Sukses

Entertainment

Happy Birthday, Prambors!

Next

Radio Prambors

Radio anak muda yang telah hadir di delapan kota besar ini dengan yakin akan tetap awet muda untuk semua pendengarnya. Untuk membuktikan konsistensi kemudaannya, digelar Pameran Memorabilia bertajuk “Age is just a number but Young is Forever” bertempat di eX Plaza yang berlangsung dari tanggal 18-20 Maret 2011 lalu. Dari pameran ini, publik bisa melihat sendiri bagaimana perjalanan Radio Prambors di empat dekade anak muda yang berbeda selera dan teknologi. Piringan hitam musisi tahun 70-an, beberapa kaset “Dasa Tembang Tercantik”, Lomba Cipta Lagu Remaja, dan banyak foto acara off air Prambors, bisa dengan mudah dilihat oleh pengunjung dari dekat. Diperlihatkan pula berbagai cap tangan para musisi, seperti milik (Alm.) Chrisye hingga Sophie Ellis Bextor.

 Ketatnya kompetisi penyiaran di Indonesia, di Ibukota pada khususnya, juga membuat radio ini merencanakan untuk meluncurkan layanan aplikasi berjudul “Prambors 4.0”. Melalui layanan aplikasi ini, siaran Radio Prambors bisa diakses secara interaktif di mana saja dan kapan saja melalui smartphone berbasis internet. Selain mendengar siaran radio secara real time, aplikasi ini memungkinkan pendengar untuk memperoleh konten menarik, seperti info dan tiket konser, mempromosikan band atau aktifitas anak muda, download konten-konten siaran Prambors, catalogue merchandise, media untuk saling bertukar informasi, hingga membuat forum sesuai minat dan selera kawula muda. Menurut Malik Sjafei Saleh, salah satu founder Radio Prambors, ini adalah satu dari sekian banyak cara radio ini untuk bersiap-siap menghadapi kompetisi yang lebih berat di 40 tahun ke depan.

 

Next

Ida Arimurti

 

Empat puluh tahun perjalanan Radio Prambors pasti diramaikan oleh sederet penyiarnya yang terkenal di eranya masing-masing. Dan, Fimela.com bertemu dengan ketiga di antaranya:

Ida Arimurti

Renyahnya suara Ida Arimurti yang bisa didengar di Radio Prambors sejak tahun 1984-1994, membuat perempuan cantik ini tidak mudah dilupakan. Pengisi suara untuk karakter Gina di serial cerita “Catatan Si Boy” ini mengaku sangat bangga bisa menjadi penyiar di masa semuanya masih terbatas. “Kita sebagai penyiar harus  terus terpacu untuk mempunyai kreatifitas yang sangat luar biasa karena posisi produser, operator, mixer, dan lain-lain, semuanya dipegang oleh penyiarnya, sementara untuk penyiar sekarang ada orang khusus yang menangani itu. Bukan mengatakan penyiar dulu lebih bisa segala-galanya sedangkan yang sekarang tidak, cuma keterbatasan memang membuat kita terpecut untuk bisa melakukan apa saja, tidak hanya cuap-cuap. Keadaan membuat kita untuk bisa belajar segala hal. Di zaman sekarang, peralatan semakin canggih sehingga lama-lama bisa menggantikan orang” ungkapnya. Dengan masih belum banyaknya channel radio yang bisa didengar pada zamannya, Ida mengaku mengidolakan penyiar Rick Dees asal Amerika Serikat dan mencoba mengambil nilai-nilai yang bisa ia serap dari penyiar senior itu.

Termasuk penyiar seperti apakah Ida? Perempuan yang dulu memegang acara “Porsi Kamu” selama 15 tahun yang terkenal juga dengan sebutan Ida-Krisna Show ini, menganggap ia adalah penyiar serba bisa untuk semua program acara. Ia mengaku mampu membawakan apa saja, hingga pada suatu hari ia yang menyanggupi untuk siaran acara bola namun datang di waktu yang salah, karena tidak tahu bahwa acara olahraga tersebut seringnya ditayangkan pada tengah malam. “Saking semangatnya saya, acara apapun saya sanggupi dulu, bagaimana dan kapannya saya malah lupa cari tahu,” kisahnya sambil tertawa. Ia merasa pofesi sebagai penyiar radio sudah mendarah daging dalam dirinya, namun sejak tahun 2010 lalu ia memilih untuk istirahat sejenak setelah 27 tahun tidak pernah berhenti siaran, agar tidak merasa monoton.  Kini, Ida sedang menikmati masa istirahatnya sebagai penyiar dengan menjadi ibu untuk putera semata wayangnya. “Saya pasti akan kembali siaran, sekarang lagi nunggu kangen dulu,” tutupnya ramah.

 

Next

Cici Panda

 

Cici Panda

Lain dengan Ida yang sangat yakin bahwa profesi penyiar radio adalah profesi yang cocok untuknya, Cici Panda, penyiar yang kini melebarkan sayap menjadi menjadi presenter televisi ini, merasa bahwa profesi ini tadinya tidak terbayang untuk bisa ia jalani karena di kepalanya penyiar radio adalah pekerjaan untuk anak gaul, sementara ia sangat jauh dari kategori itu. Jalannya terbuka saat ia disuruh oleh Vena Annisa untuk menyalurkan bakat ngomongnya ke Radio Prambors yang sebenarnya membersitkan keraguan untuk ia teruskan mengingat ia bukan tipe orang pendengar radio. Setelah siterima, Panda merasakan sendiri bahwa Radio Prambors merupakan tempat belajar yang paling bagus untuk menjadi penyiar yang baik, karena di angkatannya ia masih menerima training enam bulan, yang terdiri dari tes vokal, pola pikir, dan mixing. “Sampai sekarang pun, semua penyiar Prambors harus bisa mixing sendiri, sehingga kita diberikan kebebasan untuk menyiapkan konten siaran,” katanya.

Ditanya sampai kapan ia berprofesi sebagai penyiar, Panda dengan yakin mengatakan bahwa ia akan selamanya menjadi penyiar, tapi tidak bisa menyebutkan angak pasti ia akan sampai kapan di Prambors. “ Untuk menjadi penyiar di radio anak muda, batasannya bukan umur namun psikologis si penyiar. Dengan keadaan aku sudah meniah dan punya anak namun tetap bisa di Prambors, karena mereka mendengar siaranku belum melenceng dari karakter radio. Aku tidak akan menyalakan mic dan berbicara tentang anakku. Untuk mempertahankan semangat pendengar Prambors dengan kisaran 15-24 tahun, aku tetap rajin membaca majalah anak muda dan memperbaharui pengetahuanku” kiatnya.

 

Next

Imam Wibowo

Imam Wibowo

Pria ramah berkulit putih, Imam Wibowo, juga adalah salah satu personil penyiar Prambors sejak Maret 1999 hingga 2005. Selama enam tahun menjabat posisi sebagai penyiar tempatnya anak muda mangkal, Imam nggak bisa menyembunyikan rasa bangganya karena bisa menjadi bagian dari wadyabala Prambors. “Bangga banget karena bisa bergabung ke sebuah tempat kerja yang sekaligus adalah icon anak muda dan icon legendaris. Siapa sih yang nggak tau Prambors? Selain emang tesnya susah, nggak kebayang pula bakal jadi penyiar di Prambors, karena sebelumnya hanya jadi pendengar” akunya jujur.

Menjalani profesi yang ia benar-benar ia sukai dirasakan benar oleh Imam di Prambors. Keahliannya untuk membawakan acara secara audio, kini mengantarkannya menjadi MC dan aktor film, sambil tetap berkecimpung di dunia siaran namun di channel yang berbeda. “Untukku, Prambors selain menjadi tempat bekerja, berkarya, dan tempat berkreasi, juga adalah rumah kedua dan sekolah bergaji. Kasarnya, Prambors adalah kampus S2-ku, karena sekali orang lain tahu kalau background kita dari Prambors, istilahnya kita udah lebih maju setengah jalan,” paparnya sumringah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading