Sukses

Entertainment

Syuting Film, Pertama Kali Elvira Devinamira Mandi Dilihat Banyak Orang

Fimela.com, Jakarta Pengalaman pertama yang dianggap tak terlupakan harus dilalui Elvira Devinamira. Melakoni syuting film Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, Elvira dituntut beradegan mandi dengan ditonton banyak orang.

"Tapi yang paling menonjol sih aku kan kalau mandi selalu sendiri tapi di film ini mandi ditonton sama banyak orang, kata Elvira di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).

"Terus didirect juga gerakan ngambil gayung, ngoles sabun tetesan air tuh arus aestetik pokoknya merupakan pengalaman gak terlupa. Ini pertama kali mandi di zoom kamera di tonton banyak orang sambil didirect juga," sambungnya.

Berakting mandi bukan menjadi satu-satunya tantangan yang dirasakan oleh Elvira. Pasalnya, dalam film ini dirinya juga harus beradu peran dengan para dedengkot di industri perfilman, sebut saja Mathias Muchus, Yurike Prastika, Inggrid Widjanarko, Anna Tarigan, dan lainnya.

"Dari awal reading udah seru banget awalnya sih tegang karena kan aku termasuk junior terus harus adu akting dengan pemain yang jam terbangnya jauh bahkan mereka yang aku tonton waktu kecil," paparnya.

"Deg-degan apakah ada senioritas ya semua pikiran itu ada lah dipikiran aku tapi setelah ketemu, seiring berjalannya waktu ternyata kok asik mereka jauh banget dari kata senioritas ngasih banyak masukan saling bertukar pikiran itu jadi pelajaran yang aku dapet sih, humble banget," imbuh Elvira Devinamira.

Adaptasi Cerpen

Film Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi yang digarap oleh sutradara John deRantau merupakan adaptasi dari sebuah cerpen terkenal karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen ini sempat mencuat karena kisahnya yang mewakili era 1990-an dan ceritanya dinilai berkesan bagi masyarakat.

Tak heran ketika Himaya Studio pun tertarik membawa cerita ini lewat medium film. "Film dan cerpen adalah medium yang berbeda. Kala masih cerpen, terserah imajinasi pembaca. Ketika jadi film ya berbeda, kami banyak sekali bermain gambar," tegas John deRantau.

17 Tahun

Karena memiliki kesan dewasa, film ini pun mendapatkan rating 17 tahun. Namun menurut sang sutradara, usia 15 tahun yang sudah bisa membedakan baik dan tidak pun bisa menonton film yang akan tayang 18 Juli 2029 ini.

"17 tahun keatas tapi 15 tahun bisa nonton. Ga ada sedikitpun yang mengundang birahi, atau orang jadi mencontoh. Perang terhadap sensor, tadinya 21 plus. Ketika presentasi mereka ngasih 17. Ga ada satupun adegan yang dipotong oleh LSF," tandas John deRantau.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading