Sukses

Lifestyle

Diary Fimela: Mengenal Zaskia Putri, Perempuan Indonesia yang Sukses Perjuangkan Hak Keluarga Korban Lion Air JT610 dari Amerika Serikat

Fimela.com, Jakarta Banyak cara untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, bahkan saat berada jauh dari negeri tercinta. Pengalaman Zaskia Putri, gadis 30 tahun yang sukses memperjuangkan hak keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 bisa menjadi salah satu hal yang menginspirasi.

Awalnya, Zaskia Putri adalah salah satu WNI yang menempuh pendidikan S2 bidang hukum di University of Washington, Seattle. Dalam perjalanannya, di tahun 2019, ia lantas bergabung dengan Herrmann Law Group dan berkesempatan untuk memperjuangkan nasib keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 melawan perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat, Boeing. Di samping itu, ia juga tengah menangani kasus serupa terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.

"Kita mewakili 46 keluarga korban Lion Air dan 17 keluarga korban Sriwijaya Air. Untuk Lion Air hampir semuanya udah selesai, tinggal beberapa. Untuk Sriwijaya Air kita masih tahap investigasi karena baru terjadi pada Januari kemarin (2021)," ungkap Zaskia Putri.

Sebagai pengingat, Lion Air JT610 mengalami kecelakaan pada 29 Oktober 2018 di lepas pantai Karawang, Jawa Barat dengan rute perjalanan Jakarta-Pangkal Pinang. Sementara itu, Sriwijaya Air SJ182 jatuh di perairan laut Jawa pada 9 Januari 2021 saat menempuh rute Jakarta-Pontianak. Dua pesawat nahas tersebut diproduksi oleh Boeing, dimana pesawat Lion Air JT610 berjenis Boeing 737-MAX 8 dan pesawat Sriwijaya Air SJ182 berjenis Boeing 737-500.

Bersama dengan dua seniornya, Charles Herrmann dan Mark Lindquist, Zaskia sukses memaksa pihak Boeing untuk memberikan kompensasi pada keluarga korban yang terlibat di dua kecelakaan tersebut.

 

Perempuan pertama yang berlisensi advocat di Washington

Kita dari Lawfirm Amerika menggugat manufaktur yang membuatnya (pesawat Lion Air JT610), jadi gugatnya ke Boeing," lanjutnya kemudian.

Perjuangan Zaskia dan dua rekannya itu pun membuahkan hasil. Untuk gugatan terhadap kasus kecelakaam Lion Air JT610, otoritas hukum di Amerika sudah menyatakan Boeing bersalah dan berkewajiban membayar sejumlah denda untuk keluarga korban. Baginya, hal tersebut merupakan bentuk pengabdian untuk masyarakat Indonesia mendapatkan keadilan.

"Kita udah dapat konpensasi dan sudah dibayarkan ke keluarga korban (kecelakaan pesawat Lion Air JT610). Kita membuktikan kalau Boeing yang bersalah Boeing dihukum oleh Amerika. Kita nggak bisa menghidupkan orang yang meninggal, tapi bisa membantu keluarga yang ditinggal supaya punya taraf hidup yang lebih baik lagi berkat dana kompensasi ini," ujarnya.

Perjalanan Zaskia Putri sampai bisa berkarier sebagai pengacara profesional di Amerika Serikat pun cukup menarik. Dorongan sang bunda yang mendesaknya masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia dibayar tuntas dengan karier yang didapatkan kini. Zaskia menjadi perempuan pertama dari Indonesia yang mendapat lisensi Advocat di Amerika dan memilih melanjutkan kariernya di negeri Paman Sam itu.

"Aku perempuan pertama yang berlisensi advocat di Washington dan praktik di sana, karena kebanyakan adanya yang mendapat lisensi di sana, terus pulang (ke Indonesia)," tutur Zaskia Putri.

Zaskia aktif memperjuangkan nasib WNI yang memiliki masalah hukum di Amerika

Kini, selain menangani gugatan warga Indonesia yang menjadi korban kecelakaan pesawat Boeing, Zaskia aktif memperjuangkan nasib WNI yang memiliki masalah hukum di Amerika. Di samping itu, ia menggagas beberapa inisiatif yang berkaitan dengan bidang pendidikan di Indonesia.

"Sampai 5 tahun ke depan saya mau berkarya di Amerika tapi tetep kontribusi untuk Indonesia. Di Amerika kan banyak pelajar Indonesia, jadi saya juga berkesempatan mewakili kasus-kasus mereka di sana. Udah 3 tahun terakhir saya juga bikin Afrina fellowship, itu intinya saya memberi dana bantuan sekolah ke mahasiswa di Indonesia dari luar pulau Jawa dan yang baru saya mau garap memberikan konsulting untuk temen-temen yang mau sekolah ke Amerika," pungkasnya.

 

 

 

#Elevate Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading