Sukses

Entertainment

7 Anime yang Hiasi Akhir Pekan Anak Indonesia Selain Doraemon

Fimela.com, Jakarta Dewasa ini, film-film animasi sudah sangat jarang disiarkan di televisi nasional. Pada masa keemasannya, tepatnya 1990 hingga awal 2000-an, anak-anak Indonesia disuguhkan oleh sederet animasi produksi Jepang di setiap akhir pekan. Yang paling terkenal yaitu Doraemon, si kucing biru dengan kantong ajaib.

Baca Juga

Bahkan, Doraemon masih eksis beberapa tahun belakangan. Ternyata tak hanya Doraemon, setidaknya ada tujuh anime lain yang juga sempat mewarnai dan selalu ditunggu anak-anak Indonesia di akhir pekan. Ceritanya yang ringan, namun tetap menghibur tentu menjadi magnet kuat mengapa anak-anak rela duduk manis di depan televisi selama berjam-jam.

Crayon Shinchan. Sama seperti Doraemon, Shinchan pun sudah berkali-kali dibuatkan versi layar lebarnya. Serial ini tayang setiap Minggu pagi dengan cerita konyol dari seorang siswa TK bernama Shinnosuke Nohara atau Shinchan dengan teman-teman sekolahnya. Shinchan sempat pernah diprotes di Indonesia karena ceritanya dianggap tidak mencerminkan anak-anak seusianya dan dapat merusak moral anak Indonesia.

Crayon Shinchan. Foto: via mangauk.com

Chibi Maruko-chan. Momoko Sakura atau yang lebih dikenal dengan Maruko adalah seorang anak perempuan usia sembilan tahun yang lugu dan pemalas. Sifatnya tersebut sangat bertolak belakang dengan kakaknya. Meski begitu, Maruko dikenal ceria dan sangat sayang pada keluarganya. Live action dari Maruko juga sempat diproduksi di Jepang pada 2006 lalu.

Chibi Maruko-chan. Foto: Youtube

Honeybee Hutch. Selain karena ceritanya, animasi tentang lebah madu ini juga terkenal dengan soundtrack-nya. Agar dapat dengan mudah diterima anak Indonesia, pihak stasiun TV pun membuat soundtrack dalam versi bahasa Indonesia. Honeybee Hutch tayang setiap sore hari di waktu prime time bagi anak-anak. Ceritanya tentang petualangan seekor beruang madu bernama Hatchi dalam mencari induknya.

Honeybee Hutch. Foto: via filmbiz.asia

Pokemon. Animasi produksi OLM ini diadaptasi dari video game ternama, Pokemon. Bercerita tentang perjuangan anak laki-laki berusia 10 tahun bernama Ash Ketchum untuk menjadi master Pokemon. Ada satu Pokemon yang selalu setia menemani perjalanannya yaitu Pikachu yang berwarna kuning.

Pokemon. Foto: via comicbook.com

Detective Conan. Animasi ini cukup lama menyapa anak-anak Indonesia. Bahkan, Conan sempat menjadi tren kala itu. Ya, cerita dalam animasi ini memang terbilang unik yaitu mengisahkan tentang laki-laki yang bertransformasi menjadi seorang anak kecil, demi memecahkan kasus kriminal yang terjadi di kotanya.

Dectective Conan. Foto: via fanpop.com

Captain Tsubasa. Tak dapat dipungkiri, kehadiran serial animasi Captain Tsubasa telah membangkitkan kembali semangat anak-anak Indonesia dalam berlatih sepak bola. Tsubasa Ozora adalah anak usia 11 tahun yang bermimpi untuk memenangkan FIFA World Cup di Jepang. Perjalanan Tsubasa untuk mewujudkan impiannya itu terangkum sebanyak 52 episode serial TV.

Captain Tsubasa. Foto: via captaintsubasa.wikia.com

Dragon Ball. Serial animasi Jepang Dragon Ball juga tak kalah populernya bagi anak-anak Indonesia kala itu. Bahkan, versi layar lebarnya yang berjudul Dragon Ball: The Magic Begins juga kerap ditayangkan di layar TV Indonesia. Ceritanya tentang seorang anak laki-laki dan teman-temannya dalam mencari tujuh bola naga.

Dragon Ball. Foto: via screenrant.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading