Sukses

Entertainment

Editor Says, Rahasia Sukses Film Spider-Man dan Wonder Woman

Fimela.com, Jakarta Ada dua film superhero yang meraih sukses di tahun ini. Dua film itu adalah Wonder Woman dari DC Comics dan Warner Bros, dan tentunya Spider-Man: Homecoming yang merupakan produksi Marvel dan Sony Pictures. Jadwal perilisan kedua film itu pun tak begitu jauh.

Wonder Woman dirilis di sejumlah negara di awal Juni, sedangkan Spider-Man: Homecoming di awal Juli ini. Bahkan di pekan ini saat Spider-Man: Homecoming menempati urutan pertama di box office Amerika Serikat (AS), Wonder Woman masih mampu bertahan di urutan keempat.

Sampai pertengahan bulan ini, Wonder Woman sudah meraih pemasukan sekitar 746 juta dolar AS dari peredarannya di seluruh dunia. Dengan bujet sekitar 149 juta dolar AS, film yang menampilkan Gal Gadot sebagai Wonder Woman ini tentu sudah untung besar dan akan dibuat sekuelnya.

Sementara itu, Spider-Man: Homecoming dengan bujet sekitar 175 juta dolar AS sudah meraih 268 juta dolar AS dan tentunya akan semakin bertambah. Bukan hanya sukses secara komersil, Spider-Man: Homecoming dan Wonder Woman juga banyak dipuji para kritikus. Kalau film Spider-Man sudah beberapa kali dibuat dengan beragam versi, Wonder Woman baru pertama kalinya dibuatkan film live-action.

Sebelumnya hanya ada film Wonder Woman dalam versi animasi dan film televisi. Film superhero wanita memang masih langka di Hollywood. Lalu kenapa dua film ini bisa sama-sama meraih sukses? Harus diakui dibalik kesuksesan Wonder Woman ada peran Gal Gadot. Akting dari artis berdarah Israel ini pas banget lewat paras cantik sekaligus ekspresi garangnya.

Ia mampu tampil meyakinkan baik saat menjadi Diana Prince yang agak naif maupun sebagai Wonder Woman yang perkasa. Film ini sukses karena enggak sama dengan film DC extended Universe (DCEU) sebelumnya yang terkesan suram dan punya cerita yang berbelit-belit.

Aksi Tom Holland saat memerankan karakter Spiderman di film `Spider-Man: Homecoming.`. Film ini menceritakan seorang pelajar SMA yang mendapatkan kekuatan akibat terkena gigitan laba-laba transgenic. (Chuck Zlotnick/Columbia Pictures-Sony via AP)

Sebaliknya. Wonder Woman punya skenario yang simpel, tapi menarik dan bisa bikin penonton ketawa lepas dan terhibur.  Wonder Woman jadi film superhero pertama yang disutradarai sineas wanita dan jadi film keempat DCEU. Wonder Woman saat ini mendapat rating 92 persen dan jadi film pertama DCEU yang mendapat predikat Certifies Fresh dari Rotten Tomatoes.

Gal Gadot berperan sebagai Diana Prince merupakan anak dari ratu Hippolyta, penguasa Amazon, Gal Gadot tak cuma dituntut tampil anggun dan cantik. Dia juga harus memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata. Hal itu mampu dijalani dengan baik oleh Gadot yang kebetulan pernah tergabung dalam militer.

Keberanian pihak DC mendapuk Patty Jenkins juga berbuah manis. Padahal Jenkins lebih dikenal sebagai sutradara sejumlah serial televisi dan baru sekali mengarahkan film layar lebar yaitu Monster (2013) yang mengantarkan Charlize Theron meraih Piala Oscar. Kreasi Jenkins dalam menyutadarai Wonder Woman patut diacungi jempol karena mampu memenuhi harapan banyak orang terutama para fans superhero wanita.

Paham Keinginan Penonton

Lalu bagaimana dengan Spider-Man: Homecoming? Seperti juga Wonder Woman, keberhasilan film yang menampilkan Tom Holland sebagai Peter Parker alias Spider-Man ini sudah banyak diprediksi jauh sebelum filmnya dirilis. Bisa jadi itu karena Spider-Man sudah beberapa kali dibuatkan versi layar lebarnya.

Selain itu cerita yang lebih fresh dan dekat dengan anak muda karena Peter diceritakan masih kelas dua SMA juga membuat film ini jadi lebih menarik.  Sebagai aktor muda berbakat, Tom Holland yang baru berusia 21 tahun ikut diyakini membuat film terbaru Spider-Man ini terasa lebih dinamis dan segar.

Akting Tom Holland sebagai Spider-Man sendiri pertama kali muncul bersama Iron Man di film Captain America: Civil War di tahun 2016. Hal ini juga serupa dengan Wonder Woman. Gal Gadot juga tampil singkat di Batman v Superman: Dawn of Justice dan mampu mencuri perhatian.  Hal itu sepertinya membuat Gadot semakin percaya diri saat tampil sebagai pemeran utama di film solo Wonder Woman.

Karakter Wonder Woman di film itu membuat Gal Gadot tampak gagah dan kuat, namunia juga wanita biasa yang juga bersikap romantis. Hal ini terlihat dalam unggahan di instagramnya saat merayakan hari ayah. (AFP/Bintang.com)

Pemeran Iron Man/Tony Stark, Robert Downey Jr, mengungkapkan kalau Tom Holland adalah aktor yang sempurna untuk memerankan tokoh Spider-Man. Di film Spider-Man: Homecoming, Robert Downey Jr yang berperan sebagai Tony Stark adalah mentor dari Spider-Man. Keduanya menjalin persahabatan setelah peristiwa di film Captain America: Civil War.

Meski sebagai mentor, Tony Stark memiliki peranan penting dalam kehidupan Spider-Man. Secara khusus, Tony Stark membuat kostum untuk Spider-Man yang dilengkapi teknologi seperti baju Iron Man. Selain itu ada banyak pesan positif yang disampaikan dua film ini. Wonder Woman misalnya, diceritakan berusaha menghentikan peperangan untuk menegakkan perdamaian.  Karena itu Dewa Ares atau Dewa Perang jadi musuh utama Wonder Woman.

Beda lagi dengan Spider-Man: Homecoming. Karakter Spider-Man di Homecoming maupun di versi lainnya pada dasarnya punya karakter yang tak jauh beda. Spider-Man termasuk superhero atau pahlawan super yang tidak terkesan terlalu super tapi lebih membumi, lebih humanis dan kadang membuat kesalahan konyol seperti manusia biasa.  Spider-Man juga dikenal sebagai The Next Door Hero, pahlawan di lingkungan atau sekitar tempat tinggalnya.

Kemunculan Tom Holland sebagai Spider-Man pertama kali di film Captain America: Civil War di tahun 2016. Film terbarunya yang berjudul Spider-Man: Homecoming baru saja rilis di Indonesia pada 5 Juli 2017 kemarin. (AFP/Bintang.com)

Karakter Peter Parker termasuk karakter yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, tapi saat menjadi Spider-Man selalu berusaha keras untuk membela kebenaran. Hal itu ditegaskan lagi melalui Spider-Man: Homecoming.  Sosok Peter Parker yang masih remaja menggambarkan karakter pemuda yang kadang masih labil, galau dan agak naif. Peran itu dilakoni dengan sangat pas oleh Tom Holland.

Begitu juga saat menjadi Spider-Man, ia terkadang bertindak serampangan atau tanpa perhitungan matang. Tapi ia terus belajar untuk menjadi lebih baik, termasuk melalui Tony Stark/Iron Man yang menjadi mentornya. Tak ada formula pasti untuk membuat film dan kemudian dijamin sukses. Yang penting adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelami dan mengerti keinginan penonton kalau ingin mendatangkan banyak penonton.

Selain itu tentunya secara kualitas juga bisa dibanggakan. Formula itu diterapkan dengan pas di film Wonder Woman dan Spider-Man: Homecoming. Jadi wajar saja kalau kedua film superhero itu bukan saja laris dan ditonton banyak orang tapi juga mendapat banyak pujian.
 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading