Sukses

Entertainment

Alasan Fariz RM Tetap Gunakan Narkoba

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tidak tahu nama besar Fariz RM? Tentu saja bagi penikmta musik sejati nama tersebut sudah demikian akrab di telinga. Menilik Wikipedia, musisi gaek ini mengawali karirnya bermula pada usia 12 tahun.

Bersama Debby Nasution dan Odink Nasution mereka membentuk grup beraliran blues dan rock bernama Young Gipsy. Karir profesionalnya dimulai setelah ia bergabung dengan Addie MS, Adjie Soetama, Raidy Noor, dan Ikang Fawzi dan mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja Radio Prambors Jakarta.

Grup musik kenamaan era 70-80an yaitu Giant Step dan The Rollies juga sempat digawanginya. Fariz memang musisi serba bisa, kala di Giant Step ia mengisi keyboard sementara kala mengisi kekosongan The Rollies ia menjadi penabuh drum.

Lagu-lagu ciptaannya pun masih dikenal sampai sekarang, sebut saja 'Barcelona', 'Nada Kasih' (ft Neno Warisman), 'Sakura', dan 'Mega Bhuana' di mana ketika itu penyanyi legendaris Chrisye masih menjadi pembetot bass di lagu tersebut.

Dengan rekam jejak musikalitas beserta karya-karya yang masyhur, tentunya Fariz RM masih bisa hidup dari musik. Sampai sekarang pun dirinya mengaku masih banyak job khususnya panggung off air.

Kesibukan itulah yang mendasari Fariz RM kembali dan terus menggunakan narkoba. Menurutnya, ketika menggunakan narkoba ada satu suntikan daya yang mempengaruhi vitalitas sekaligus inspirasi yang senantiasa ada.

"Motifnya karena dia (Fariz RM) sibuk kerja, makanya menggunakan narkoba sebagai penunjang daya tahan tubuh," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Minggu (26/8/2018) lalu.

Kagetnya Keluarga Dapati Fariz RM Tersangkut Narkoba Lagi

Dua kali tertangkap narkoba dan harus menjalani masa hukuman di penjara membuat keluarga yakin Fariz RM kapok menggunakan barang haram narkoba. Namun, pada kenyataannya prasangka baik itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi.

Fariz nyatanya kembali dicokok polisi, Jumat (24/8/2018) pagi sekira pukul 09.45 WIB. Ketika itu polisi menangkap Fariz yang baru saja pulang ke rumah kediamannya menggunakan sepeda motor.

Keluarga tak menyangka Fariz akan kembali menyakiti hati serta menorehkan luka mendalam bagi istri, anak-anak, dan keluarga besarnya. Oneng Diana Riyadini, sang istri cenderung diam menyangkut kasus narkoba suaminya.

Melalui adik iparnya, Dinda, pihak keluarga menyatakan kekecewaannya. "Pastilah semua keluarga kecewa kalau masalah itu (pakai narkoba lagi)," kata Dinda dihubungi awak media belum lama ini.

Senada dengan Dinda, Triawan Munaf, Ketua Bekraf sekaligus sepupu Fariz RM mengatakan bahwa dirinya menyayangkan apa yang dilakukan olehnya. Ia pun kaget ketika Fariz sudah 3 kali diamankan polisi karena narkoba.

"Fariz RM itu sepupu saya. Menyayangkan saja itu kejadiannya. Mudah-mudahan bisa direhabilitasi dan bisa meninggalkan kebiasaan itu. Itu aja. Kaget aja udah ketiga kali soalnya ya. Kenapa musti ya gitu," tuturnya.

Sebagai keluarga, Triawan siap menjenguk dan memberikan semangat kepada Fariz RM. Ia berharap Fariz RM bisa sembuh dari ketergantungannya atas narkoba dan bertanggung jawab atas hidupnya.

"Saya ga berani pesan. Dia udah dewasa. Tanggung jawab masing-masing lah. Kami belum jenguk. Mungkin keluarga Fariz-nya ya. Kita masih sibuk gini. Saya sibuk. Sherina sibuk. Nanti mungkin kalau udah ada waktu atau ada kepastian apalah," tandas Triawan Munaf.

Imbauan dan Bantahan Polisi juga Artis Penyintas Narkoba

Bicara tentang artis yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba dan harus berurusan dengan hukum, sudah tak bisa dihitung lagi jumlahnya. Para artis tersebut bisa dibilang lintas usia dan latar belakang, seperti musisi, pemeran, pelawak, dan juga presenter.

Mereka yang menggunakan barang haram tersebut kebanyakan memakainya untuk menunjang daya tahan tubuh. Sebagaimana diketahui, para artis itu harus bekerja sangat keras. Terkadang dalam sehari ada beberapa kali pekerjaan yang harus dilakoni.

Seperti halnya Fariz RM. Di usianya yang 59 tahun masih terus berkarya. Ragam job off air kerap dilakukan olehnya. Itulah yang menjadi alasan bagi Fariz ketika memilih narkoba sebagai pendukung vitalitas.

"Motifnya adalah karena sudah tua, berumur, banyak job, untuk daya tahan tubuh. Ini tidak benar. Untuk pembelajaran bagi masyarakat. Bukan harus menggunakan narkotika, bisa vitamin dan olahraga. Pembelajaran kalau ini tidak dibenarkan," kata Argo Yuwono.

Dan selain menunjang kebugaran, tak sedikit dari para pelaku seni yang beranggapan bahwa dengan menggunakan narkoba maka inspirasi bisa dengan cepat datang. Namun sekali lagi klaim tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Bukan hanya dokter atau aktivis anti narkoba, namun Slank yang dahulu dikenal sebagai band yang dekat dengan narkoba pun menyatakan perang terhadap narkoba. Mereka mampu membuktikan bahwa selepas dari narkoba, Slank masih bisa berkarya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading