Sukses

Lifestyle

Erick Thohir: Indonesia Gunakan Vaksin Covid-19 dari Berbagai Negara dan Terdata WHO

Fimela.com, Jakarta Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) Erick Thohir menyampaikan jika vaksin Covid-19 yang masuk ke Indonesia telah terdata badan kesehatan dunia atau WHO dan mendapat penilian baik.

"Pengadaan vaksin bukan hanya satu kemenetrian saja, ada beberapa Kementerian terutama Kementerian Kesehatan domain tertinggi. Maka Kemenkes sudah memutuskan jenis-jenis vaskin apa saja di tahap awal ini," ujar Erick dalam webinar 'Shopee Selenggarakan Kerja Bareng Untuk Negeri', Sabtu (12/12).

Tak hanya dari satu negara, Erick mengatakan menggunakan vaksin dari berbagai negara seperti Amerika, China, Arab, dan lainnya. Menurutnya vaksin ini bisa menekan angka penularan dan jumlah kemantian di Indoneisa. Agar Ekomoni kembali bergairah di 2021.

"Ada berbagai macam vaksin, seperti yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.," ujarnya.

Menunggu ijin BPOM

Erick menyampaikan, 1,2 juta vaksin yang sudah datang sedang menunggu BPOM. Vaksin Sinovac sendiri sudah uji klinis III di Bandung dan BPOM serta MUI terlibat.

"Tinggal menunggu suntik saja. Indonesia perlu penggunaan izin darurat atau emergency use authority di mana salah satunya melihat hasil uji klinis yang ada di Brazil dan negara-negara lain yang berhasil, di tambah hasil uji klinis III di Bandung," ungkapnya.

Menurut Erick, pihak yang pertama mendapat vaksin ialah tenaga kesehatan, TNI, dan pegawai pemerintahan. "Targetnya 65 persen rakyat Indonesia tervaksin. Kita harus tetap menjaga," ujarnya.

Di bulan Januari, menunggu 1,8 juta vaksin lagi. "Nantinya vaksin akan ada barcodenya, jadi jelas untuk siapanya dan tidak ada black market," tutupnya.

 

#changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading