Sukses

Lifestyle

Perempuan Sulung Tetap Butuh Perhatian Seorang Ibu untuk Kuat Jalani Hidup

Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.

***

Oleh: Meva Gustina

Sewaktu saya berumur 7 tahun (pada tahun 2003), saya sudah tinggal di rumah nenek. Hal itu terjadi atas tawaran nenek yang melihat ibu saya sedang hamil sambil mengurus dua anak kecil. Ya, saya anak sulung dan adik saya lumayan banyak. Ketika saya tinggal di rumah nenek, saya merasakan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan diurus oleh ibu saya. Saat itu nenek saya sangat otoriter dalam mendidik saya dan disiplin ketat nenek yang kebetulan adalah seorang guru dan lahir sebelum Indonesia merdeka.

Singkat cerita, ibu beberapa kali mengunjungi rumah nenek saya. Saat itu, ibu mendapati saya dengan sikap yang dingin, cuek, agak berantakan dari segi penampilan, dan seperti kurang terurus. Ibu terkejut dengan sikap saya dan juga penampilan saya, namun ia juga paham bahwa di rumah nenek saya memang banyak cucu yang lain (sepupu saya) serta adik dari ibu saya yang masih tinggal bersama nenek, sehingga nenek sulit menyesuaikan kepribadian anak yang satu dengan anak yang lain, yang berasal dari orangtua berbeda. Alasan mengapa di rumah nenek saya banyak cucu yaitu agar nenek tidak kesepian pasca kepergian kakek.

Ketika saya lulus Sekolah Dasar (SD), ibu saya menarik saya kembali dari nenek. Ibu merasa ada hal yang perlu diperbaiki dari diri saya. Saya kembali tinggal bersama orangtua saya dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di hadapan orangtua saya. Mengalami perubahan pola asuh memang kurang baik untuk kesehatan psikis anak. Namun, ibu saya berkata, “Lebih baik memperbaiki meskipun telat daripada tidak sama sekali."

 

Ibu Menjadi Sumber Kekuatanku

Pada saat bersama ibu, entah mengapa saya merasa ibu saya seperti ahli psikolog padahal ia adalah seorang ibu rumah tangga. Ia mampu mengubah saya yang dingin, cuek menjadi hangat. Ia mampu mengubah cara saya berpenampilan dengan baik sebagai seorang wanita. Ia mampu menjadi sahabat saya, mampu membuat saya nyaman cerita padanya sampai detik ini.

Ia mengajari saya beberapa prinsip yang baik sebagai seorang wanita, dan membantu saya dalam hal bersikap terhadap orang lain. Ia terbuka atas saran dari saya yang pengalamannya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengannya. Ketika ada hal yang mengganggu pikirannya pun, ibu mau terbuka kepada saya dan mampu menjelaskan apa yang ada dipikirannya dengan baik.

Saya merasa utuh dan penuh menjadi diri saya sendiri bersamanya. Ketika rapuh dan sedih hati, melihat senyumannya dalam menyemangati, mengatakan untuk tetap kuat dan selalu berdoa, rasanya hati yang tadinya rapuh menjadi utuh kembali. Hanya dari kehangatan kata-kata, senyuman yang terukir di wajahnya, dan pengertiannya yang besar, saya bisa bangkit dari kesedihan.

Meski saat ini kami jauh dikarenakan saya bekerja di daerah DKI Jakarta dan Ibu berada di daerah Sumatera Utara, namun hati kami tetaplah dekat. Memang ketika jauh, kehadirannya tidak saya dapatkan, namun sosoknya dan kehangatannya tinggal di dalam hati. Syukurlah,  pada zaman sekarang ini teknologi semakin canggih, sehingga saya bisa melihat wajahnya melalui video call, mendengar suaranya, dan bercerita berbagai hal dengannya meski dalam keadaan jauh. Jadi, jarak saat ini tidak terlalu menjadi persoalan yang berat. Karena saya percaya untuk segala sesuatu, ada waktunya.

Ibu, bukanlah sekadar ibu buat saya. Ia adalah sahabat, ia adalah belahan jiwa saya, ia adalah dunia saya, ia adalah wakil Tuhan yang membuat saya mengerti akan cinta kasih Tuhan pada saya lewat kehadiran ibu. Terima kasih, Ibu, selamat Hari Ibu, aku mengasihi Ibu!

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading