Sukses

Lifestyle

Mengenal Istilah Xenophobia yang Berkembang di Tengah Pandemi

Istilah xenophobia pasti merupakan hal yang belum begitu familiar di telinga, namun istilah ini kian hari semakin berkembang saat pandemi berlangsung. Secara sederhana, xenophobia dapat dipahami sebagai kondisi dimana munculnya rasa takut terhadap apa pun dari seseorang yang berbeda dari kita.

Dalam pandemi ini, etnis Tionghoa sering menjadi target dari sikap xenofobia, karena penyebaran virus ini diawali dari Kota Wuhan, Tiongkok. Oleh karena itu, sentimen semakin tinggi karena menganggap bahwa orang dari etnis Tionghoa merupakan penyebab wabah ini muncul tanpa diselidiki terlebih dahulu kebenarannya.

Tentu saja istilah xenophobia amat dekat dengan rasisme karena orang yang mengidapnya mengukur kelayakan seseorang berdasarkan parameter internalnya sehingga segala sesuatu yang berbeda dianggap sebuah ancaman.

Untuk lebih jelasnya, Fimela.com kali ini akan mengulas secara lebih mendalam mengenai xenophobia. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Ciri-Ciri Pengidap Xenophobia

Meskipun xenofobia dapat diekspresikan dengan berbagai cara, terdapat ciri-ciri khas pada seseorang dengan sikap ini, yaitu seperti:

  • Merasa tidak nyaman berada di sekitar orang yang berbeda “kelompoknya”
  • Berusaha keras untuk menghindari area tertentu
  • Menolak berteman dengan orang lain hanya karena warna kulit, cara berpakaian, atau faktor eksternal lainnya
  • Kesulitan berhubungan dengan rekan satu tim yang tidak termasuk dalam kelompok ras, budaya, atau agama yang sama.

Meskipun hal ini didasari oleh rasa takut, namun kebanyakan orang dengan sikap xenofobia tidak benar-benar mengalami fobia. Sebaliknya, istilah tersebut paling sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang mendiskriminasi orang asing dan pendatang.

Orang yang mengekspresikan xenofobia biasanya percaya bahwa budaya atau bangsanya lebih unggul, ingin menjauhkan imigran dari komunitasnya, dan bahkan mungkin melakukan tindakan yang merugikan mereka yang dianggap sebagai orang luar.

Jenis – jenis Xenophobia

Xenophobia terbagi menjadi dua jenis, berikut penjelasannya:

Xenophobia terbagi menjadi dua jenis, berikut penjelasannya:

  • Xenofobia budaya: Jenis ini melibatkan penolakan objek, tradisi, atau simbol yang terkait dengan kelompok atau kebangsaan lain. Ini dapat mencakup bahasa, pakaian, musik, dan tradisi lain yang terkait dengan budaya.
  • Xenofobia imigran: Jenis ini melibatkan penolakan orang-orang yang tidak dipercayai oleh individu xenofobia dalam masyarakat ingroup. Ini bisa melibatkan penolakan orang dari agama atau kebangsaan yang berbeda dan dapat menyebabkan penganiayaan, permusuhan, kekerasan, dan bahkan genosida.

Menjadi wajar dan mungkin secara naluriah untuk melindungi kepentingan kelompok dengan menghilangkan ancaman terhadap kepentingan tersebut.

Sayangnya, perlindungan alami ini sering kali menyebabkan anggota suatu kelompok menjauhi atau bahkan menyerang mereka yang dianggap berbeda, meskipun sebenarnya mereka sama sekali tidak menimbulkan ancaman.

 

Dampak yang Ditimbulkan dari Xenophobia

Xenofobia tidak hanya memengaruhi orang-orang di tingkat individu. Sikap ini juga bisa mempengaruhi seluruh masyarakat, termasuk sikap budaya, ekonomi, politik, dan sejarah.

Contohnya ketika pandemi virus corona ini, di mana banyak orang-orang Tiongkok yang mendapatkan perlakuan diskriminasi, atau di Amerika Serikat yang melakukan tindakan diskriminasi dan kekerasan terhadap imigran Latin, Meksiko, dan Timur Tengah.

Xenofobia bisa menimbulkan dampak sosial, seperti:

  • Permusuhan terhadap orang-orang dari latar belakang berbeda
  • Peluang sosial dan ekonomi menurun untuk kelompok luar
  • Bias implisit terhadap anggota kelompok luar
  • Isolasionisme
  • Diskriminasi
  • Kebencian
  • Posisi politik
  • Perang dan genosida
  • Kebijakan dalam dan luar negeri yang kontroversial

Tentu saja, tidak semua orang yang xenofobia memulai perang atau melakukan kejahatan kebencian. Tetapi, penting untuk mengenal xenofobia yang terselubung bahkan dapat menimbulkan efek berbahaya bagi individu dan masyarakat. Sikap ini dapat mempersulit orang dalam kelompok tertentu untuk hidup dalam masyarakat dan mempengaruhi semua aspek kehidupan seperti kesempatan kerja, dan akses perawatan kesehatan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading