Sukses

Entertainment

High Tea ini Menyajikan Kelezatan Menu yang Tidak Biasa

Jakarta Istilah High Tea yang kita kenal sekarang mungkin sudah mengalami adaptasi selama ratusan tahun. Tradisi High Tea sendiri berawal dari Inggris, tepatnya sekitar pertengahan tahun 1700an, sebagai acara makan siang yang disajikan antara jam 3-4 sore untuk para pekerja yang baru saja selesai beraktivitas. Dulu, menu untuk acara High Tea disajikan di sebuah meja makan dengan kursi-kursi yang cukup tinggi. Inilah asal muasal nama High Tea.

Seiring dengan berjalannya waktu, High Tea menjadi sebuah acara penting di kalendar sosial para sosialita, bukan lagi para pekerja. Di acara ini, para sosialita mendapatkan kesempatan untuk mengisi sedikit kekosongan perut sebelum menyaksikan acara teater atau kegiatan lainnya di malam hari. Sekarang, acara High Tea telah berkembang hingga ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

High Tea tidak hanya menjadi saat untuk mengisi waktu dan perut kosong di sore hari, tapi juga menjadi momen yang pas untuk kita mengapresiasi kelezatan teh dan menu makanan yang disajikan. Tidak sedikit restoran maupun hotel ternama yang memiliki menu spesial khusus untuk acara High Tea. 

Baru-baru ini, kami menyaksikan sebuah kompetisi Dilmah Real High Tea Challenge yang digelar oleh PT David Roy Indonesia, distributor Dimah Indonesia, di Jakarta. Pada kompetisi tingkat internasional yang digelar tanggal 25-26 Maret 2015 lalu di JW Marriott Hotel Jakarta ini, ada sebanyak 23 hotel dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi. Kompetisi ini sebenarnya bertujuan untuk menantang para koki tingkat dunia agar memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai teh, dan kemungkinan tak terbatas yang bisa dikembangkan dalam tea gastronomy dan tea mixology.

Para peserta kompetisi menyajikan 4 minuman campuran teh yang dipadukan dengan camilan layaknya seseorang akan menikmati sebuah acara High Tea. Selain itu, mereka juga diminta untuk menyajikan 2 menu camilan tambahan yang mengandung unsur teh di dalamnya. Sesuai dengan tujuannya, kompetisi ini benar-benar menguji kreativitas para mixologist dan chef, Fimelova! Kami salut bagaimana para peserta berhasil memadukan unsur lokal ke dalam menu-menu yang disajikan untuk tradisi yang berasal dari luar, dengan penyajian yang luar biasa indah dipandang. It is really local meets global

Setelah melalui seleksi ketat panel juri yang terdiri dari Chef Vindex Tengker, juri bersertifikat dari World Association of Cooks Society (WACS) sekaligus mantan ketua Association of Culinary Professionals di Indonesia, Dilhan C Fernando, seorang tea master sekaligus anak bungsu dari Pendiri Dilmah, dan Bernd Uber, salah satu juri paling dihormati di WACS, akhirnya Dilmah Real High Tea Challenge menghasilkan satu gold winner, yaitu Arie Yulianto dan Yuli, duo yang berasal dari Hotel Shangri-La, Surabaya. Mereka akan mewakili Indonesia untuk berpartisipasi dalam Global Real High Tea Challenge di Kolombo, Sri Lanka pada bulan Juli 2015.

 

Yuk, kita dukung mereka di kompetisi selanjutnya!

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading