam urat adalah adanya peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh. Meskipun faktor risiko terjadinya asam urat bisa disebabkan berbagai hal, asupan makanan yang tinggi purin, yaitu bahan pembentuk asam urat, merupakan faktor utama penyebab penyakit ini. Untuk itu, perlu diketahui makanan penyebab asam urat.

Nah, untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas 4 makanan penyebab asam urat yang perlu dihindari. Ulasan ini dilansir dari Liputan6.com sebagai referensi agar kamu bisa semakin waspada dalam mengonsumsi makanan. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Jeroan dan Daging

Makanan penyebab asam urat yang pertama ialah jeroan dan daging. Pastinya informasi ini sudah pernah kamu dengar terutama pada saat momen Idul Adha. Itulah alasannya mengapa saat Idul Adha, orang-orang dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi daging dan jeroannya.

Alasan mengapa daging dan jeroan dapat menyebabkan asam urat ialah karena pada 100 gram jeroan mengandung sekitar 100 hingga 1000 miligram purin. Sedangkan untuk sajian daging, kamu perlu menghindari daging sapi, babi, kambing, dan ayam, terutama yang memiliki lemak berlebih. Batasi pengonsumsiannya hanya 100 gram per hari. Air kaldu yang berasal dari daging-daging ini pun mengandung purin yang tinggi, sehingga tetap harus kamu batasi konsumsinya.

Hidangan Seafood

Kedua, makanan penyebab asam urat selanjutnya yang perlu dihindari ialah hidangan seafood. Tidak hanya jeroan yang memiliki kandungan purin, seafood juga ternyata kandungan purinnya tidak kalah tinggi bahkan merupakan makanan sumber purin. Beberapa diantaranya yakni, ikan, kerang, ikan sarden, trout, herring, teri, dan kembung yang kandungan purinnya sangat tinggi.

Namun kamu tidak perlu khawatir karena masih ada beberapa jenis seafood lain yang bisa dikonsumsi sebagai alternatif karena kandungan purinnya tidak begitu tinggi. Beberapa jenis seafood tersebut diantaranya adalah tuna, ikan cod, ikan mas, ikan pecak, kakap, salmon, serta seafood, seperti lobster, kepiting, dan udang.

Makanan Manis dan Sumber Nabati

Berikutnya, makanan lain yang juga merupakan penyebab asam urat ialah makanan manis dan sumber nabati. Memang metabolisme gula tidak menghasilkan purin. Namun, makanan tinggi gula sederhana seperti roti tawar putih, produk roti komersial, cake, kue-kue kering, produk minuman kemasan dan minuman bersoda khususnya yang mengandung high-fructose corn syrup dapat meningkatkan kadar asam urat.

Oleh karena itu, kamu juga perlu menghindari makanan penyebab asam urat yang satu ini. Jika ingin mengonsumsinya maka pastikan asupannya tidak berlebihan, yang sewajarnya saja.

Tidak hanya makanan manis, makanan yang merupakan sumber nabati juga bisa menyebabkan asam urat. Beberapa jenis sayuran seperti jamur, asparagus, kembang kol, lentil, kacang-kacangan, polong-polongan, dan bayam berkadar purin sedang dan konsumsinya dibatasi tidak lebih dari 2 porsi, atau 1 cangkir mentah atau ½ cangkir matang, per minggu.

Susu dan Minuman Alkohol

Terakhir, selain makanan, ada juga minuman yang menyebabkan asam urat yakni, susu dan alkohol. Susu tinggi lemak seperti whole milk atau full cream, serta produk sampingannya, seperti keju merupakan produk yang tinggi kandungan purin. Sebaliknya, konsumsi susu skim dan produk susu rendah atau bebas lemak (keju maupun yogurt) tergolong rendah purin, sehingga cenderung aman dikonsumsi.

Begitu juga dengan minuman beralkohol, khususnya bir dan minuman beragi, sangat tinggi purin. Sedangkan, liquor dan wine berkadar purin sedang dan karenanya masih bisa dikonsumsi dalam batas wajar.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading