Sukses

Entertainment

Kisah Pilu Ratusan Korban Kekerasan Seksual Gatot Brajamusti

Fimela.com, Jakarta Gatot Brajamusti menjadi nama yang paling santer dibicarakan oleh masyarakat. Dirinya terlibat banyak sekali tindak pidana seperti penyalahgunaan narkoba, kepemilikan senjata api dan terakhir adalah tudingan kekerasan seksual.

Ada banyak modus yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti ketika dirinya mulai melakukan aksinya untuk merenggut kehormatan dari seorang wanita. Menurut tim kuasa hukum para korban kekerasan seksual Gatot Brajamusti, Vidi Galenso Syarief, ada ratusan wanita yang jatuh ke pelukan Gatot.

"Korban ratusan. Menurut CT (salah satu korban) aja ada 80-an. CT itu dibikin seperti manajer. Bantu istrinya Gatot. Jadi kenal semua. Walaupun jumlah pasti tak punya, itu masuk akal kalau melihat periodenya," kata Vidi di kantor Elza Syarief Law Office, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/9).

"Brangkas tak terbuka. Dia (Gatot) enggak kasih kodenya, jadi polisi panggil tiga tukang spesialis buka brangkas. Ada dua brangkas. Semua belum bisa dibuka. Ya tinggi 1 meter. Di kamar tidur utama," jelas Pakaila. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Derita demi derita pun dirasakan oleh wanita-wanita yang berada di padepokan Gatot Brajamusti. Meski tak bisa gamblang menjelaskan bagaimana kehidupan di dalam padepokan, namun kuasa hukum menyentil banyak perilaku aneh yang dilakukan.

"Mereka (para korban) seperti dicekoki aspat. Itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Namun intensitasnya sampai berapa kali, saya tidak tahu pasti. Karena kebanyakan mereka lupa apa yang terjadi, sebab pengaruh asmat itu," tuturnya.

Vidi Galenso Syarief, selaku salah satu tim kuasa hukum Mario Teguh. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Dalam pengaruh asmat yang diberikan kepada korban, Gatot pun bisa melakukan beragam tindak cabulnya. Bahkan diakui para korban, kebanyakan mereka tak bisa menolak ketika Gatot melancarkan aksinya.

"Seperti CT yang hamil, disuruh digugurkan. Tapi CT bertahan dan akhirnya keluar dari padepokan. Makanya ada anak yang sekarang berusia 4 tahun itu. Dan sering terjadi ada pesta seks yang melibatkan beberapa wanita," imbuh Vidi.

Menurut informasi yang diberikan para korban, di padepokan tersebut juga ada yang sampai meninggal karena overdosis. "Ada yang meninggal. Korban yang udah meninggal itu karena overdosis narkoba," ucap Vidi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading