Sukses

Entertainment

Eksklusif, Audy Rangkum 17 Tahun Berkarya di Album The Best

Fimela.com, Jakarta Riuhnya nada-nada minor dalam lagu cinta tiada henti menggema dari masa ke masa. Begitu pula ketika era 2000-an, lirik menyayat hati bernuansa sendu hingga asmara menggebu disampaikan dengan lantang lewat vokal berciri dari solois Audy.

***

Terhitung 17 tahun sudah, pelantun Janji di Atas Ingkar ini mengarungi suka duka di dunia musik. Memutuskan berkarier di usia belia nyatanya membawa langkah Audy pada segudang cerita, bekal bermusik yang apik, karya yang mencetak sukses, hingga pendengar yang setia menanti penampilannya di berbagai acara.

Masa muda yang cukup tersita dengan bermusik tetap dijalani Audy dengan penuh antusias. Album-album yang ia lahirkan jadi pembuktian dari kerja kerasnya. Sampai ia tiba pada momen akan meluncurkan album yang merangkum hits terbaik dalam tajuk The Best of Audy 17.

Kala itu tahun 2011, proses penggarapan telah rampung dan album siap dirilis. Namun saat memutuskan menikah di tahun 2012, album The Best dan dua single terbaru terpaksa dipendam beberapa waktu.

"Jadi sebenarnya album The Best ini mau dikeluarkan tahun 2011. Waktu itu memang sudah dipikirkan ada beberapa lagu hits dan dua lagu baru. Saya sudah rekaman di tahun 2011 sudah selesai, pas mau keluar ternyata saya menikah di tahun 2012, punya anak tahun 2013, dari situ pending terus," ungkap Audy kepada Bintang.com pada Senin (20/11/2017).

Setelah 5 tahun berlalu dan bertepatan dengan peringatan 17 tahun berkarya, Audy akhirnya menjawab penantian penggemar dengan merilis album The Best. Tidak hanya berisi dua single baru, tetapi lagu-lagu nostalgia di awal karier turut Audy suguhkan dengan apik.

Audy berkisah lebih dalam mengenai penantian cukup panjang untuk merilis album The Best of Audy 17, lagu-lagu yang ia pilih, ungkapan bahagia akhirnya merilis karya yang sempat tertunda, hingga sebuah mimpi besarnya dalam bermusik. Simak wawancara eksklusif Bintang.com bersama Audy lewat rangkuman berikut ini.

Cerita Audy tentang The Best of Audy 17

Setelah penantian beberapa tahun, Audy akhirnya merilis album The Best of Audy 17. Ia pun berkisah tentang album yang merangkum nostalgia saat ia awal berkarier dahulu.

Setelah tertunda, mengapa memilih tahun 2017 untuk rilis album?

Dipilih waktu di tahun 2017 ini saat saya 17 tahun berkarya, ada 17 lagu juga di album ini, dibarengin semuanya.

Bagaimana perasaannya setelah akhirnya The Best of Audy 17 rilis?

Senang banget Alhamdulillah para audience sudah nungguin udah lama banget. Saya kayak selalu diteror di media sosial kapan keluar album lagu, selalu gitu. Senang banget masih banyak orang yang masih nungguin saya, masih banyak yang mutar lagu-lagu saya di radio. Sebenarnya saya nggak vakum-vakum banget cuma memang saya jarang tampil, lebih banyak off-air daripada on-air.

Bagaimana dengan proses pemiliha 17 lagu?

Saya pertama nanya dulu sama teman-teman audience saya bikin voting nanya dulu, lagu apa yang mau dimasukin ke album The Best. Akhirnya nggak mungkin semua kita masukin jadi yang sering di request di radio-radio, dilihat dari permintaan teman-teman juga.

Respon pendengar dengan album The Best of Audy 17 ini?

Wah, mereka senang banget Alhamdulillah begitu tahu saya keluar album The Best yang mereka lama banget pengen cari CDnya sudah nggak ada, begitu keluar lagi sekarang mereka senang banget akhirnya ada lagi di mana mereka bisa dengerin lagu-lagu yang dulu dan lagu yang baru juga.

Bisa diceritakan dengan dua lagu baru Audy?

Single yang pertama, judulnya Tapi Aku diciptain oleh Pia dulu vokalisnya Utopia. Ceritanya tentang seseorang yang sudah give up dengan hubungannya dan akhirnya dia berpaling sama orang lain dan dia menyalahkan dirinya dia, 'ini bukan salah lo tapi salah gue'. Ada satu lagu lagi judulnya Lelaki Sempurna ciptaan saya sendiri sama teman saya, Budi. Memang segala sesuatu tidak ada yang sempurna tapi menurut dia seseorang itu adalah yang paling sempurna di mata dia.

Bagaimana dengan penggarapan Lelaki Sempurna?

Kita bikin lagu itu cuma sehari terus iseng-iseng bikin aja, Budi punya melodi akhirnya ya sudah teman punya studio kita bikin saja, terus rekaman.

Bagaimana dengan video klip Tapi Aku?

Itu juga cuma sehari dan itu adalah syuting video klip tercepat yang pernah saya kerjakan. Biasanya sehari dua hari, syutingnya cuma 3-4 jam syutingnya. Karena saya bikinnya di rumah tua di Bogor, malah lama jalan ke sananya. Disitu juga mengutamakan si model jadi memperlihatkan bahwa lelaki tough juga bisa galau. Kalau untuk urusan cinta semua orang bisa galau.

Keinginan Audy untuk album The Best of Audy 17 dan dua single baru?

Ya bisa mengobati rasa rindu teman-teman yang sudah lama banget nungguin saya, InshaAllah bisa memberikan sesuatu lagi sama musik Indonesia, yang penting bisa nyanyi lagi, ketemu teman-teman lagi.

Ada keinginan improvisasi untuk kids zaman now?

Saya mempertahankan karakter saya, kalau tiba-tiba saya jatuh jadi dance kan aneh ya jadi saya mempertahankan apa yang saya bisa. Banyak yang bilang saya itu penyanyi lagu-lagu mellow, pop lah, saya nggak keluar dari pop.

Audy Memaknai 17 Tahun Berkarya

17 tahun bukanlah waktu yang sebentar dalam sebuah perjalanan karier. Audy pun telah melewati pasang surut di musik yang memberikannya banyak pengalaman dan cerita suka maupun duka.

Audy memaknai 17 tahun perjalanan karier di musik?

Bisa dibilang 17 tahun itu kalau buat kita ABG, cuma buat saya sudah banyak banget yang saya dapatkan di musik Indonesia, jangka waktu itu begitu banyak juga perubahan musik Indonesia semakin pesat makin banyak potensi baru lagi. 

Melihat perkembangan musik saat ini?

Saya senang banyak variasi di musik Indonesia, ke depannya lagi musik Indonesia InshaAllah lebih go Internasional bisa didengerin seluruh dunia. Bukan dari film aja tapi dari musik juga, karena saya tahu banget teman-teman saya banyak banget yang punya potensi apa lagi anak-anak zaman sekarang yang luar biasa. Apalagi untuk mereka menuju kesana sekarang lebih mudah dengan banyak teknologi.

Tanggapan Audy dengan banyaknya musisi muda?

Saya lebih senang melihat adik-adik saya pada punya band pada bisa berkarya lebih banyak di dunia musik. Senang aja banyak yang punya kelebihan ternyata gila keren-keren banget anak-anak zaman sekarang. Apalagi dengan banyaknya ajang-ajang pencarian bakat, jangan hanya dengan ikut tapi harus di maintenance kalau memang ingin terjun ke dunia musik khususnya harus benar-benar konsisten. Berkaryalah dari hati dan jujur pada diri sendiri. Kita seniman harus pakai hati.

17 tahun berkarya, perubahan yang sangat terasa?

Mungkin dulu saya lincah, nyanyi dari ujung ke ujung panggung. Saya paling jarang nyanyi pakai high heels pasti pakai sneakers kalau di panggung luar. Saya pasti nyanyi pakai celana jeans, kaus itu sudah jadi trademark saya. Mungkin itu karena saya dulu aktif banget orangnya. Saya bisa dikatakan si bola, jarang pulang, jadi gede benar-benar di jalan karena saya terjun di dunia entertainment saat saya masih muda banget jadi, pasti kalau dulu saya nggak bergaul karena saya bertemu teman-teman, kerja terus. Sekarang di switch, sudah menjadi istri orang dan menjadi seorang ibu, segala sesuatunya berubah. Saya prioritas sudah berubah banget walaupun musik tetap menjadi passion saya dan musik sudah jadi darah daging saya. Keluarga saya pemusik semua dan itu nggak bisa dibuang.

Keinginan Audy di musik yang ingin sekali dicapai?

Saya pengen konser tunggal, cuma buka konser tunggal yang seperti biasa tapi saya bisa intimate sama penonton. Jadi penonton nggak cuma nonton sama dengerin saya nyanyi tapi ngerasain apa yang saya rasain di panggung, apa yang saya nyanyikan penonton bisa merasakan. Saya bisa berkomunikasi dengan penonton, lagu aku menjadi soundtrack hidup mereka. 'Komunikasi apa sih lagu zaman dulu saat lo lagi ngapain, interaksi dengan penonton'. Jadi, bukan dengan banyaknya penari latar dan musik dan panggung yang megah, nggak.

Konsepnya seperti apa untuk konser impian itu?

Saya justru pengen punya konser yang sangat sederhana di mana penonton nggak harus berdiri, boleh duduk. Panggung juga nggak terlalu tinggi bisa hampir sejajr dengan mereka dan lebih intimate. Nggak ada VIP, kelas 1, kelas 2, nggak ada. Kita gabung semua sama dengerin lagu saya, kita nyanyi dan nostalgia bareng.

Harapan Audy untuk karier bermusik ke depannya?

Harapan saya InshaAllah kalau Allah masih kasih saya kepercayaan untuk bisa tetap di dunia musik akan saya jalani sebaik-baiknya itu juga semua atas izin Allah untuk dapat kesempatannya. Jadi, karena saya tahu posisi saya sekarang, nggak mungkin saya memaksakan diri gimana banget, tapi posisi saya seorang istri dan seorang ibu itu saya harus tahu pekerjaan utama saya adalah apa, walaupun saya masih di musik harus bisa memilih sekarang karena sudah nggak seperti dulu lagi. Tapi kalau misalnya Allah masih kasih saya kepercayaan, hayo bikin album, single, why not.

Gambaran Audy untuk album The Best of Audy 17?

Mau dengerin dari saya masih piyik sampai saya sekarang dengerin album Audy 17 karena itu adalah perjalanan karier saya di musik selama 17 tahun. Teman-teman bisa dengerin perubahan suara saya, bisa mendengarkan suara saya masih ABG, suara saya masih tipis sampai akhirnya kebentuk bisa dengerin dari situ. Jangan lupa download albumnya.

Audy mantap mengemas nostalgia di awal berkarya hingga suguhan teranyar dalam album The Best of Audy 17. Tertunda bukan berarti tidak ada, dan itu pula yang dibuktikan Audy lewat persembahan yang ia harap dapat mengobati rasa rindu pendengar setia. Sukses selalu, Audy.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading