Christina Stephens, Perempuan Berkaki Lego Penuh Inspirasi

Perempuan difabel?yang kaki kirinya diamputasi awal tahun ini akibat kecelakaan mobil?ini muncul dengan video-video luar biasa di YouTube yang menceritakan bagaimana dia beradaptasi dengan kaki yang tak lagi sempurna. Christina bahkan mendokumentasikan bagaimana excited-nya dia saat pertama kali belajar menaiki tangga rumah dua hari setelah diamputasi, menjaga perban tetap kering saat mandi, berenang pertama kali, sampai video dirinya melompat-lompat senang dengan satu kaki.

Siapa pun yang mengalami kondisi seperti Christina pasti merasakan masa yang sulit, baik untuk menerima kenyataan maupun beradaptasi. Namun, Christina berbeda. Dia mengobati rasa sedih justru dengan membuat orang lain terinspirasi. Semangat untuk mengusai situasi buruk terbukti bisa menjadikan seseorang jauh lebih bisa menerima kenyataan dan bangkit dengan cepat.

Christina makin mengundang simpati setelah pada bulan Juni lalu mengunggah video pembuatan kaki palsu dari susunan mainan Lego. Video itu bahkan sudah disaksikan 1267063 hari ini. Perempuan 31 tahun itu dengan cekatan melepas prostetik dan mulai merangkaikan Lego di kakinya. Setelah rangkaian itu tersusun rapi, dia pun mencoba langsung. Beberapa kaki Lego itu lepas dari rangkaian saat hendak dipakai melangkah, tapi Christina tetap senang bisa menciptakan duplikasi kaki palsu yang tak biasa.

Ide membuat kaki Lego itu pertama kali datang dari candaan Christina dan rekan kerjanya, tapi kemudian Christina mengaku tertantang dan langsung mencobanya. Butuh waktu dua hari untuk menyusun satu per satu balok mainan itu. Kaki Lego memang tidak praktis dipakai karena terlalu kaku dan butuh kehati-hatian ekstra saat mengenakannya, sehingga Christina bertekad membuat kaki Lego yang bisa dipakai sehari-hari, yang nantinya akan dia beri nama Lego Leg 2.0.

Sebenarnya, poinnya bukan pada fungsi Lego itu sendiri, tapi bagaimana Christina menikmati kondisinya saat ini dengan penuh syukur. Kalau difabel bisa berpikir positif dan melakukan banyak hal yang menginspirasi, kenapa kita tidak?