Sukses

Entertainment

Editor Says: Astrid dan Pesona Musik Dark Pop

Fimela.com, Jakarta Ada beragam genre musik yang sanggup membuat pendengarnya terkagum-kagum. Tanpa bermaksud mengotak-ngotakkan, tetapi jika berbicara selera sudah berbeda cerita. Saya pribadi kali ini ingin sedikit menelusuri masa lalu bersama dark pop yang juga pernah disuguhkan solois Astrid.

Di awal era 2000-an, saya masih duduk di bangku sekolah dan teknologi belum massive seperti sekarang. Terngiang satu lagu yang diketahui berjudul Cinta Itu yang dipopulerkan oleh Astrid. Saya tidak sendiri, ternyata ada kawan sekolah yang ternyata juga menyukai lagu tersebut.

Sedikit mengingatkan, Cinta Itu menjadi salah satu lagu yang ada di debut album Astrid, self-titled yang resmi dirilis tahun 2005. Cinta Itu juga ditunjuk sebagai theme song dari film Mirror. Daya magis film juga sukses merasuk dalam lagunya. Benar-benar luar biasa. Saya sangat mengaguminya.

Selain jatuh cinta pada vokal Astrid, masih ada satu lagu lain yang berkesan bagi saya. Lagu itu adalah Kosong. Saat masih sekolah, saya belum tahu jika debut album Astrid dibalut nuansa dark pop. Tanpa saya sadari, bertahun-tahun berlalu, banyak lagu dengan nuansa serupa yang berhasil memikat saya.

Siapa yang menyangka, jika beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Astrid. Ia mengakui jika saat baru terjun di industri musik, dark pop adalah kesukaannya. "Kalau dulu masih muda sukanya yang kayak gitu, masih pengen yang aneh-aneh, agak nyeleneh," kata Astrid.

Saat menulis ini pun, saya ditemani oleh lagu Cinta Itu. Perpaduan vokal khas Astrid dan sentuhan alunan dark pop yang kental masih menjadi favorit dari banyak referensi lagu yang saya dengar selama ini. Cinta Itu masih berhasil memikat hati dan jadi satu karya yang saya kagumi.

Dark Pop, Favorit!

Selain Astrid dengan debut albumnya, saya ternyata cukup banyak menyukai nuansa dark pop di karya musik lain. Adalah beberapa lagu dari penyanyi dan grup Internasional. Sebut saja Lykke Li, Banks, Lana Del Rey, The xx, Sia, hingga Florence + The Machine.

Tentunya, suguhan tersebut setia mengisi playlist di ponsel dan laptop. Tidak hanya soal nada atau aransemen, vibe dark juga tertuang jelas dalam lirik-lirik. Mereka menyuarakan sisi lain dalam sebuah realita dengan kemasan yang berbeda.

Sulit dipungkiri, kesan 'dalam' dan penuh misteri menjadi salah satu suguhan dalam dark pop. Kendati demikian, tidak ada cara lain untuk menikmati satu karya musik selain dengan mendengarkan dan meresapi.

Musik memang dapat menjadi representari dalam mood. Jika boleh jujur, saya tidak jarang merinding hingga meneteskan air mata saat benar-benar meresapi makna dari dark pop dan teman-temannya.

Rasa yang berbeda itu hadir di tengah-tengah kejenuhan dengan suguhan musik kekinian yang jarang saya dengar. Playlist saya tidak banyak diisi lagu yang saat ini tengah jadi perbincangan, tetapi lagu-lagu yang ingin saya dengar seperti lagu yang dapat mengulik rasa nostalgia memang masih jadi juara.

Mau apapun karya musik yang kalian dengarkan, itu adalah kecintaan dan kembali kepada selera. Karena mencintai musik tidak dapat dipaksa pada satu genre tertentu, dengarkanlah banyak lagu. Namun, dark pop menjadi salah satu juara di hati saya.

Putu Elmira

Editor Musik Bintang.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading