Sukses

Lifestyle

Jangan Gunakan Air Liur Apalagi Alkohol, Begini Cara Tepat Membersihkan Luka

Fimela.com, Jakarta Tanpa disadari setiap orang bisa bertindak sesuatu yang menimbulkan luka. Luka yang dialami pun bisa beragam. Mulai dari luka ringan hingga luka berat.

Untuk luka ringan, kebanyakan orang akan menganggap remeh karena merasa luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya. Padahal jika tidak ditangani dengan tepat, luka kecil bisa besar dan menyebar.

Meski demikian, banyak orang Indonesia yang sebenarnya tahu bahwa membersihkan luka menjadi tahapan pertama yang harus dilakukan. Hanya saja terkadang cara membersihkannya yang beragam.

Beberapa di antara cara membersihkan luka yang diketahui banyak orang sebenarnya tidak tepat. Ada orang yang percaya bahwa air liur bisa membersihkan luka. Apakah benar demikian?

 

Membersihkan luka dengan air liur

Perlu disadari bahwa pengalaman membersihkan luka bisa menjadi menyakitkan. Terutama bagi anak-anak. Rasa perih terkena cairan pembersih terkadang membuat trauma kecil yang membuat membersihkan luka jadi sangat menyakitkan.

dr. Adisaputra Ramadhinara menuturkan bahwa saat luka, jaringan kulit mengalami kerusakan. Saraf yang berada di bawahnya menjadi lebih sensitif. Inilah yang menyebabkan rasa perih pada luka ketika terkena cairan pembersih.

Bagi orang-orang yang kerap membersihkan luka dengan menggunakan air liur tidak sepenuhnya salah. dr. Adisaputra menjelaskan bahwa air liur memang ada kandungan bakterinya. Namun secara medis, tindakan ini bukanlah standar yang ditetapkan untuk membersihkan luka.

 

Jangan dibersihkan dengan alkohol

Kemudian apakah harus dibersihkan dengan alkohol? Penggunaan alkohol sangat tidak disarankan untuk membersihkan luka. Memang, alkohol memiliki kandungan antiseptik yang efektif untuk membunuh kuman. Namun bukan bakteri dan kuman saja yang mati, alkohol juga dapat membunuh jaringan sehat yang akan menjadi jaringan baru. Sehingga alkohol masuk ke dalam kategori disinfektan untuk benda mati.

Cara terbaik untuk membersihkan luka adalah dengan menggunakan cairan antiseptik dengan kandungan PHMB (Polyhexamethylene Biguanide). Ini menjadi standar yang ditetapkan oleh ahli medis untuk menggunakan cairan antiseptik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak menyebabkan rasa perih pada luka.

"Cairan pembersih yang mengandung antiseptik berfungsi menghambat infeksi. Cairan pembersih yang memenuhi standar itu tidak mengiritasi, aman bagi jaringan kulit, tidak berwarna," ungkap dr. Adisaputra.

 

Cara mencegah bekas luka

Menurut dr. Adisaputra tahapan membersihkan luka menjadi paling penting dalam pertolongan pertama. Dengan menggunakan cairan pembersih yang tidak berwarna mempermudah untuk melihat seberapa dalam luka yang dialami.

Agar tidak berbekas, penanganan terhadap luka harus dilakukan sedini mungkin. Bekas luka sendiri terjadi karena adanya peradangan yang lama. Jika sejak awal dibersihkan dengan benar, maka akan semakin sedikit kemungkinan meninggalkan bekas luka.

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading