Sukses

Lifestyle

Miliarder Asal AS Berikan Kekayaannya Agar Hidup Bangkrut

Fimela.com, Jakarta Impian menjadi orang kaya rasanya pernah dimiliki oleh semua orang. Namun justru miliarder Charles Feeney memiliki cita-cita untuk hidup dalam kebangkrutan.

Selama bertahun-tahun, miliarder Charles Feeney memiliki satu tujuan untuk memberikan kekayaannya yang sangat besar dan menjalani sisa hidupnya dengan bangkrut. Kini, keinginan pria 89 tahun itu telah terpenuhi.

Menurut Forbes, Feeney telah memberikan lebih dari $8miliar dalam bentuk sumbangan anonim melalui yayasannya, Atlantic Philanthropies. Selama empat dekade, Feeney memberikan $3,7 miliar untuk pendidikan dan $870 juga untuk kegiatan perubahan sosial dan hak asasi manusia.

Semua kekayaan yang dimiliki Feeney diperoleh setelah mendirikan pengecer bandara terkenal Duty Free Shoppers. Ia pun memberikan sekitar $62 juta dalam bentuk hibah untuk menghentikan sistem hukuman mati di Amerika Serikat.

 

Menyumbang sejumlah dana

 
 
 
View this post on Instagram

My latest completed commission for Rhodes House, Oxford. The portrait is of Chuck Feeney, Founder of The Atlantic Philanthropies and the Atlantic Fellows Scheme. The aim of the scheme, based at Rhodes House, is best summed up by the Latin inscription of the Great Seal represented in the bas relief - ‘E Pluribus Unum’ or ‘Out of many, one’. In this case the Fellowship scheme is composed of six programmes each with one common purpose - to establish a global community. Chuck Feeney was a co-founder of Duty Free Shoppers Group (DFS). Over the years since he discreetly gave away a figure estimated to be $8 billion. He lives modestly in San Francisco and is known for his frugality, ‘living in a rented apartment, not owning a car or a house, and flying economy-class’. The commission was unusual as I have not met Mr Feeney. Although passing through San Francisco earlier this year a meeting couldn’t be arranged. Instead I worked from an image supplied by New York photographer Pascal Perich. Usually I don’t like working from other people’s photographs as I like a relationship with the individual and the location. My solution here was to offset the excellent photographic portrait with a poignant context taken from Rhodes House. Upon visiting I was taken by the Bas-relief commissioned for former Secretary to the Rhodes Trustees, Philip Kerr. In 1939 he became HM Ambassador to the United States. Although he passed away one year into the role he was instrumental in establishing Lend Lease. Ironically the back drop acts as a fitting metaphor for continued global humanitarian exchange. Though the imagery of the Great Seal are graphically dramatic, the colour of the stone has a softer more reflective character, enhanced by the light from the great window of Milner Hall on a bright summer day. I worked on the portrait at my own pace on location and in the studio and photographed the painting in stages to record development. The portrait has a secret but to find this out you would need to speak to Bob the Head Porter who had a part to play too… #rhodestrust #atlanticphilanthropies #universityofoxford #chuckfeeney #portraitpainting #portrait #pascalperich

A post shared by Alastair C Adams PPRP (@alastairadamsportraits) on

Feeney juga menyumbang $76 juta untuk mendukung Undang-Undang Perawatan Terjangkau serta $350 juta sebagai kontribusi pembangunan kampus teknologi di New York City.

Dengan memberikan hampir semua kekayaannya, Feeney menutup yayasan yang didirikan secara resmi minggu ini.

"Kami belajar banyak. Kami akan melakukan beberapa hal dengan cara yang berbeda, tetapi saya sangat puas. Saya merasa sangat senang menyelesaikan ini," ungkap Charles Feeney melansir dari Forbes.

Feeney tidak mempublikasikan donasi spesifiknya dan melakukan yang terbaik untuk merahasiakannya. Seperti ketika presiden Cornell harus meyakinkan dewan pengawas bahwa sumbangan anonim Feeney bukanlah uang mafia.

 

Menggunakan kekayaan untuk kebaikan

Dalam sebuah video, Feeney mengatakan bahwa dia mereka memiliki kewajiban menggunakan kekayaannya untuk kebaikan orang lain.

"Saya melihat sedikit alasan untuk menunda memberi ketika begitu banyak kebaikan yang dapat dicapai dengan tujuan yang bermanfaat hari ini," ungkap Feeney.

Menurutnya, dunia ini penuh dengan orang yang memiliki lebih sedikit dari yang mereka butuhkan. Setiap kali Anda dapat mengatasi masalah mereka, Anda membantu mereka untuk maju dan berpikir bahwa dunia dapat berubah, dan saya dapat mengubahnya," tutup Feeney.

Simak video berikut ini

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading