Sukses

Lifestyle

Sebanyak Apa pun Harta, Kalau Tak Sehat maka Sulit Bahagiakan Keluarga

Fimela.com, Jakarta Selalu ada cerita di balik setiap senyuman, terutama senyuman seorang ibu. Dalam hidup, kita pasti punya cerita yang berkesan tentang ibu kita tercinta. Bagi yang saat ini sudah menjadi ibu, kita pun punya pengalaman tersendiri terkait senyuman yang kita berikan untuk orang-orang tersayang kita. Menceritakan sosok ibu selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa di hati kita bersama. Seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela dalam Lomba Cerita Senyum Ibu berikut ini.

***

Oleh:  Rahayu

“Buat apa jika kamu boros menghabiskan uang untuk beli jajan, dan ternyata makanan yang kamu beli itu tidak dibutuhkan oleh tubuhmu, malah dia akan menjadi racun di tubuhmu?” Itu kata-kata ibu pada waktu aku masih remaja. Sekarang usianya telah 71 tahun. Tetapi aku masih bisa melihat senyum ibu dengan jelas. Garis-garis halus wajahnya telah menggambarkan usianya. Aku kagum dengan ibu di usia sebanyak itu, ibu masih bisa beraktivitas dengan lancar. Aku ingat sekali bagaimana ibu telah menjaga kesehatanku dan keluarga kecilnya. Ibu melakukan itu semua karena ibu pernah punya pengalaman rasa yang membuatnya peduli akan kesehatan sehingga umur pun panjang.

Dahulu kakek meninggal di usia yang sebetulnya belum tua, usia yang harusnya masih bisa produktif, tetapi karena sakit komplikasi maka membuatnya menutup mata. Saat itu ibu yang sebagai anaknya sangat terpukul, karena banyak masa yang masih ingin dilalui bersama ayah. Janji-janji ayah untuk membahagiakan anak, keinginan untuk mengantar anak hingga pada pernikahan, begitupun dengan  hati kecil ibu yang ingin membahagiakan orangtua. Semua itu belum terlaksana, tetapi Tuhan telah memangggilnya.

Dari kejadian itu memberikan pengalaman yang membekas untuk ibu. Ibu memahami bahwa ayahnya dahulu tidak menjaga kesehatan, sering makan sembarang, merokok, tidak pernah olahraga, kurang tidur, dan banyak lainnya. Oleh karena itu, semenjak kejadian itu ada hikmah yang bisa diambil ibu, bahwa sebanyak apa pun kita punya harta kalau tidak sehat tidak akan bisa membahagiakan keluarga, karena bisa jadi waktu kita terbatas.

Di saat muda ibu telah membiasakan hidup sehat, dan membaca banyak literatur tentang kesehatan hingga dibawalah kebiasaan itu kepada keluarga kecil ini. Itulah ibuku, hingga sekarang ibu masih sehat dan baik-baik saja. Ibu masih bisa membuat aku dan cucu–cucunya tersenyum, menghabiskan waktu bersama di keluarga kecil ini. Awalnya ketika aku masih remaja dulu, aku menganggap remeh saran dari ibu tentang kesehatan, sering marah karena makan harus dibatasi dan disuruh puasa, meskipun rumit punya orang tua seperti ibu, yang banyak mengatur, sekarang aku merasakan betul manfaatnya.

Menerapkan dan Membiasakan Pola Hidup Sehat

Kebiasaan ibu juga aku tularkan kepada suami dan anak–anaku. Aku mengerti sekarang artinya keluarga bahagia jika tanpa kesehatan. Ibu telah mengajarkan aku untuk memenuhi kebutuhan tubuh terlebih dahulu supaya sehat, sebelum mengisi untuk makanan yang tidak dibutuhkan bahkan beracun. Jika ibu membiasakan masak sayur segar, mengurangi gorengan dan mengganti minyak zaitun dan minyak sayur, maka aku juga masak sayur sehat supaya anak dan suamiku sehat, dan membiasakan mereka bawa bekal dari rumah.

Aku selalu meneyediakan buah di rumah untuk anak–anak. Camilan yang mengandung gula tinggi ataupun kadar garam tinggi aku kurangi dan menggantinya dengan buatan sendiri seperti agar–agar, kacang tanah rebus, krupuk sangrai, singkong bakar, ataupun ketela rebus.

Ibu yang dulu mengajari aku untuk menjaga kebersihan, aku juga ajarkan itu kepada suami dan anak–anak, dengan membiasakan mereka untuk rajin menggosok gigi sebelum tidur, cuci tangan, mandi, bahkan membersihkan barang–barangnya sendiri seperti bantal, guling, handuk, dll.

Ibu yang telah menjadi nenek juga selalu menjaga senyum kami, dengan banyak mengajarkan kepada anak–anakku untuk menjaga kesehatan. Serta memberikan berbagai pengatahuan tentang kandungan vitamin, zinc, mineral, protein, karbohidrat, lemak, dan lainnya pada sebuah makanan. Tidak hanya itu yang paling menyenangkan kepengajarannya banyak dikemas dalam bentuk dongeng atau cerita sehingga anak–anak senang kalau belajar dari neneknya, dan tumbuhlah kesadaran pada anak dengan alami. 

Ibuku dahulu adalah seorang guru sehingga tidak sulit baginya untuk menyampaikan ilmunya untuk anak–anak, dan beliau meskipun sudah tua tetapi selalu mengikuti perkembangan zaman, banyak membaca berita dan memperhatikan perkembangan anak muda sekarang. Dari sini aku merasa lebih sekedar punya seorang ibu, ibuku adalah guruku, ibuku adalah orangtuaku, ibuku adalah sahabat untuk anak–anakku, ibuku juga nenek untuk mereka.

Kesehatan Sangatlah Penting

Di tahun 2020, pandemi virus corona tiba, pemerintah menetapkan untuk rakyatnya melaksanakan protokol kesehatan. Untungnya keluarga kami telah memiliki kesadaran akan kesehatan sehingga tidak sulit untuk kami mejalankannya. Anak–anak telah terbiasa untuk cuci tangan, makan makanan yang bergizi, sehingga tinggal aku menyesuaikan dengan protokol kesehatan dan meningkatkan kontrol kesehatan untuk satu keluarga.

Aku selalu didukung oleh ibuku untuk melakukan disinfektan pada barang–barang yang telah dipegang secara bergantian oleh keluarga. Menyediakan thermogun untuk memastikan suhu tubuh kami normal, menyediakan vitamin, menyarankan mereka untuk banyak minum air hangat, dan selalu membawa hand sanitizer, memakai masker dan face shield saat keluar rumah. Serta paham etika batuk bersin yang baik.

Syukurlah keadaan kami baik–baik saja meski banyak sekali tetangga kanan kiri yang telah positif terkena virus corona. Aku dan ibuku meski khawatir, tetapi kami perempuan yang sebagai ibu harus tetap menjaga mereka supaya tetap tenang dan sehat. Dengan menunjukkan senyum terbaik kita agar mereka tidak khawatir di tengah pandemi corona ini.

Terima kasih ibu, meski di usiamu yang telah banyak ini, aku masih banyak merepotkan ibu. Ibu masih mengurus anak–anakku, ibu selalu tersenyum untuku, ibu selalu menyemangatiku sehingga aku masih kuat dan bisa tersenyum untuk mereka, dan menjaga senyum mereka. Bagiku keluarga kecil ini sangat patut disyukuri, Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk aku, melalui engkau ibu dan juga anak serta suamiku.

Aku sangat senang sekali ketika melihat anak–anakku tersenyum, neneknya tersenyum, suamiku tersenyum dan aku pun sangat bahagia melihat keluarga kecil ini. Aku sungguh bersyukur memiliki mereka semua. Keluarga kecil yang pernah aku impikan di masa lalu dulu.

#ElevateWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading