Sukses

Entertainment

Menapaki Jejak Karier Jessica Veranda dan Peluang Jadi Artis Lewat Sanggar

Fimela.com, Jakarta Ketika masih bergabung bersama JKT48, Jessica Veranda berhasil dua kali, yakni pada tahun 2015 dan 2016, memenangkan pemilihan senter pada senbatsu sousenkyo, penentuan member yang menempati posisi strategis dalam setiap single.

Namun, siapa sangka, jauh sebelum setenar sekarang, Ve, begitu ia akrab disapa, punya sifat kontras dengan apa yang kerap ditunjukan sebagai anggota senter JKT48. Jika dalam setiap penampilan bersama JKT48 Ve selalu terlihat percaya diri, itu merupakan buah dari didikan sanggar yang sempat ia jalani.

Kepada Bintang.com, Ve bercerita mengenai awal dirinya bergabung di Sanggar Ananda. Kala itu, Ve yang masih berusia 12 tahun berhasil memenangkan lomba fashion show dan mendapat hadiah berlatih secara gratis selama 3 bulan di sanggar milik Aditya Gumay tersebut.

Merasa mendapat banyak manfaat, Ve meneruskan pendidikan kepribadian di sanggar sampai sekitar satu tahun. "Aku pikir ternyata bermanfaat juga buat aku. Akhirnya diterusin sampai sekitar satu tahun," kata Ve ketika ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018).

Pendidikan yang ditempuh selama itu kemudian berbuah pribadi Ve yang lebih percaya diri. "Mungkin lebih ke percaya diri dan belajar ngomong. Karena jujur, aku ini tertutup banget, pemalu. Kalau di lingkungan baru susah banget adaptasi," sambungnya.

Kebiasaan tampil di depan publik kemudian membuatnya perlahan membuka diri. "Nah, di situ (Sanggar Ananda) kan dilatih suruh tampil, maju satu-satu ke depan dan ditonton banyak orang untuk akting atau dialog," imbuhnya.

Benar saja, bermodal rasa percaya diri yang makin tinggi, nama Jessica Veranda pun mulai dikenal di industri hiburan tanah air. Menurutnya, apa yang diraih saat ini tak tepas dari ilmu yang diterima selama belajar di sanggar.

Jessica Veranda pun beranggapan, Sanggar Ananda merupakan salah satu pintu pembuka jalan kesuksesan baginya di industri hiburan. "Betul, dari Sanggar Ananda, JKT48 juga. Maksudnya setiap kesempatan yang kita dapat kan bisa dipakai buat pembelajaran," tandasnya.

Sepak Terjang Jessica Veranda di Industri Hiburan

Nama Jessica Veranda melambung saat menjadi salah satu top member di JKT48. Ve, begitu perempuan 24 tahun tersebut akrab disapa, termasuk member generasi pertama yang melakukan debut pada 2011 silam.

Meski mengakui jika dirinya adalah gadis pemalu,pemilik nama lengkap Jessica Veranda Tanumihardja itu perlahan mulai nyaman terjun ke industri hiburan. Terbukti dengan beberapa produksi FTV, sinetron, sampai film yang pernah dibintangi.

Tercatat, perempuan kelahiran 19 Agustus 1993 itu pernah membintangi sinetron Pengantin Remaja (2006) dan Upik Abu dan Laura (2008). Ve juga sempat terlibat di produksi film Rumah Tanpa Jendela (2011) yang diangkat dari cerpen karya Asma Nadia. Yang terbaru, Ve juga ikut bermain dalam film Partikelir gubahan Pandji Pragiwaksono.

Yang tak bisa dikesampingkan dari perjalanan karier Ve adalah keterlibatannya di JKT48. Kini, setelah lulus dari idol grup itu setelah 6 tahun bergabung, Ve mengaku masih menyimpan banyak mimpi untuk diraih.

"Mumpung aku masih ingin fokus berkarier dan belum ada target menikah. Jadi, aku pikir, entertainment kan ada akting, host juga. Jadi, mungkin bakalan lebih explore lagi. Nyobain banyak hal supaya bisa nemuin nyamannya di mana lagi, selain nyanyi sama nari," tuturnya.

Menjadi Terkenal dengan Bakat, Bukan Sensasi

Magnet industri hiburan kiranya memang susah ditolak. Dari sekian banyak, Mahendra Putra, murid Hollywood Acting School yang tengah merajut asa untuk bisa bersanding dengan bintang-bintang besar.

Di studio tempat ia biasa berlatih, Mahendra tampak serius. Wajahnya terlihat sedang marah meski hanya berhadapan dengan kamera DSLR. Mimik marah lantas berubah jadi senyum malu-malu saat kata 'cut' terlontar dari mulut seorang lelaki.

Siang itu, Hollywood Acting School memang sedang menggelar kelas reguler. Selain Hendra, begitu Mahenda akrab disapa, di ruangan yang cukup luas itu juga ada dua perempuan bernama Rere dan Kasih.

"Sekarang lagi belajar tentang frame. Tadi disuruh coba improvisasi, dikasih waktu 20 detik terserah mau ngapain sesuai apa yang dirasain. Pokoknya dikasih kebebasan selama 20 detik kita mau jadi apa," ujar Mahendra di studio latihan Hollywood Acting School, Kamis (19/4/2018).

"Motivasi ikut sekolah akting itu karena ingin menggali lebih dalam, ingin tahu lebih detail agar lebih ngerti apa itu seni peran. Saya pribadi ada titik di mana saya bertanya ke diri sendiri, 'Mau jadi apa sih?'. Ada titik di mana benar-benar nggak tahu mau ngapain. Terus callback memori segala macam, gali diri sendiri, akhirnya tahu dan mutusin, 'Gue mau ke sini deh (seni peran)'," paparnya.

Sudah hampir dua bulan Hendra menempa ilmu akting. Sebelumnya, ia juga rajin ikut casting untuk berbagai peran di beberapa rumah produksi. Mimpinya ingin menjadi aktor sukses peraih Piala Citra, trofi tertinggi insan perfilman tanah air.

"Keinginan sih pasti main film. Cuma kita kan nggak tahu ke depannya bagaimana. Setiap orang pasti ada titik akan selametin diri sendiri juga. Jadi, nggak mungkin tolak (tawaran) lain. Kalau masalah sukses-nggaknya sih itu siklus yang semua pekerjaan juga pasti ngalamin. Sekarang cuma mau ngasih sesuatu saja," tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading