Sukses

Entertainment

Segera Tayang, Ini 4 Alasan Buat Nonton Film Ave Maryam

Fimela.com, Jakarta Film Ave Maryam akhirnya memiliki tanggal tayang di Indonesia. Setelah lebih dulu tayang di beberapa festival film internasional sepanjang tahun 2018 lalu, film yang dibintangi oleh Maudy Koesnaedi dan Chicco Jerikho itu akan tayang di Indonesia mulai tanggal 11 April 2019 mendatang.

"Jujur sangat bahagia akhirnya bisa rilis. Selesai syuting tahun 2016, saya masih bertanya-tanya apakah film ini rilis, dan akhirnya sekarang terealisasi," ucap Chicco Jerikho jelang Gala Premier Ave Maryam di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

Memang, film yang diproduksi oleh Summerland, Pratama Pradana Pic, dan Grafent Production itu sudah menjalani proses syuting sejak November 2016 lalu. Pada 2018, Ave Maryam terlebih dahulu melakukan penayangan di Cape Town Film Festival 2018, Hanoi Film Festival 2018 dan Hongkong Asian Film Festival.

 

Ave Maryam bercerita tentang SusterMaryam (Maudy Koesnaedi) yang terlahir dari keluarga Muslim dan ditugaskan untuk mengurus rumah biarawati di daerah Ambarawa. Maryam bertemu dengan tujuh biarawati tua dengan keadaan tidak terurus.

Di tengah prosesnya, Maryam mendapat kabar bahwa gereja akan dipimpin oleh seorang pastor baru bernama Yosef (Chicco Jerikho). Pertemuannya dengan Pastor Yosef sangat berkesan sampai memulai hubungan lebih mendalam dengan Yosef, meskipun dia tahu itu salah. Berikut 4 alasan buat nonton film Ave Maryam.

 

1. Jujur

Mengangkat isu agama yang terbilang cukup sensitif nyatanya tak membuat Produser sekaligus Sutradara, Ertanto Robby Soediskam khawatir. Ia menegaskan, pembuatan film Ave Maryam semata-mata hanya ingin berkarya dan berkontribusi di industri perfilman Indonesia.

"Kita bikin film ini dengan jujur, jadi resiko sudah siap kita tanggung karena niatnya cuma berkarya. Mungkin ini juga akan memberikan kontribusi bagi perfilman di Indonesia," ujar Ertanto Robby.

 

2. Gambaran Biarawati

Pernyataan Ertanto Robby yang demikian pun diamini salah satu aktris yang juga ikut berperan, Olga Lidya. Olga yang merupakan seorang katolik menilai Ave Maryam mengangkat sisi manusiawi seorang biarawati sebagai seorang manusia biasa.

"Saya senang film ini diputar dan disetujui dari keuskupan. Memang mau menggambarkan mereka (biarawati dan pastor) adalah manusia biasa yang harus bergumul, tapi kan (biarawati dan pastor) janjinya berbeda," pungkas Olga Lidya.

 

3. Debut Maudy Koesnadi Pemeran Utama

Film Ave Maryam menjadi film pertama perempuan 43 tahun itu sebagai pemeran utama. Dibalik debutnya sebagai pemeran utama di film Ave Maryam, nyatanya ada cerita yang menarik untuk diulas. Sejak awal, Ertanto Robby Soediskam selaku sutradara memang mengincar ibu satu anak itu sebagai pemeran suster Maryam.

"Karena karakter utamanya wanita usia 40 tahun. Saya cari aktris Indonesia karismatik dan personality-nya adem. Suster itu kan yang kayak believable, manusiawi, dan sederhana. Susah aktris Indonesia yang karakternya begitu. Nah, tawarin ke Maudy," ucap Ertanto Robby.

 

4. Toleransi

Proses negoisasi yang dilakukan Ertanto Robby pada Maudy Koesnaedi untuk karakter Suster Maryam pun berlangsung alot. Terlebih, Suster Maryam berada di lungkungan katolik, dimana Maudy Koesnaedi merupakan seorang muslim. Ada toleransi dalam film ini.

"Diajak jadi Maryam, belajar banyak banget, dari awal dan nol. Nggak pernah punya gambaran jadi biarawati. Saya melakukan observasi dan Robby kasih referensi film untuk bisa disaksikan. Banyak hal menarik ketika dijalankan, tapi yang saya garis bawahi adalah, ketika bermain dengan hati, jujur, dan fokus semua terbantu jadi biarawati," timpal Maudy Koesnaedi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading