Sukses

Entertainment

Jennifer Dunn dan Mengungkap Jaringan Narkoba di Kalangan Artis

Fimela.com, Jakarta Jennifer Dunn merupakan salah satu artis yang terciduk pihak berwajib akibat penyalahgunaan narkoba dari akhir Desember 2017 hingga April 2018. Sebanyak enam artis ternama ditangkap pihak berwajib, baik dari Badan Narkotika Nasional (BNN) maupun pihak kepolisian. Jennifer Dunn merupakan artis pertama yang ditangkap, membuka tahun 2018. Kemudian dilanjutkan dengan penangkapan Roro Fitria, Fachri Albar, Dhawiya, Rizal Djibran dan terakhir Riza Shahab.

Bagi penegakan hukum, terkait penyalahgunaan narkoba, penangkapan artis dalam kurun waktu empat bulan, menjadi rekor tersendiri. Komjen Pol. Purnawirawan Budi Waseso, mantan ketua BNN memang pernah memperingatkan masyarakat, termasuk para artis untuk segera menjauhi narkoba dan melaporkan diri jika memang sudah terlanjur menggunakan. Jika kemudian saat ini banyak penindakan, Buwas, sapaan akrab Budi Waseso menegaskan, hal itu memang sudah seharusnya dilakukan para penegak hukum.

 

"Itulah sebabnya pada saat saya masih di BNN saya sampaikan kepada teman-teman artis, ini rentan dan rawan. Saya tahu dari pemetaan anggota saya, jaringan ini bekerja membuat satu cabang-cabang dimana mereka beroperasi di kalangan artis. Dan melibatkan oknum teman-teman artis sendiri supaya mereka mudah masuknya. Saya warning dan membentuk kelompok artis yang menjadi penggiat anti narkoba," ujar Buwas saat berbincang dengan Bintang.com secara khusus belum lama ini di kediamannya, kawasan Jakarta Timur.

Sebagai ketua BNN saat itu, Komjen Pol. Purnawirawan Budi Waseso memang tegas untuk menanggulangi maraknya peredaran narkoba di masyarakat. Apalagi, hasil riset tentang peredaran barang haram itu, menunjukkan hasil yang mencengangkan. Sepanjang tahun 2017, dilaporkan terungkap 46.537 kasus yang terkait dengan nerkoba. Buwas memang telah mengetahui mata rantai penjualan narkoba di kalangan artis. Karena itu, saat ia menjabat sebagai ketua BNN, banyak artis yang kemudian diciduk BNN.

"Mereka juga tahu dimana kapan dan kemana harus menyebarkan secara efektif, diantaranya teman-teman dari artis. Kenapa? Karena lifestyle kemampuan daya belinya. Dari sisi financial mereka mampu membeli maka jadikan pangsa pasar yang terbaik, salah satunya bukan hanya teman artis, pengusaha dan kelompok lain juga menjadi sasaran mereka," ujar Buwas.

 

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Jennifer Dunn dan sejumlah artis lainnya yang tertangkap di awal tahun 2018, tengah menjalani proses hukum atas keterlibatan mereka dalam penyalahgunaan narkoba.

Bukan hanya artis, pejabat pun rentan tersandung kasus narkoba

Bukan hanya di kalangan artis saja, peredaran narkoba rupanya juga sudah menjelajah di kalangan pejabat. Komjen Pol. Purnawirawan Budi Waseso menceritakan, saat lembaga yang dipimpinnya akan menangkap seorang pejabat daerah aktif. Tidak seperti menangkap artis dan masyarkat lainnya, anak buah Buwas cukup kesulitan untuk menggelandang Bupati Ogan Ilir saat itu, Ahmad Wazir Nofiadi, pada 13 Maret 2015. Apalagi sang ayah, Mawardi Yahya diduga berusaha menghalangi penangkapan anaknya yang terendus, sebagai pemakai narkoba.

"Oh iya waktu itu dia (Mawardi Yahya) bilang nggak bener itu (anaknya menggunakan narkoba), dia boleh memprotek, kita nggak boleh masuk dan segala macam. Kita negara hukum, undang-undangnya aparat hukum bisa dimana saja. Sekarang kenapa sih harus takut kalau kita nggak melanggar. Iya kan.

BNN di bawah kepemimpinan Buwas saat itu, memang merupakan salah satu lembaga yang berani menangkap pejabat aktif. Hal itu, tentu saja membuatnya banyak menerima tekanan. "Banyak dari politik juga iya, tapi bagi saya tidak ada (takut). Buat saya penegakan hukum harus jadi panglima, independent. Nggak bolah ada tekanan atau apa, lanjut terus," tegas Buwas.

Perihal adanya sinyal narkoba sudah masuk ke kalangan pejabat, Junimart Girsang, anggota Komisi III DPR RI sempat menyampaikan kepada Kepala BNN yang baru, Komjen Heru Winarko untuk terlibat dalam pemeriksaan calon pejabat kepada daerah.

 

"Tentu kita berharap Pilkada tersebut dipastikan bersih dari narkoba," ujar Junimart Girsang pada Senin (16/4/2018).

Hal tersebut pun mendapat apresiasi dari Buwas. Ia menambahkan, jika calon pejabat itu sendiri yang harus datang ke BNN.

"Sekarang kan sedang (pemeriksaan pejabat oleh BNN), saya dan KPU hanya belum maksimal. Setiap calon pejabat negara maupun pejabat daerah itu harus diperiksa lengkap. Harus datang sendiri ke BNN, langsung diambil, bukan diambil dari dinas kesehatan di sana terus dikirim, nggak bisa karena bisa dituker," ujar Buwas.

 

Tindakan terhadap kepala daerah aktif yang dilakukan Buwas dan jajarannya, memang mendapatkan perhatian banyak pihak. Sebagai Bupati Ogan Ilir saat itu, penyalahgunaan narkoba yang dilakukan Ahmad Wazir Nofiadi bisa jadi akan bertampak buruk pada masyarakat. Bukan hanya di kalangan pejabat, namun Buwas juga membidik kalangan artis untuk bisa bergandengan tangan, memberantas narkoba. Sebab, popularitas di kalangan artis, diyakini bisa berpengaruh terhadap masyarakat, terutama para penggemar.

"Saya sih semua, bukan hanya artis, tapi ini khususnya buat teman-teman artis karena profesi mereka, harus menjaga profesi. Karena itu menjadi mata pencaharian mereka adalah public figure, siapapun artis menjadi public fivur ada penggemar. Penggemar ini selalu meniru, dia sebagai figurnya. Kalau artis ini melakukan hal negative, pasti ditiru oleh penggemarnya dan sayang. Karena menjadi artis tidak mudah," tegas Buwas.

 

Lingkungan di kalangan artis, berpengaruh terhadap penggunaan narkoba

Membidik penyalahgunaan narkoba di kalangan artis, diakui Komjen Pol. Budi Waseso, susah-susah gampang. Hal itu lantaran, banyak orang di lingkungan para artis yang ikut menyembunyikan keterlibatan artis tersebut. Meski sudah tak lagi menjadi kepala BNN, namun Buwas tetap berpesan kepada para artis, agar tidak terjerumus dalam lingkungan narkoba.

"Jangan karena lifestyle, daya beli, kemampuan lalu menggunakan narkoba. Mereka akan rugi sendiri. Banyak artis senior yang sudah hancur karena narkotika," ujar Buwas.

Perihal lingkungan, penyanyi rap Iwa K yang telah merasakan dihukum karena narkoba mengungkapkan, jika ia bersyukur, penyalahgunaan narkoba yang dilakukannya, bukan berasal dari lingkungan. Namun saat ini, sang istri kerap mengingatkannya agar selalu waspada dengan lingkungan. Rasa khawatir itu tentu beralasan, sebab sudah banyak contoh kasus, artis-artis yang kembali terjerumus narkoba karena lingkungan.

"Mungkin istri nggak pernah nyebut nama dan sebenarnya lingkungan gue baik-baik saja, gue saja yang bangor. Kamu kalau manggung sama orang yang barukenal hati-hati. Keluar kota, pokoknya wanti-wanti. Apalagi awal-awal keluar, wah senewen banget, kamu sama siapa. Sori ya nanya-nyanya, ini buat kamu juga. Wajar sih, buat guw kaya gitu dan gue juga mesti kasih pemahaman ke dia cukup kok buat gue," ujar Iwa K kepada Bintang.com belum lama ini. Selanjutnya: Iwa K dan Semangat Artis Lainnya Bangkit Usai Tersandung Kasus Narkoba

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading