Sukses

Entertainment

Indah Dewi Pertiwi, Bocah Kaki Gunung Salak Pencetak 2 Juta Kopi

Fimela.com, Jakarta Nama Indah Dewi Pertiwi atau yang lebih dikenal dengan nama IDP kini telah menjelma menjadi salah satu penyanyi solo wanita yang patut diperhitungkan. Untuk mendapatkan hasil seperti sekarang ini, IDP, perlu melewati perjalanan panjang. Terlebih, dirinya bukanlah berasal dari keluarga berada, melainkan dari keluarga yang tinggal di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Tak disangka, perjalanannya dari kaki Gunung Salak bisa mencapai angka 2 juta kopi untuk album pertamanya berjudul Hipnotis.

IDP kecil menghabiskan masa kecilnya di Kaki Gunung Salak yang jauh dari perkotaan. Penyanyi kelahiran 30 Januari 1991 itu pun hanya bisa melakukan permainan tradisional untuk mengisi hari-harinya saat masih kecil. Bahkan IDP kecil adalah sosok wanita tomboy yang tak segan bermain panas-panasan di lapangan.

"Waktu kecil aku tomboy banget. Kalau dulu kan pengen beli barbie mahal banget. Jadi aku main layangan, sepak bola, bepe. Aku juga sering bermain di kali," kenang IDP saat ditemui tim Bintang.com di kantor Keci, Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Indah Dewi Pertiwi

13 tahun hidup di kaki Gunung Salak, IDP remaja pindah ke kota Bogor saat SMP. Di masa-masa ini, IDP mulai mencari jati diri. Di awal masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), IDP, termasuk murid yang berprestasi.

"Pas SMP aku mulai ingin jadi pemimpin. Waktu kelas 1 SMP peraturannya itu kalau rangking 1 baru bisa jadi ketua kelas, tapi aku ga dapat itu, jadi cuma jadi sekretaris. Keinginan jadi pemimpin tetap ada. Akhirnya, pas kelas 2 aku rangking 1 dan jadi ketua kelas," terangnya.

Sayang, saat duduk di kelas 2 SMP keluarga IDP harus mengalami masa sulit. Ia menjadi keluarga broken home karena orang tuanya berpisah. Di masa-masa ini, IDP pun menjadi pribadi yang lebih diam dan seakan tak punya ambisi.

Tapi, bukan IDP namanya jika tidak bangkit. Beranjak dewasa, ia memutuskan ke Ibukota untuk mengadu peruntungan. Ia sempat ikut les make up. Di sela-sela belajar make up inilah IDP mulai mengasak kemampuan di bidang tarik suara dan membuat sebuah demo.

"Aku sempat les make up, tapi disela itu aku ikut les vokal dan bikin demo. Dari situlah jalanku mulai terbuka," katanya.

Di awal kemunculannya dengan album Hipnotis tahun 2010, IDP sempat dipandang sebelah mata. Ia pun sempat dibandingkan dengan Agnes Monica kala itu. Tapi, IDP membuktikan diri di industri musik Indonesia. Secara mengejutkan, albumnya terjual lebih dari 2 juta kopi.

"Album Hipnotis bisa sampai angka 2 juta kopi dalam waktu 18 bulan. Padahal saat itu pembajakan. Aku dapat penghasilan dari situ. Aku bangga bisa kasih mamah dan adik-adik rejeki, alhamdulillah banget," ucap IDP yang kini tengah berkonsentrasi untuk promo album ketiganya berjudul Kisah 3 Bintang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading